Penyelamatan gua Tham Luang

Penyelamatan gua Tham Luang
Regu penyelamat dan peralatan di pintu masuk gua
Tanggal23 Juni – 10 Juli 2018
(17 hari)
LokasiTham Luang Nang Non, Mae Sai, Subdistrik Mae Sai, Distrik Mae Sai, Provinsi Chiang Rai, Thailand[1]
Koordinat20°22′54″N 99°52′06″E / 20.38167°N 99.86833°E / 20.38167; 99.86833
JenisPenyelamatan gua
PenyebabBanjir muson[2]
HasilPara pelajar bersama pelatihnya ditemukan hidup setelah sembilan hari.[3] Pada 10 Juli 2018, ke-12 anak bersama pelatihnya telah diselamatkan.[4]
TewasSaman Kunan (anggota regu penyelamat)[5]
CederaLuka kecil, ruam ringan,[6][7] inflamasi paru-paru[8] yang diduga histoplasmosis,[9] bradycardia[10]

Pada bulan Juni 2018, sekelompok anak laki-laki yang terdiri dari 12 orang, berusia antara 11 hingga 16, membentuk tim sepak bola lokal, terjebak bersama dengan asisten pelatih mereka yang berusia 25 tahun di Tham Luang Nang Non (bahasa Thai: ถ้ำหลวงนางนอน; "Gua Besar Putri Tidur"), sebuah gua di Thailand yang berada di Provinsi Chiang Rai. Hujan lebat membanjiri gua selama kunjungan mereka pada 23 Juni 2018.[11] Mereka dilaporkan hilang setelah beberapa jam dan operasi pencarian segera dimulai. Temuan anggota tim di dekat pintu masuk gua menegaskan bahwa kelompok itu kemungkinan berada di dalam gua. Upaya untuk menemukan mereka terhambat oleh naiknya permukaan air yang memblokir akses ke ruang dalam dan tidak ada kontak yang dapat dilakukan dengan mereka selama lebih dari seminggu. Upaya penyelamatan diperluas menjadi operasi besar yang dipimpin pemerintah di tengah liputan media yang intens dan perhatian dari publik.

Setelah berjuang melalui jalan sempit dan perairan berlumpur, penyelam Inggris menemukan 13 orang hilang dalam keadaan selamat di atas batu yang ditinggikan sekitar 4 kilometer (2,5 mil) dari mulut gua pada 2 Juli 2018, lebih dari sembilan hari setelah mereka hilang.[11] Untuk meninggalkan gua, mereka mungkin perlu belajar menyelam atau menunggu berbulan-bulan agar banjir surut di akhir musim hujan.[12][13]

Lebih dari 1.000 orang yang terlibat dalam operasi penyelamatan, termasuk Thai Navy SEAL serta tim dan bantuan teknis dari berbagai negara, termasuk Britania Raya, Tiongkok, Myanmar, Laos, Australia, Amerika Serikat,[14] Rusia,[15][16] Finlandia,[17] Swedia,[18] dan Israel.[19][20][21] Seorang anggota pasukan khusus Angkatan Laut Thailand meninggal pada tanggal 6 Juli 2018 saat hendak meletakkan tabung oksigen di sepanjang bagian goa yang banjir; ia kehabisan udara saat hendak kembali ke permukaan gua.[22]

Kehilangan

Liputan berita Thailand

Tham Luang Nang Non adalah sebuah kompleks gua karst di bawah Doi Nang Non, sebuah pegunungan di perbatasan antara Thailand dan Myanmar.[23] Sistem gua ini panjangnya 10 kilometer dan sulit untuk dinavigasi karena lorong yang sempit dan terowongan berliku. Terdapat sebuah tanda yang menyarankan agar tidak memasuki gua selama musim hujan (Juli-November) di mulut gua.[24]

Pada tanggal 23 Juni 2018, sekelompok anak laki-laki yang berjumlah 12 orang yang berusia antara 11 dan 16 tahun yang berasal dari tim sepak bola junior lokal yang bernama Wild Boars (bahasa Thai: หมูป่า; IPA: [mǔː pàː]; RTGS: Mu Pa) dan pelatih mereka yang berusia 25 tahun, Ekkaphon Chanthawong (bahasa Thai: เอกพล จันทะวงษ์; RTGS: Ekkaphon Chanthawong),[25] hilang setelah menjelajahi gua dan berpiknik[26][27] untuk merayakan ulang tahun ke-17 Peerapat Sompiangjai.[28] Mereka terperangkap di terowongan gelap karena hujan yang turun secara tiba-tiba dan terus menerus setelah memasuki gua.[29] Seorang penjaga dari Departemen Taman Nasional, Satwa Liar, dan Konservasi Tumbuhan memperingatkan otoritas akan anak-anak yang hilang setelah melihat barang-barang mereka yang tertinggal di pintu masuk gua.

