Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar atau UIN Alauddin adalah Perguruan Tinggi Islam Negeri yang berada di Makassar. Penamaan UIN Alauddin di Makassar diambil dari nama Raja Gowa ke-14, yang pertama kali memeluk agama Islam pada
pada hari Jum'at tanggal 9 Jumadil Awal 1015 Hijriah atau 22 September 1605 Masehi. Sultan Alauddin yang bernama lengkap I Manngaranngi Daeng Manrabia Sultan Alauddin Tumenanga ri Gaukanna yang lebih populer disebut dengan nama Sultan Alauddin, seorang raja di Kerajaan Gowa yang memerintah pada tahun 1593-1639.
Sejarah
Sejarah perkembangan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, yang dulu Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin Makassar melalui beberapa fase yaitu:
Fase tahun 1962 s.d 1965
Pada mulanya IAIN Alauddin Makassar yang kini menjadin UIN Alauddin Makassar berstatus Fakultas Cabang dari IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, atas desakan Rakyat dan Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan serta atas persetujuan Rektor IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Menteri Agama Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Nomor 75 tanggal 17 Oktober 1962 tentang penegerian Fakultas Syari'ah UMI menjadi Fakultas Syari'ah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Cabang Makassar pada tanggal 10 Nopember 1962. Kemudian menyusul penegerian Fakultas Tarbiyah UMI menjadi Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Cabang Makassar pada tanggal 11 Nopember 1964 dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 91 tanggal 7 Nopember 1964. Kemudian Menyusul pendirian Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta cabang Makassar tanggal 28 Oktober 1965 dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 77 tanggal 28 Oktober 1965.
Fase tahun 1965 s.d 2005
Dengan mempertimbangkan dukungan dan hasrat yang besar dari rakyat dan Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan terhadap pendidikan dan pengajaran agama Islam tingkat Universitas, serta landasan hukum Peraturan Presiden Nomor 27 tahun 1963 yang antara lain menyatakan bahwa dengan sekurang-kurangnya tiga jenis fakultas IAIN dapat digabung menjadi satu institut tersendiri sedang tiga fakultas dimaksud telah ada di Makassar, yakni Fakultas Syari'ah, Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Ushuluddin, maka mulai tanggal 10 Nopember 1965 berstatus mandiri dengan nama Institut Agama Islam Negeri Al-Jami'ah al-Islamiyah al-Hukumiyah di Makassar dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 79 tanggal 28 Oktober 1965.
Penamaan IAIN di Makassar dengan Sultan Alauddin Tuminanga ri Gaukanna diambil dari nama raja Kerajaan Gowa yang pertama memeluk agama Islam dan memiliki latar belakang sejarah pengembangan Islam pada masa silam, di samping mengandung harapan peningkatan kejayaan Islam pada masa mendatang di Sulawesi Selatan pada khususnya dan Indonesia bahagian Timur pada umumnya. Ide pemberian nama "Alauddin" kepada IAIN yang berpusat di Makassar tersebut, mula pertama dicetuskan oleh para pendiri IAIN Alauddin, di antaranya adalah Andi Pangeran Daeng Rani, turunan dari Sultan Alauddin, yang juga mantan Gubernur Sulawesi Selatan, dan Ahmad Makkarausu Amansyah Daeng Ilau, ahli sejarah Makassar.
Pada Fase itu, IAIN Alauddin yang semula hanya memiliki tiga buah Fakultas, berkembang menjadi lima buah Fakultas ditandai dengan berdirinya Fakuktas Adab berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI No. 148 Tahun 1967 Tanggal 23 Nopember 1967, disusul Fakultas Dakwah dengan Keputusan Menteri Agama RI No.253 Tahun 1971 di mana Fakultas ini berkedudukan di Bulukumba ( 153 km arah selatan kota Makassar), yang selanjutnya dengan Keputusan Presiden RI No.9 Tahun 1987 Fakultas Dakwah dialihkan ke Makassar, kemudian disusul pendirian Program Pascasarjana (PPs) dengan Keputusan Dirjen Binbaga Islam Dep. Agama No. 31/E/1990 tanggal 7 Juni 1990 berstatus kelas jauh dari PPs IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang kemudian dengan Keputusan Menteri Agama RI No. 403 Tahun 1993 PPs IAIN Alauddin Makassar menjadi PPs yang mandiri.
Fase Tahun 2005 s.d sekarang
Untuk merespon tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan mendasar atas lahirnya Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 tahun 1989 di mana jenjang pendidikan pada Departemen Pendidikan Nasional R.I dan Departemen Agama R.I, telah disamakan kedudukannya khususnya jenjang pendidikan menegah, serta untuk menampung lulusan jenjang pendidikan menengah di bawah naungan Departemen Pendidikan Nasional R.I dan Departemen Agama R.I, diperlukan perubahan status Kelembagaan dari Institut menjadi Universitas, maka atas prakarsa pimpinan IAIN Alauddin periode 2002-2006 dan atas dukungan civitas Akademika dan Senat IAIN Alauddin serta Gubernur Sulawesi Selatan, maka diusulkanlah konversi IAIN Alauddin Makassar menjadi UIN Alauddin Makassar kepada Presiden R.I melalui Menteri Agama R.I dan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Mulai 10 Oktober 2005 Status Kelembagaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin Makassar berubah menjadi (UIN) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia No 57 tahun 2005 tanggal 10 Oktober 2005 yang ditandai dengan peresmian penandatanganan prasasti oleh Presiden RI bapak Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono, MA. pada tanggal 4 Desember 2005 di Makassar.
