Meriam Cockerill 90mm MkIII M-A1 pada turret Cockerill CSE 90LP
Senjata pelengkap
Senapan mesin 7,62 mm
Jenis Mesin
Mesin diesel inline 6 silinder dengan Turbo Charger Intercooler 340 Hp
Suspensi
Double wishbone suspension
Daya jelajah
600 km (370 mi)
Kecepatan
80 km/h (50 mph)
Pindad Badak adalah kendaraan bantuan tembakan 6×6 yang dirancang dan diproduksi oleh PT Pindad.
Pengembangan
Prototipe versi dukungan tembakan (FSV) Anoa menggunakan turret Alvis AC 90 dengan meriam Cockerill 90 mm MkIII M-A1 pertama kali diluncurkan di Indo Defense & Aerospace 2008,[2] diumumkan bahwa versi dukungan tembakan APS-3 akan dikerahkan ke layanan Angkatan Darat Indonesia pada tahun 2010.[3]
Versi final dan definitif dari varian dukungan tembakan kemudian diluncurkan di Indo Defense & Aerospace 2014 yang dikenal sebagai Badak. Badak menampilkan desain baru dengan lambung baja monocoque yang dilas seluruhnya dengan perlindungan STANAG 4569 Level 3, power pack 340 hp baru yang terletak di kiri depan dan pengemudi sekarang duduk di sisi kanan (di samping mesin), menyisakan sisa lambung untuk pemasangan turret. Suspensi juga menggunakan suspensi independen double wishbone (berbeda dengan torsionbar pada Anoa) untuk stabilitas yang lebih baik saat menembakkan kanon 90 mm. Turret dua orang CMI Defense CSE 90LP memiliki perlindungan dasar hingga STANAG 4569 Level 1 (dapat ditingkatkan ke Level 4) dan dipersenjatai dengan meriam tekanan rendah 90mm yang sudah di lisensi oleh PT Pindad. Selain itu, ada senapan mesin koaksial Pindad SM 2 7,62 mm, dengan senapan mesin 7,62 mm lainnya yang dipasang di sisi kiri atap turret untuk digunakan dalam peran anti serangan udara dan pertahanan diri yang terbatas, dan terdapat juga dua baris (masing-masing empat) dari pelontar granat asap 76 mm di kedua sisi turret.[4][5]
PT Pindad telah menandatangani kontrak dengan Timoney Technologies Irlandia selama IDEX 2017 di Abu Dhabi, UEA untuk jalur penggerak modular Timoney yang disesuaikan, kotak transfer, dan sistem kemudi untuk meningkatkan drive train Badak 6×6.[6]
Pengguna
Indonesia: Awalnya 50 kendaraan akan dibuat. Pada 2018, pesanan berkurang dari 50 menjadi 14 kendaraan. Ia dimaksudkan untuk menggantikan Alvis Saladin, pada Rapim TNI TA 2022 sebanyak 7 unit Panser Pindad Badak 6x6 [7] diserahkan kepada Pusat Kesenjataan KavaleriTNI AD dengan rincian 1 unit ke Pussenkav, 2 unit di Kikav 1/ESC/1, 2 unit di Kikav 8/KSC/2 dan 2 unit di Kikav 14/JJ/3
^"Pindad Rancang Panser Canon". Tempo Interactive. 2008-08-29. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-03-17. Diakses tanggal 2008-12-10.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)