Tim

Nama[27] Usia
Chanin Vibulrungruang 11
Panumas Sangdee 13
Duganpet Promtep 13
Somepong Jaiwong 13
Mongkol Booneiam 13
Nattawut Takamrong 14
Ekarat Wongsukchan 14
Adul Sam-on 14
Prajak Sutham 15
Pipat Pho 15
Pornchai Kamluang 16
Peerapat Sompiangjai 17
Ekapol Chantawong (pelatih pembantu) 25

Pencarian dan kontak

Regu penyelamat mencari pintu gua alternatif

Penyelam militer mencari seisi gua. Pasukan Katak Angkatan Laut Thailand mengatakan bahwa airnya sangat kotor sehingga mereka tidak tahu arah sekalipun memakai senter.[30] Karena hujan tidak berhenti dan membanjiri pintu gua, pencarian dihentikan beberapa kali.[31] Empat hari kemudian, 30 personel Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat dan pakar penyelamatan penyelaman gua dari Britania Raya, Richard Stanton, John Volanthen, dan Robert Harper[32] datang membawa radio VLF Heyphone yang dipinjam dari Derbyshire Cave Rescue Organisation.[33]

Polisi bersama anjing pelacak mencari celah gunung yang bisa menjadi pintu gua alternatif. Wahana nirawak dan robot digunakan untuk membantu upaya pencarian. Tidak ada teknologi yang mampu memindai keberadaan manusia di bawah tanah.[34]

12 anak bersama pelatihnya ditemukan selamat pada tanggal 2 Juli 2018 sekitar pukul 22:00 waktu setempat.[14] Mereka ditemukan oleh Stanton dan Volanthen kurang lebih 400 meter (1.300 ft) dari ruang gua yang dijuluki "Pattaya Beach".[14][35] Volanthen saat itu sedang memasang panduan di dalam gua untuk membantu navigasi anggota regu penyelamat lain. Ia kehabisan tali dan memutuskan menyelam ke permukaan—di atas, ia melihat tim yang hilang bersama pelatihnya.[36] Mereka ditemukan kurang lebih 3,2 kilometer (2,0 mi)[37] dari pintu gua.[11]

Video luar
Video pertama yang dirilis Pasukan Katak AL Thailand menampilkan anak-anak bersama pelatihnya setelah ditemukan regu penyelam Britania Raya

Pasukan Katak AL Thailand menyiarkan video yang menampilkan anak-anak berinteraksi dengan para penyelam.[38] Dalam video tersebut, anak-anak tampaknya tidak sadar seberapa lama mereka terjebak dan bertanya, "sekarang hari apa?"[29]

Gubernur Chiang Rai Narongsak Osatanakorn memberikan perkembangan terbaru, "Kami menemukan mereka dalam keadaan selamat, tetapi operasi belum berakhir."[39]

Gambar luar
Peta sistem gua Tham Luang dari atas, diterbitkan oleh BBC News
Peta sistem gua Tham Luang dari samping, diterbitkan oleh Deutsche Welle

Bantuan di gua

Pada tanggal 3 Juli, tujuh penyelam termasuk satu dokter dan satu perawat bergabung dengan regu penyelamat di dalam gua. Pejabat pemerintah mengatakan bahwa mereka melakukan pemeriksaan kesehatan dan perawatan sekaligus menghibur anak-anak. Tidak ada yang mengalami masalah kesehatan serius. Laksamana Madya Apagorn Youkonggaew, kepala Pasukan Khas Angkatan Laut Kerajaan Thailand mengatakan "Mereka diberi makanan berenergi tinggi yang mudah dicerna beserta vitamin dan mineral di bawah pengawasan dokter." Regu penyelamat merekam video yang menampilkan anak-anak dan pelatihnya menyebutkan nama dan usianya. Sambil mengenakan selimut darurat, anak-anak dan pelatihnya menyampaikan pesan dalam sebuah video singkat. Mereka mengatakan "sawadee krap" sambil melakukan wai, sambutan tradisional Thailand.[40] Video kedua menampilkan seorang dokter menangani kaki dan betis mereka.[41] Regu penyelamat yakin bahwa sebagian tim tidak bisa berenang[42] dan perlu merancang strategi penyelamatan yang sesuai.[43]

