Propifenazon (dikenal sebagai isopropilantipirin di Jepang)[1] adalah turunan dari fenazon[2] dengan efek analgesik dan antipiretik yang serupa. Awalnya dipatenkan pada tahun 1931,[3] propifenazon dipasarkan sebagai formulasi kombinasi dengan parasetamol dan kafein untuk pengobatan gangguan sakit kepala primer.[4]
Efek Samping Serius
Laporan kasus menggambarkan serangan jantung akut dinding inferior yang ditandai dengan aritmia[meragukan] (sindrom Kounis) akibat penggunaan propifenazon.[5]
Kutipan dari Komentar WHO
Propifenazon, sebuah turunan pirazolon dengan aktivitas antiinflamasi, analgesik, dan antipiretik, diperkenalkan pada tahun 1951 untuk pengobatan gangguan rematik. Karena secara struktural terkait dengan aminofenazon, hal ini telah dikaitkan dengan diskrasia darah yang parah. Namun, ia tidak dapat diubah menjadi nitrosamin yang berpotensi karsinogenik dan oleh karena itu telah banyak digunakan sebagai obat pengganti aminofenazon. Di negara-negara tertentu, produk yang mengandung propifenazon kini telah dibatasi indikasinya, sedangkan di negara lain masih tersedia, terkadang sebagai sediaan yang dijual bebas.[6]
Negara-negara yang Melarang Penggunaan Propifenazon[7]
^Göres E, Kossowicz J, Schneider HG (March 2004). "[Propyphenazone. Pharmacology and use]" [Propyphenazone. Pharmacology and use]. Medizinische Monatsschrift für Pharmazeuten (dalam bahasa German). 27 (3): 72–6. PMID15032249.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Akyel A, Alsancak Y, Yayla Ç, Sahinarslan A, Özdemir M (May 2011). "Acute inferior myocardial infarction with low atrial rhythm due to propyphenazone: Kounis syndrome". International Journal of Cardiology. 148 (3): 352–3. doi:10.1016/j.ijcard.2010.05.038. PMID20541820.