Habibie Cup adalah kejuaraan antarklub sepak bola tahunan antara klub-klub sepak bola yang diadakan oleh Pemerintah Kota Parepare. Kejuaraan ini didedikasikan kepada B. J. Habibie. Turnamen Sepak Bola Habibie Cup merupakan turnamen tertua di Sulawesi Selatan.[1]
Seiring berjalannya waktu, pada beberapa edisi tim peserta turnamen Habibie Cup tidak terpatok pada klub-klub yang berasal dari Sulawesi Selatan saja, tapi juga luar dari Provinsi Sulawesi Selatan, seperti Yahukimo FC, Persipal Palu, PS Kendari, PS Sandeq Polman, dan lain-lain. Turnamen Habibie Cup sendiri juga ajang bagi pemain amatir untuk unjuk kebolehan. Bukan rahasia lagi, jika di ajang ini banyak agen-agen klub yang datang langsung memburu pemain-pemain berkualitas yang tak terpantau. Besarnya nilai hadiah dan mimpi bermain di liga profesional, menjadi motivasi tersendiri bagi pemain yang berlaga di turnamen ini.[2]
Sejarah
Turnamen ini pertama kali digelar pada tahun 1990, dicetuskan pertama kali oleh putra-putra asal Parepare, yakni Mirdin Kasim yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Parepare dan H.M. Alwi Hamu sebagai pendiri Harian Fajar. Keduanya membutuhkan tokoh nasional asal Parepare yang pas untuk jadi ikon turnamen ini dan memilih B.J. Habibie yang saat itu masih menjabat Menristek RI dan Kepala BPPT.[1] Pada awalnya turnamen ini hanya diikuti 6 tim saja dari wilayah Ajatappareng dan sekitarnya meliputi Persipare Parepare, Perspin Pinrang, Enrekang, Tana Toraja, Barru, dan PSM Makassar. Peserta dibagi 2 grup dengan sistem gugur pada babak penyisihan. Langsung Semi Final dan grand final. Pertandingan hanya berlangsung 7 hari plus 2 hari istirahat.[3]
Pencetusan turnamen Habibie Cup awalanya dilatarbelakangi untuk mencari bibit pemain yang mumpuni untuk PSM Makassar. PSM Makassar pada saat itu mengalami penurunan prestasi. Mirdin Kasim dan Alwi Hamu berkolaborasi menyelenggarakan turnamen Habibie Cup. Untuk mencari bibit-bibit pesepakbola terbaik, maka lahirlah turnamen lokal yang nantinya pemain-pemain potensial akan diproyeksikan mengisi barisan PSM Makassar. Sejumlah nama tenar lahir di turnamen ini dan sempat membela PSM Makassar, seperti Ayub Khan, Ali Baba, Ronny Ririn, Andi Oddang, Ahmad Amiruddin, Irsyad Aras, Hamka Hamzah, Syamsul Chaeruddin, banyak lagi bintang lapangan lainnya. Dulu turnamen ini untuk mencari bibit pesepakbola yang handal, tetapi sekarang turnamen ini sudah sangat bergengsi dan diminati pesepakbola nasional, seperti Zulham Zamrun hingga Firman Utina yang berpartisipasi pada Habibie Cup 2015. Sejak gelaran pertama, turnamen ini banyak mendapatkan hambatan hingga puncaknya pada 2012. Habibie Cup sempat vakum pada tahun 2009 dan 2011 karena alasan ketidaksiapan dan anggaran yang minim. Para tokoh Habibie Cup terus bertekad meningkatkan kelas turnamen Habibie Cup dari regional menjadi ajang nasional. Walaupun hingga saat ini masih kurang mendapat respon dari klub-klub sepak bola secara nasional karena belum mendapatkan dukungan resmi dari pemerintah pusat.
Logo
Logo Habibie Cup yang pertama merupakan kreasi dari Arfan Dokrin asal Kota Makassar sebagai pemenang sayembara pembuatan logo. Logo Habibie Cup tersebut mulai dirilis secara resmi pada saat pembukaan Habibie Cup 1990 pada 14 Juni 1990 di Stadion Andi Makkasau, Kotamadya Parepare. Pada logo ini berbentuk segitiga sama sisi, terdapat beberapa unsur didalamnya, yakni bola, perahu pinisi, dan tulisan Ajatappareng. Logo yang sekarang ini tidak jauh berbeda dengan yang lama. Perbedaan terletak pada model layar pinisi dan gradasi bola.