Anak-anak bersama pelatihnya berkomunikasi dengan keluarga dan regu penyelamat di luar menggunakan surat yang diantar oleh penyelam. Surat-surat tersebut menjelaskan bahwa mereka masih hidup, semuanya baik-baik saja, dan disertai kata-kata dukungan, semangat, dan kasih sayang.[44]

Perencanaan

Regu penyelamat harus melawan naiknya permukaan air. Pemimpin operasi penyelamatan mengatakan bahwa tim yang terjebak perlu belajar menyelam atau menunggu berbulan-bulan hingga airnya mengering.[45][12][13] Normalnya, gua terendam saat musim hujan yang berlangsung hingga September atau Oktober.[46]

Survei menunjukkan sebagian gua terendam air. Tim pelajar terjebak 3,2 kilometer (2,0 mi)[37] dari pintu gua dan 800–1.000 meter (2.600–3.300 ft) di bawah permukaan gunung.[47] Beberapa bagian gua terendam dan beberapa bagian lain sangat sempit.[48] Ada pula bagian gua yang arusnya kencang dan tanpa jarak pandang.[49] Penyelam berpengalaman butuh waktu enam jam untuk masuk gua (melawan arus) dan lima jam keluar (mengikuti arus).[50][13] Seseorang berpeluang meninggal apabila panik di tengah perjalanan.[51] Regu penyelamat mencari pintu gua alternatif untuk mempercepat perjalanan keluar.[52] Bor digunakan untuk mengeringkan air dan sempat dipertimbangkan untuk membuka jalur keluar yang lebih mudah, tetapi lokasi pengeboran yang cocok tidak ditemukan.[48][47]

Pompa dipakai untuk mengeringkan air dari gua dan danau hilir

Regu penyelamat memasang sistem pemompaan air dari gua dan mengalihkan arus air yang masuk. Cuaca cerah yang tidak lazim memudahkan proses pemompaan air sehingga permukaan air turun 1,5 sentimeter (0,59 in) per jam pada tanggal 5 Juli. Regu penyelamat bisa berjalan ke dalam gua sejauh 1,5 kilometer (0,93 mi). Namun, hujan lebat diperkirakan turun tanggal 8 Juli sehingga berpotensi menghambat proses ini dan bahkan membanjiri tempat tim terjebak.[53][46][47] Tanggal 4 Juli 2018, 1.600.000 l/j (420.000 US gal/j) telah dipompa ke luar gua.[54] Republik Ceko menawarkan pompa canggih buatan dalam negeri; pemerintah Ceko memiliki empat pompa berkapasitas 400 liter per detik (1.440.000 l/j (380.000 US gal/j)).[55]

Pada tanggal 6 Juli 2018, regu penyelamat menemukan bahwa kadar oksigen di dalam gua menurun. Mereka khawatir tim di gua berpotensi mengalami hipoksia apabila dibiarkan menunggu lebih lama.[56][57] Saluran pasokan udara kemudian dipasang di dalam gua.[58] Pada 8 Juli, kadar oksigen turun menjadi 15%; kadar yang diperlukan bagi manusia untuk bertahan hidup antara 19,5% dan 23,5%.[59]

Penyelam

Pemimpin regu operasi penyelamatan memutuskan bahwa tim siswa dikeluarkan oleh penyelam berpengalaman.[60] Para penyelam ini perlu mengajarkan keterampilan menyelam dan mempersiapkan tim secara fisik dan mental untuk menghadapi perjalanan yang sangat sulit.[48][57] Cuaca menentukan waktu dan cara operasi penyelamatan.[53]

