Pulau Langala atau dikenal juga dengan pulau Alang-alang[1] adalah pulau yang terletak di pesisir kecamatan, tepatnya di desa Fatufia, kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.
Pulau Langala berada di bagian utara gugusan pulau dan tidak memiliki penduduk. Bentuk pulaunya memanjang, berbukit, sebagian berupa tebing curam dan sebagian sisi memiliki pasir putih. Terdapat terumbu karang di perairan pulau ini.[2]
Akses
Untuk menuju pulau, dapat ditempuh dari Desa Fatufia, Dusun Kurisa, Kecamatan Bahodopi, Marowali. Perjalanan ditempuh selama 10 menit menggunakan kapal warga dengan biaya Rp.20.000 pergi-pulang.[3]
Sarana dan prasarana
Pemerintah desa Fatufia telah membangun fasilitas penunjang wisata di pulau Langala, seperti gazebo dan tambatan perahu berupa dermaga. Selain itu, pengelolaan pulau wisata ini diserahkan kepada Kelompok Sadar Wisata Langala Anunto lufu.[4]
Gugusan pulau
Pulau Langala dikelilingi oleh pulau-pulau lain seperti Pulau Kandapute dan Pulau Burung.[2]
Pulau Kandapute
Pulau Kandapute adalah pulau tidak berpenduduk dan didominasi oleh pohon kelapa. Bentuk pulau mendatar dan sebagian pulau tertutupi oleh semak belukar serta memiliki pantai berpasir putih.
Pulau Burung
Pulau Burung adalah pulau tidak berpenduduk yang memiliki bentuk berbukit dan tepi pulau yang curam. Pulau ini terbentuk oleh batu karang dan ditumbuhi vegetasi.
Kontroversi
Pada September 2022, seorang warga bernama Andi Baso Hamzah mengaku memiliki hak kepemilikan Pulau Langala dan mengugat di pengadilan. Namun, Pemerintah Desa Fatofia menyatakan dengan tegas bahwa Pulau Langala merupakan milik Desa Fatufia yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarus) Fatufia.[5]
Namun belakangan, Pulau Langala dirasakan beralih fungsi menjadi potensi investasi pertambangan oleh warga setempat dan menimbulkan banyak protes.[6]
Lihat juga
Referensi