Sekolah ini Awalnya dibangun sebagai Sekolah Guru atau Noormal School oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda di tahun 1918.[1]Noormal School diperuntukkan untuk siswa tamatan kelas V dari sekolah rendah pribumi tingkat II seperti Vervolgschool atau Standaardschool selama kurun waktu 4 tahun pendidikan dengan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar di kelas. Lulusan dari sekolah ini ditempatkan sebagai guru di Tweede Inlandse School atau TIS (sekolah rendah pribumi.)
Pada tahun 1926, Kota Padangpanjang mengalami gempa bumi dahsyat yang meluluhlantakkan kota, namun melihat foto sekolah di tahun kejadian, kemungkinan sekolah ini hanya mengalami beberapa kerusakan kecil yang tidak berpengaruh besar terhadap struktur bangunan.
Fasilitas
Berbagai fasilitas dimiliki SMAN 1 Padang Panjang untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Fasilitas tersebut antara lain:
Datanglah dengan semangatmu,
Datanglah dengan tekadmu!
Bangkitlah wahai kawan semua,
Kejarlah kejar, cita-citamu!
Tinggikan semangat belajarmu,
Raihlah puncak prestasimu,
Mari kita wujudkan semua gema namamu,
SMA Satu Padangpanjang
Jadilah Pejuang Bangsa,
Bagi persada tercinta.
Disini, kami belajar dan bekerja,
Wujudkan semua cita-cita
Disini, kami kukuh satu rasa,
Disini kami satu rasa.
Hidup! Hidup! Sekolah Unggul Minangkabau,
Hidup! Hidup! SMA Satu Padangpanjang.