Pada tanggal 4 Juli, dua penyelam gua asal Britania Raya, Jason Mallinson dan Chris Jewel terbang ke Thailand membawa peralatan menyelam seberat 500 kilogram (1.100 pon).[61] Keesokan harinya, dua orang penyelamat gua berpengalaman diterbangkan dari Britania Raya untuk membantu penyelam gua memantau situasi permukaan.[62]

Pintu utama gua di tengah hujan lebat

Koordinator US National Rescue Commission, Anmar Mirza, pakar penyelamatan gua dengan pengalaman selama 30 tahun, sepakat bahwa membawa keluar anak-anak dengan menyelam "sangat berbahaya". Namun, apabila banjir semakin parah sehingga tidak memungkinkan menunggu lebih lama atau mencari pintu gua lain, menyelam keluar harus dipertimbangkan secara matang.[63] Pada 5 Juli, regu penyelamat mempertimbangkan mengajarkan anak-anak menyelam.[64]

Bendungan pengalih arus

Sebuah bendungan pengalih arus berbahan batu dibangun di hulu sungai. Bendungan dan pompa menurunkan permukaan air di dalam gua. Airnya dialihkan ke lahan pertanian di sekitar.[65] Para relawan sempat tidak sengaja memompa air ke cekungan air tanah.[66]

Kamp logistik

Kamp logistik dibangun di depan pintu gua. Ratusan relawan dan wartawan beserta regu penyelamat ditempatkan di sana. Tempat ini dibagi menjadi beberapa zona. Ada zona khusus Pasukan Katak AL Thailand, personel militer lain, dan penyelamat sipil, zona khusus keluarga, dan zona pers dan umum.[67]

Korban jiwa

Pada 6 Juli 2018 01:00 waktu setempat, seorang Perwira Rendah pasukan khusus Angkatan Laut Thailand yang berusia 38 tahun,[68][69] Saman Gunan (bahasa Thai: สมาน กุนัน; RTGS: Saman Kunan) meninggal karena kehabisan udara saat sedang mengantarkan tabung oksigen ke dalam gua.[70][71] Saman membantu tim penyelamatan secara suka rela, dan pada waktu itu sedang mencoba menempatkan tabung oksigen sepanjang rute penyelamatan untuk misi-misi selanjutnya. Akan tetapi, di tengah jalan, ia kehabisan udara dan kehilangan kesadaran saat sedang mencoba kembali ke permukaan gua.[72][73] Ia berhasil dikembalikan ke permukaan oleh seorang rekan penyelam, akan tetapi pertolongan pernapasan gagal.[74] Ia akan diberikan penguburan yang sepenuhnya dibiayai kerajaan di Bangkok.[75]

Penyelamatan

Pada pagi hari tanggal 8 Juli, pemerintah meminta awak media dan personel pembantu di sekitar pintu gua mengosongkan tempat karena operasi penyelamatan akan dimulai. Hujan muson diperkirakan akan membanjiri gua sampai Oktober. Tiga belas penyelam dikerahkan ke dalam gua untuk menjemput tim menggunakan "sistem menemani", dua penyelam menemani setiap anak, satu di depan dan satu di belakang.[76] Setiap anak diberi masker selam dan ditemani dua penyelam yang membawa tabung udaranya sendiri. Mereka menyelam ke luar mengikuti tali.[77] Pemerintah mengingatkan bahwa operasi penyelamatan akan memakan waktu beberapa hari karena regu penyelamat harus mengganti tabung udara, perlengkapan dan pasokan lain. Setiap tahap operasi berselang 10 sampai 20 jam.[78][79][80] Regu penyelamat menjelaskan bahwa penurunan permukaan air mempersingkat waktu tempuh masuk gua.[81]

Pada pukul 19:00 waktu setempat, pejabat setempat memberitahu bahwa dua anak telah diselamatkan dari gua dan dibawa ke Rumah Sakit Prachanukroh Chiangrai.[82][83][84] Tidak lama kemudian, dua anak dikeluarkan dan diperiksa oleh dokter di tempat.[85][82]

Anak kelima dan keenam diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit setempat pada sore hari tanggal 9 Juli.[86][87] Anak ketujuh dan kedelapan menyusul kemudian.[88]

