Politeknik Pariwisata Makassar yang dahulu dikenal dengan Akademi Pariwisata (Akpar) Makassar, merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi Kepariwisataan yang berstatus negeri di Kawasan Timur Indonesia dan telah terakreditasi Badan Akreditasi Nasional (BAN) dengan tenaga pengajar berkualifikasi S1, S2 dan S3 serta berpengalaman di dalam dan luar negeri. Pada tahun 2009 saat masih berstatus AKPAR Makassar bekerjasama dengan STP Bali untuk program Diploma 4. Pada tanggal 29 September 2015 oleh Menteri Pariwisata Republik Indonesia Dr. Arief Yahya meresmikan perubahan status dari Akademi menjadi Politeknik. POLTEKPAR Makassar telah melahirkan alumni yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), Karyawan Bank Pemerintah dan Swasta, Manager Hotel Berbintang, Travel dan Penerbangan di Indonesia, Malaysia, Singapura, Dubai serta Kapal Pesiar (Cruise Line).
Sejarah
Balai Pendidikan dan Latihan Pariwisata (BPLP) yang diresmikan tanggal 18 September 1991 merupakan cikal bakal Poltekpar Makassar saat ini. BPLP Ujung Pandang merupakan prakarsa Bapak Ir. Yonathan L. Parapak yang saat itu menjabat Sekjen Deparpostel dan Bapak Prof. Dr. Ahmad Amiruddin selaku Gubernur Sulawesi Selatan. Pendirian BPLP di Ujung Pandang dimaksudkan untuk menjawab kekurangan tenaga profesional di bidang kepariwisataan.
Pada awalnya (BPLP) Ujung Pandang didirikan, dengan program sertifikat. Baru setahun kemudian membuka program pendidikan dengan jenjang pendidikan Diploma 2 untuk program studi Kantor Depan, Tata Graha, Tata Hidangan dan Tata Boga.
Setelah meluluskan alumni program diploma 2 yang pertama pada tahun 1994 selanjutnya BPLP pembuka program diploma 2 Usaha Pejalanan Wisata dan Diploma 3 (D3) lanjutan (1 Tahun) dari program Diploma 2 (D2), perhotelan. Selain itu, BPLP juga melakukan pelatihan usaha pariwisata dan manajemen kepariwisataan bagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kawasan Timur Indonesia.
Dua tahun kemudian, perguruan ini membuka jenjang Diploma III (D3) dengan program studi Manajemen Divisi Kamar, Manajemen Tata Hidangan, Manajemen Tata Boga, Manajemen Usaha Perjalanan. Pada tahun yang sama dilakukan kerjasama dengan British Council dalam hal bantuan tenaga pengajar.
Pada tahun 1997 perguruan ini berubah nama menjadi Akademi Pariwisata (Akpar) Makassar sesuai keputusan menteri KM.27/OT.001/MPPT97. Saat itu juga dilaksanakan kerjasama dengan (Japan International Cooperation Agency (JICA) dan ALLIANCE Francaise dalam hal bantuan tenaga pengajar dan sarana pembelajaran. Selanjutnya Akpar Makassar menjalin kerjasama dengan AUSAID melalui bantuan tenaga pengajar dan MARA Institute (Malaysia) dalam pengiriman tenaga pengajar.
Sebagai pengembangan kerjasama sebelumnya, Akademi Pariwisata Makassar ditunjuk oleh AUSAID sebagai Makassar Tourism Training Project dengan Pilot Project selama empat tahun. Implementasi kerjasama tersebut adalah pelatihan dan pengujian berbasis kompetensi di bidang pariwisata dan sekaligus mengirim 12 dosen untuk belajar di Canberra Institute of Technology – Australia
Pada tahun 2007, Akpar Makassar menjalin kerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional tentang Workshop Nasional sinergi Akademi Pariwisata Makassar dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Setelah itu, Akpar Makassar memperoleh akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional untuk semua jurusan yang ada.
Selang setahun kemudian, Poltekpar Negeri Makassar menempati kampus baru di Jl. Gunung Rinjani di kawasan Kota Mandiri Tanjung Bunga. Sebelumnya, kampus Akpar Makassar berlokasi di Jl. Cenderawasih. Kampus baru tersebut berdiri di atas areal seluas kurang lebih 16 hektar dan dilengkapi dengan sederet fasilitas belajar mengajar, sarana laboratorium yang berstandar internasional.
Sejak 2010, Poltekpar Negeri Makassar juga membuka program pendidikan diploma empat bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua Bali. Dalam program afiliasi tersebut digelar tiga program studi yakni Administrasi Perhotelan, Manajemen Kepariwisataan serta Manajemen Konvensi dan Perhelatan.
Pada Bulan Septemner Tahun 2015, Akademi Pariwisata Makassar resmi beralih status menjadi Politeknik Pariwisata Makassar. Peresmian alih status tersebut dilakukan oleh Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Dr. H. Ir. Arief yahya, M.Sc
Jurusan
Politeknik Pariwisata Makassar terbagi atas tiga jurusan, yaitu:
Jurusan Hospitaliti
Diploma III (D3)
Divisi Kamar (DIK)
Tata Hidang (TAH)
Seni Kuliner (SKU)
Diploma IV (D4) / Sarjana Terapan (S1)
Pengelolaan Perhotelan (PPH)
Jurusan Perjalanan
Diploma III (D3)
Perjalanan Wisata (PEW)
Diploma IV (D4) / Sarjana Terapan (S1 Terapan)
Usaha Perjalanan Wisata (UPW)
Jurusan Kepariwisataan
Diploma IV (D4) / Sarjana Terapan (S1 Terapan)
Destinasi Pariwisata (DEP)
Pengelolaan Konvensi dan Acara (PKA)
Fasilitas
Sederet fasilitas berstandar internasional yang tersedia di Poltekpar Makassar sangat menunjang proses belajar mengajar para mahasiswa. Antara lain terdapat laboratorium travel simulation, system ticketing online berbasis teknologi Abacus dan housekeeping simulation, sistem reservasi hotel berbasis berteknologi Cakrasoft, MICE Simulation Room.
Selain itu terdapat pula laboratorium praktikum laundry dan dry cleaning, dapur nusantara dan kontinental, berikut restoran dan bar praktik, serta laboratorium bahasa dengan self study room. Bahkan sejumlah cottage dan hotel praktik, setara hotel berbintang sudah dibangun di samping sebuah danau buatan turut melengkapi fasilitas kampus ini.
Untuk menunjang kegiatan Ko-Kurikuler mahasiswa tersedia sarana kesenian modern dan tradisional, sarana olahraga. Fasilitas lainnya adalah poliklinik, sarana ibadah, serta asrama bagi mahasiswa yang berasal dari luar kota berkapasitas tampung 200 orang.