Puteri Indonesia Sumatera Barat adalah gelar yang diberikan kepada perwakilan provinsi Sumatera Barat pada kontes Puteri Indonesia. Kontes sendiri biasanya diadakan tertutup (handpick).
Peserta daerah harus berdomisili atau berasal dari daerah yang diwakilinya.
Memiliki pengetahuan umum dan berwawasan luas tentang pariwisata dan kebudayaan Indonesia.
Berpenampilan menarik/cantik, cerdas, dan berkepribadian.
Mampu berkomunikasi dalam bahasa asing (terutama Bahasa Inggris) akan memberikan nilai tambah.
Diutamakan yang memiliki keahlian khusus/prestasi pada suatu bidang (misalnya: musik, tari, tarik suara, kepemimpinan, bahasa, dan lain-lain).
Penilaian
Parameter penilaian yang digunakan dalam pemilihan Puteri Indonesia adalah 3B, yaitu:
Brain: Kecerdasan
Beauty: Penampilan menarik
Behavior: Berperilaku baik.
Selain itu, terampil dalam berkomunikasi, dapat berpikir secara rasional, memiliki pengetahuan umum yang luas dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi serta berwawasan pariwisata.
Melanie Putria Dewita Sari (2002), sebagai Pemenang menyatakan tidak akan mengikuti kontes dunia, Miss Universe, karena ia merasa tugasnya sebagai Puteri Indonesia dirasa sudah cukup berat.[8]
Annisa Ananda Nusyirwan (2011), berpartisipasi dalam Miss Earth Indonesia 2014 dan berhasil menjadi Pemenang, dan mewakili Indonesia pada kontes Miss Earth 2014 di Manila, Filipina namun belum membuahkan hasil dan penghargaan khusus Best in National Costume Asia & Oseania dan Miss Jansen Aesthetic.[9] Annisa juga mewakili Indonesia dalam kontes Miss Eco International 2017 di Sharm el-Sheikh, Mesir, dan berhasil masuk dalam 10 Besar dan penghargaan khusus Best Eco Dress dan Runner-up 2 Best National Costume.[10]
Louise Kalista Wilson-Iskandar (2020), sebelumnya berkompetisi pada kontes Putri Batik Nusantara 2019, dan berhasil meraih meraih Top 5 dan penghargaan khusus Miss Congeniality.