Pada 10 Juli 2018, 12 anak bersama pelatihnya telah diselamatkan.[3] Anak-anak yang masih sehat diselamatkan lebih dulu karena mereka berpeluang besar melewati rute keluar dalam keadaan selamat.[89]

Respons

Lokal

Penduduk provinsi Chiang Rai berkumpul secara suka rela untuk memasak, membersihkan, dan membantu dengan cara apa pun, bagi keluarga anak-anak yang terperangkap serta tim penyelamat di kamp penyelamatan di sekitar mulut gua.[23] Media sosial digunakan untuk menarik perhatian tentang upaya penyelamatan.[23] Teman sekolah dan guru tim ini membaca mantra dan berdoa.[90] Sekolah lokal mendonasikan uang untuk membantu memenuhi biaya hidup orang tua anak-anak yang terperangkap karena mereka berhenti bekerja untuk mengikuti upaya penyelamatan.[67]

Thailand

Pada 29 Juni 2018, Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha mengunjungi lokasi kamp penyelamatan dan menyemangati para keluarga anak-anak.[91]

Internasional

Sukarelawan, tim, serta bantuan teknis dari banyak negara termasuk Britania Raya,[14] Tiongkok,[14] Myanmar,[14] Laos,[14] Australia,[92] Amerika Serikat,[14] Japan,[93] Rusia,[94][95] Finlandia,[96] Denmark,[97][98] Swedia,[99] Belanda,[100] Belgia,[101] Jerman,[98] Republik Ceko,[55] Ukraina,[102] India[103] dan Israel[104][105] diturunkan untuk membantu operasi ini.

FIFA, melalui sebuah surat dari presiden Gianni Infantino kepada presiden Asosiasi Sepak Bola Thailand, mengundang anak-anak dan pelatih yang sedang ada di dalam gua untuk hadir di final Piala Dunia apabila mungkin.[106]