Rektor
Sejak berdirinya, IAIN Alauddin Makassar sampai berubah status menjadi UIN Alauddin (1965 s.d sekarang) telah dipimpin oleh kuasa Rektor dan Rektor sebagai berikut:
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin Makassar
Haji Aroeppala (1965-1968)
Drs. H. Muhyiddin Zain (1968-1973)
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin Ujung Pandang
Prof. H. Abdurrahman Syihab (1973-1979)
Drs. H. A. Moerad Oesman (1979-1985)
Dra. Hj. A. Rasdiyanah (1985-1994)
Drs. H. M. Shaleh A. Putuhena (1994-1998)
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin Makassar
Prof. Dr. H. Abd. Muin Salim (1998-2002)
Prof. Dr. H. Azhar Arsyad, MA (2002-2005)
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar
Prof. Dr. H. Azhar Arsyad, MA. (2005-2011)
Prof. Dr. H. A. Qadir Gasing H.T, MS. (2011-2015)
Prof. Dr. H. Musafir Pababbri, M.Si. (2015-2019)
Prof. H. Hamdan Juhannis, MA., Ph.D. (2019-2027)
Pimpinan
Berikut adalah daftar pimpinan di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar yang sedang menjabat:
Rektor :
Prof. Hamdan Juhannis, MA., Ph.D.
Wakil Rektor Bidang Akademik:
Prof. Dr. Kamaluddin Abunawas, M.Ag.
Wakil Rektor Bidang AUPK:
Dr. Andi Aderus, Lc., M.Ag.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni:
Prof. Dr. Muhammad Khalifa, M.Pd.
Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga:
Prof. Dr. Muhammad Amry, Lc., M.Ag.
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum:
Dr. Muhammad Abd Rauf, Lc., M.Ag.
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan:
Dr. Andi Achru, M.Pd.I.
Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat:
Prof. Dr. Muhaemin, M.Th.I., M.Ed.
Dekan Fakultas Adab dan Humaniora:
Dr. Barsihanoor, M.Ag.
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi:
Prof. Dr. Rasyid Masri, M.Pd., M.Si., MM.
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi:
Dr. Fahmyddin A'raf Tauhid, M.Arch., Ph.D.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam:
Dr. Amiruddin K, ME.I.
Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Dr. dr. Dewi Setiawati Muchsin, Sp.OG., M.Kes.
Direktur Pascasarjana:
Prof. Dr. Abustani Ilyas, M.Ag.
Ketua Lembaga Penjamin Mutu:
Prof. Dr. Mashuri Masri, M.Kes.
Ketua Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat:
Dr. Rosmini Amin, M.Th.I.
Wakil Koordinator Kopertais Wilayah VIII
Dr. KH. Hamzah Harun Al-Rasyid, MA.
Sekretaris Kopertais Wilayah VIII
Dr. H. Nur Taufik Sanusi, M.Ag.
Fakultas
Dalam perubahan status kelembagaan dari Institut ke Universitas, UIN Alauddin Makasar mengalami perkembangan dari lima buah Fakutas menjadi delapan buah Fakultas dan satu buah Program Pascasarjana (PPs) berdasarkan Peraturan Menteri Agama RI Nomor 5 tahun 2006 tanggal 16 Maret 2006, yaitu:[1]
Fakultas Syariah dan Hukum
Ilmu Hukum
Hukum Tata Negara
Hukum Keluarga Islam
Perbandingan Mazhab dan Hukum
Hukum Ekonomi Syariah
Ilmu Falaq
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Bahasa Arab
Manajemen Pendidikan Islam
Pendidikan Bahasa Inggris
Pendidikan Matematika
Pendidikan Fisika
Pendidikan Biologi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Pendidikan Islam Anak Usia dini (PIAUD)
Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik
Aqidah Filsafat Islam
Studi Agama-Agama
Ilmu Politik
Sosiologi Agama
Ilmu Hadis
Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Hubungan Internasional
Fakultas Adab dan Humaniora
Bahasa dan Sastra Arab
Bahasa dan Sastra Inggris
Sejarah Kebudayaan Islam
Ilmu Perpustakaan
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Komunikasi Penyiaran Islam
Bimbingan Penyuluhan Islam
Pengembangan Masyarakat Islam
Manajemen Dakwah
Jurnalistik
Ilmu Komunikasi
Kesejahteraan Sosial
Manajemen Haji dan Umrah
Fakultas Sains dan Teknologi
Teknik Informatika
Biologi
Fisika
Kimia
Matematika
Ilmu Peternakan
Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota
Teknik Arsitektur
Sistem Informasi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Keperawatan
Pendidikan Dokter
Kesehatan Masyarakat
Kebidanan
Farmasi
Ners
Profesi Dokter
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Ilmu Akuntansi
Ekonomi Islam
Ilmu Ekonomi
Manajemen
Perbankan Syariah
Program Pascasarjana
Magister (S2)
Pendidikan Agama Islam
Manajemen Pendidikan Islam
Pendidikan Bahasa Arab
Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Ilmu Hadis
Ekonomi Syariah
Dakwah dan Komunikasi
Dirasah Islamiyah
Syariah/Hukum Islam
Pemikiran Islam
Bahasa dan Sastra Arab
Sejarah dan Peradaban Islam
Perpustakaan dan Informasi Islam
Doktor (S3)
Dirasah Islamiyah
Pendidikan dan Keguruan
Syariah/Hukum Islam
Tafsir
Hadis
Pemikiran Islam
Dakwah dan Komunikasi
Sejarah Peradaban Islam
Pendidikan Bahasa Arab
Bahasa dan Sastra Arab
Ekonomi Islam
Lembaga, Unit Pelaksana Teknis dan Pusat Studi
UIN Alauddin Makassar memiliki beberapa lembaga, unit pelaksana teknis (UPT) dan pusat studi sebagai berikut:
Lembaga
Lembaga Penjaminan Mutu (LPM)
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M)