Pulau Air Beroi (Biak: Arborek) adalah pulau yang berada di distrik Meos Mansar, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. Pulau ini merupakan salah satu kampung wisata yang dicanangkan sejak tahun 2009. Penduduk pulau Air Beroi bergantung pada laut dan berprofesi sebagai nelayan, namun sejak ditetapkan sebagai kampung wisata, sebagian penduduk pulau Air Beroi ada yang menjadi pemandu wisata, pemilik penginapan, penyedia jasa transportasi perahu wisata dan pengrajin anyaman.
Pulau ini memiliki keterbatasan sumber daya air bersih dan sayur-sayuran. Kedua hal tersebut didatangkan dari Waisai. Hanya tersedia air payau di pulau ini dan hanya digunakan untuk aktivitas MCK.[1]
Etimologi
Nama Arborek berasal dari bahasa Biak yang berarti duri. Hal ini dikarenakan pada saat nelayan suku Biak yang berlayar dari Teluk Cenderawasih menuju ke arah utara dan menemukan sebuah pulau kosong dengan pasir putih. Setelah ditelusuri, di pulau ini banyak ditemukan semak duri. Nelayan tersebut kemudian membangun perkampungan di pulau ini dan menamakannya pulau Arborek yang berarti pulau yang penuh dengan semak duri.[2]
Akses
Untuk menuju pulau Arborek, dapat ditempuh dengan cara terlebih dahulu ke Waisai, Ibukota Raja Ampat dan naik perahu dari sana sekitar 1 jam perjalanan dengan biaya sekitar Rp. 2,5 juta penyewaan selama 5 jam.
Aktivitas wisata
Aktivitas wisata yang bisa dinikmati di pulau Air beroi adalah aktivitas di laut seperti penyelaman dan selam permukaan. Selain itu juga terdapat titik pengamatan Pari manta.[3] Tedapat aturan berupa tidak diperkenankan bagi turis untuk menggunakan bikini di pulau Air Beroi. Sehingga turis berpakaian sopan dan memakai kain pantai untuk menutupi bikininya.
Selain itu juga terdapat Tugu Injil Marthen Mambraku yang menjadi simbol dari desa wisata Arborek. Tugu ini dibangun untuk memperingati awal masuknya Injil ke desa Arborek pada 1936. Tugu ini terletak dekat dengan gereja desa Arborek dan diresmikan pada 4 November 2017.
Referensi