SpaceX sedang mengupayakan sebuah kapal selam berukuran anak dan juga bekerja sama dengan Wing Inflatables untuk membantu proses penyelamatan.[107][108]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Safi, Michael; Thoopkrajae, Veena (8 July 2018). "Thailand cave rescue begins as four of 12 boys freed in day of drama". The Guardian (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 July 2018. Diakses tanggal 9 July 2018. 
  2. ^ "Former Thai Navy SEAL dies in rescue operation for soccer team trapped in cave". MassLive (dalam bahasa Inggris). 6 July 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2018. 
  3. ^ a b [1]
  4. ^ Neumann, Scott; Chappell, Bill (10 July 2018). "All 12 Boys And Their Coach Are Rescued From Thai Cave, After 2 Weeks". NPR. Diakses tanggal 10 July 2018. 
  5. ^ "Diver dies in Thailand cave rescue attempt". BBC News (dalam bahasa Inggris). 6 July 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 July 2018. Diakses tanggal 6 July 2018. 
  6. ^ "Thailand cave rescue: Boys appear in new video, 'I am healthy'". CNN. 4 July 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 July 2018. 
  7. ^ "Monsoon rains could damper rescue efforts to save soccer team in Thailand cave". ABC News. 5 July 2018. 
  8. ^ CNN, Euan McKirdy, Kocha Olarn and Joshua Berlinger,. "Thai rescue: Hopes high 4 boys, coach will be freed from cave Tuesday". cnn.com. Diakses tanggal 10 July 2018. 
  9. ^ Robinson, Matthew (9 July 2018). "Thailand cave rescue LATEST: Thai football team at risk of 'CAVE DISEASE' from fungus". express.co.uk. Diakses tanggal 10 July 2018. 
  10. ^ George, Steve; McKirdy, Euan; Olarn, Kocha (10 July 2018). "Thai cave rescue: All 12 boys, soccer coach freed from cave". CNN (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 July 2018. Diakses tanggal 10 July 2018. 
  11. ^ a b c Wongcha-um, Panu (3 July 2018). "Found alive on 10th day, Thai boys' cave ordeal not over". reuters.com. Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 July 2018. Diakses tanggal 3 July 2018.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "reuters-20180703" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  12. ^ a b "Thai boys 'could be in cave for months'". BBC News (dalam bahasa Inggris). 3 July 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 July 2018. Diakses tanggal 3 July 2018. 
  13. ^ a b c "Thai cave rescue: 12 boys and coach to get 4 months' food, diving training". The Straits Times. 3 July 2018. Diakses tanggal 3 July 2018. 
  14. ^ a b c d e f g h "Missing Thai boys 'found alive' in caves". BBC News. 2 July 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 July 2018. Diakses tanggal 2 July 2018.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "bbc_alive" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  15. ^ "Вода продолжает прибывать в пещеру, где застряли дети". vesti.ru. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 July 2018. Diakses tanggal 4 July 2018. 
  16. ^ "МЧС готово помочь в спасении заблокированных в пещере в Таиланде школьников". RT на русском (dalam bahasa Rusia). Diakses tanggal 2018-07-05. 
  17. ^ "Finnish diver helping Thai rescuers says possible crack in cave may save boys". YLE. 4 July 2018. Diakses tanggal 5 July 2018. 
  18. ^ "ผู้ว่าฯ สั่งเดินหน้าพร่องน้ำถ้ำหลวงคืนนี้ นักประดาน้ำทีมสวีเดนถึงเชียงรายแล้ว" (dalam bahasa Thai). 25 June 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 July 2018. Diakses tanggal 4 July 2018. 
  19. ^ "น้ำตาซึม!! เปิดใจ 'นักดำน้ำอิสราเอล' หลังบินมาช่วย 13 ชีวิต ถ้ำหลวง – สิ่งที่เจอภายในถ้ำ อาจถึงแก่ชีวิตได้ !??" (dalam bahasa Thai). Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 July 2018. Diakses tanggal 4 July 2018. 
  20. ^ "Israelis join week-long operation to rescue 12 boys trapped in Thailand cave". Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 July 2018. Diakses tanggal 4 July 2018. 
  21. ^ How radios are helping Thailand cave rescue - CNN Video, diakses tanggal 2018-07-05 
  22. ^ "Former Navy Diver Dies In Thai Cave While Working To Rescue Trapped Boys". Gizmodo Australia (dalam bahasa Inggris). 2018-07-07. Diakses tanggal 2018-07-08. 
  23. ^ a b c Solomon, Feliz. "Why It's So Hard to Rescue the Thai Team Trapped in a Cave". Time. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 July 2018. Diakses tanggal 2 July 2018.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama ":0" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  24. ^ Dispatch Live: WATCH | Agonising rescue ahead for Thai cave boys as nation rejoices Diarsipkan 3 July 2018 di Wayback Machine.
  25. ^ เอกพล จันทะวงษ์ di Facebook.
  26. ^ Safi, Michael (5 July 2018). "Left behind: the two Thai boys who missed out on disastrous cave trip". the Guardian. Diakses tanggal 9 July 2018. 
  27. ^ a b Staff (8 July 2018). "Thai cave rescue: Four boys freed but rest must wait". BBC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2018. 
  28. ^ http://bbc.com/news/world-asia-44760896
