Pindad APS-2
Pindad APS-2 atau APS-2 (Angkut Personel Sedang-2; bahasa Inggris: Medium Personnel Carrier), juga dikenal sebagai APS-1V1[1] adalah sebuah kendaraan militer lapis baja buatan PT Pindad (persero), Indonesia. Kendaraan ini dipergunakan untuk mengangkut personel atau dikenal dengan nama APC (Armoured personnel carrier - bahasa Indonesia: Pengangkut personel lapis baja). Kendaraan lapis baja ini merupakan pengembangan dari purwarupa APR-1V (Angkut Personel Ringan-1V) penggerak roda 4×4 yang dijalankan BPPT dan Pindad.[2] Hasil pengembangan dan penyempurnaan tersebut menghasilkan APS-1 dengan penggerak roda 6×4 dan APS-2 6×6, dengan sasis yang berasal dari truk Perkasa.[3][4] SejarahPurwarupa panser APS (dikenal juga sebagai APS-1) dibangun menggunakan sasis truk Perkasa buatan pabrik Wahana Perkasa Auto Jaya (PT Texmaco), Subang, Jawa Barat. Panser APS-1 dapat dimuati 13 orang prajurit di mana pengendara duduk di kabin terpisah sebelah kanan tepat berada di samping rumah mesin. Selanjutnya, desain APS-1 kembali disempurnakan oleh Pindad dan BPPT dengan melahirkan varian APS-1 V1 (dikenal juga sebagai APS-2).[1] Tampilan utama yang terlihat berubah adalah posisi mesin yang digeser dari samping pengemudi ke bagian tengah. Sehingga, komandan dan pengendara bisa duduk bersebelahan yang juga dapat membantu meningkatkan kesadaran situasional bagi pengendara. Sepintas desain APS-2 telah menyerupai panser Anoa 6×6. Penampakan perdana versi APS-2 di hadapan umum yakni saat ikut meramaikan PTI 2006 (Pameran Teknologi & Industri) di Plaza Parkir Timur Senayan, 19–22 September 2006.[1] Sebelumnya, diyakini bahwa Departemen Pertahanan dan Keamanan Republik Indonesia telah memesan sebanyak 150 unit APS-2 6×6. Pada 13 Januari 2010, diserahkan 33 unit panser APS-2, maka jumlah keseluruhan Panser yang sudah diserahkan ke Kementerian Pertahanan adalah 93 unit dari 150 unit Panser APS-2 6×6 dan 4 unit jenis intai pesanan Kementerian Pertahanan, sedangkan sisa 61 unit dengan nilai kontrak sebesar Rp473 miliar rencananya akan diselesaikan tahun 2010. Dari 33 unit Panser yang diserahkan, 13 unit akan digunakan pasukan TNI untuk misi perdamaian di Lebanon.[5] Namun, sepertinya ada kekeliruan penamaan dalam pesanan ini, dimana yang dipesan sebenarnya adalah APS 6×6 yang merupakan Anoa.[6] Lihat jugaReferensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Pindad Panser Anoa.
|