  29. ^ a b Olarn, Kocha; Said-Moorhouse, Lauren (3 July 2018). "Thai cave rescue: Soccer team found alive one kilometer underground". edition.cnn.com. CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 July 2018. Diakses tanggal 3 July 2018.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "cnn-20180703" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  30. ^ Vejpongsa , Tassanee (26 June 2018). "Flooding complicates cave search for Thai soccer team". The Washington Post. AP. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 June 2018. 
  31. ^ "Search Suspended for Boys in Flooded Cave in Thailand". The Weather Channel. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 June 2018. Diakses tanggal 2 July 2018. 
  32. ^ Telegraph Foreign Staff (28 June 2018). "British divers join rescue effort at Thai cave for football team". The Daily Telegraph. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 June 2018. Diakses tanggal 2 July 2018. 
  33. ^ Lunn, Rosemary E (3 July 2018). "Thailand Cave Rescue: Brit cave divers report "gnarly diving"". X-Ray Mag. AquaScope Media ApS. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-10. Diakses tanggal 9 July 2018. 
  34. ^ "Drones, dogs, drilling and desperation". 30 June 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 July 2018 – via www.bbc.com. 
  35. ^ Roy, Eleanor Ainge (3 July 2018). "British divers at heart of Thai cave rescue among best in world". the Guardian (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 July 2018. Diakses tanggal 3 July 2018. 
  36. ^ Richard C. Paddock; Muktita Suhartono (3 July 2018). "Thailand Cave Rescue Turns to How to Extract Trapped Soccer Team". The New York Times. The New York Times Company. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 July 2018. Diakses tanggal 4 July 2018. 
  37. ^ a b Staff (8 July 2018). "Thailand cave rescue: first two boys brought out – live - 11:43 am/et/usa". The Guardian. Diakses tanggal 8 July 2018. 
  38. ^ "Thai NavySEAL". www.facebook.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 July 2018. Diakses tanggal 2 July 2018. 
  39. ^ "Thai official says all 12 boys and their coach found alive in cave where they went missing". Los Angeles Times. AP. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 July 2018. Diakses tanggal 2 July 2018. 
  40. ^ "Video shows stranded Thai boys smiling with rescuer in cave". ABC 7 (dalam bahasa Inggris). 4 July 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2018. 
  41. ^ "Trapped Thai Soccer Team Sends a Message From the Cave". Time. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 July 2018. Diakses tanggal 4 July 2018. 
  42. ^ "Diver dies in Thailand cave rescue attempt". BBC News (dalam bahasa Inggris). 6 July 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2018. 
  43. ^ BBC News | Thailand cave: Medics reach boys as rescuers weigh options Diarsipkan 3 July 2018 di Wayback Machine.
  44. ^ "'Don't worry', Thai boys write from cave". BBC News (dalam bahasa Inggris). 7 July 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 July 2018. Diakses tanggal 7 July 2018. 
  45. ^ Viswanathan, Radhika; Barclay, Eliza (7 July 2018). "The 4 risky options to rescue the Thai boys trapped in a cave, explained - The boys may have to swim out of the cave, accompanied by a "buddy" expert diver". Vox. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 July 2018. Diakses tanggal 7 July 2018. 
  46. ^ a b "Thai cave rescuers in 'race against the rain'". BBC News (dalam bahasa Inggris). 5 July 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 July 2018. Diakses tanggal 5 July 2018. 
  47. ^ a b c Safi, Michael (5 July 2018). "Thai cave rescue: army drains site in bid to free boys before monsoon". the Guardian (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 July 2018. Diakses tanggal 5 July 2018. 
  48. ^ a b c "How might the trapped Thai boys be rescued?". BBC News (dalam bahasa Inggris). 4 July 2018. Diakses tanggal 5 July 2018. 
  49. ^ Reymenants, Ben (3 July 2018). "Thailand cave rescue: medics reach boys". The Guardian (live updates). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 July 2018. Diakses tanggal 3 July 2018. 
  50. ^ "Thai boys 'can walk but can't dive yet'". BBC News (dalam bahasa Inggris). 6 July 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 July 2018. Diakses tanggal 6 July 2018. 
  51. ^ "Thailand cave rescue: Diving expert explains the dangers of trying to lead the children to safety?". The Independent (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 July 2018. Diakses tanggal 6 July 2018. 
  52. ^ "Thai rescuers search for other entrances to flooded cave" (dalam bahasa Inggris). The Washington Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 July 2018. Diakses tanggal 5 July 2018. 
  53. ^ a b Staff (5 July 2018). "Thailand cave: Rescuers in race against weather as rains close in". BBC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 July 2018. Diakses tanggal 5 July 2018. 
  54. ^ George, Steve; Olarn, Kocha. "Thailand cave rescue: Search teams unsure how to free boys". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 July 2018. Diakses tanggal 6 July 2018. 
  55. ^ a b Kft., Webra International (4 July 2018). "The Visegrad Group: the Czech Republic, Hungary, Poland and Slovakia - Babis offers help in rescuing Thai boys from flooded cave". www.visegradgroup.eu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 July 2018. Diakses tanggal 6 July 2018. 
  56. ^ Scutti, Susan (6 July 2018). "How a lack of oxygen is affecting the Thai soccer team". CNN. Diakses tanggal 6 July 2018. 
  57. ^ a b Ives, Mike; Paddock, Richard C.; Suhartono, Muktita (6 July 2018). "Thai Cave Rescue Will Be a Murky and Desperate Ordeal, Divers Say". The New York Times (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2018. 
  58. ^ "Thailand cave rescue: Boys tell parents 'don't worry' in letters". BBC. 7 July 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 July 2018. Diakses tanggal 7 July 2018. 
  59. ^ CNN, Susan Scutti,. "How a lack of oxygen is affecting the Thai soccer team". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2018. 
  60. ^ Staff (6 July 2018). "Inside the Thai Cave: How Rescuers Are Trying to Save a Soccer Team - interactive". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2018. 
  61. ^ Lunn, Rosemary E. "Cave divers Mallinson and Jewel fly out to Thailand"". X-Ray Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 July 2018. Diakses tanggal 6 July 2018. 
  62. ^ Lunn, Rosemary E. "Two more Brit cave rescuers fly to Thailand today". X-Ray Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 July 2018. Diakses tanggal 6 July 2018. 
  63. ^ Staff (4 July 2018). "Cave rescue expert: Diving Thai soccer team out "incredibly dangerous"". CBS News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 July 2018. Diakses tanggal 4 July 2018. 
  64. ^ Lyons, Kate; Safi, Michael (5 July 2018). "Thailand cave rescue: boys may be able to 'walk out' as water levels drop – live". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 July 2018. Diakses tanggal 5 July 2018. 
  65. ^ hermesauto (5 July 2018). "Thai cave rescue: Farmers happy even though fields ruined to help clear exit for trapped boys". straitstimes.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 July 2018. Diakses tanggal 6 July 2018. 
  66. ^ "Thailand cave rescue: Volunteers inadvertently pumped water back into tunnels". USA TODAY (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 July 2018. Diakses tanggal 5 July 2018. 
  67. ^ a b Cheung, Helier (6 July 2018). "Thai cave boys unite community in hope". BBC News (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 July 2018. Diakses tanggal 6 July 2018.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama ":5" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  68. ^ "Thailand Cave Updates: Rescue Diver Dies, and Oxygen Is a Concern". The New York Times. 6 July 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 July 2018. Diakses tanggal 6 July 2018. 
  69. ^ Smith, Nicola; Sumon, Nuttakarn (6 July 2018). "Thailand cave rescue: Diver dies while trying to save trapped group as time runs out". The Daily Telegraph. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 July 2018. Diakses tanggal 6 July 2018. 
  70. ^ Olarn, Kocha; McKirdy, Euan; Dewan, Angela (6 July 2018). "Thai cave rescuers face race against time as oxygen levels drop". CNN News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 July 2018. Diakses tanggal 6 July 2018. 
  71. ^ "Diver dies in Thailand cave rescue attempt". BBC News (dalam bahasa Inggris). 6 July 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 July 2018. Diakses tanggal 6 July 2018. 
  72. ^ "Former Thai navy SEAL working to rescue soccer team trapped in cave dies from lack of oxygen, authorities say". Chicago Tribune (dalam bahasa Inggris). 5 July 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2018. 
  73. ^ May, Ashley (6 July 2018). "Who was the former Thai navy SEAL who died during cave rescue operations to save soccer team?". USA TODAY (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2018. 
  74. ^ "เปิดประวัติ..จ่าสมาน ซีล ผู้เสียสละชีวิต ช่วยทีมหมูป่า". Nation TV (dalam bahasa Thai). 6 July 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 July 2018. Diakses tanggal 6 July 2018. 
  75. ^ Busby, Mattha (6 July 2018). "Thai navy Seals pay tribute to diver who died in cave rescue". The Guardian (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 July 2018. Diakses tanggal 6 July 2018. 
  76. ^ "Thailand cave rescue: Mission to save boys under way". BBC World News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2018. 
  77. ^ "Thai cave rescue running 'smoothly'". BBC News (dalam bahasa Inggris). 8 July 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2018. 
  78. ^ "Thailand Cave Rescue Live Updates: Four Boys Are Out, 9 to Go". The New York Times. 8 July 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2018. 
  79. ^ Lyons, Kate; Busby, Mattha (8 July 2018). "Thailand cave rescue: navy Seals confirm four boys have been rescued – live". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2018. 
  80. ^ George, Steve. "Thai rescue: Divers start mission to free boys trapped in cave". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2018. 
  81. ^ "First boys 'rescued from Thailand cave'". BBC News (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-08. Diakses tanggal 8 July 2018. 
  82. ^ a b (now), Mattha Busby; (earlier), Kate Lyons; Safi, Michael (8 July 2018). "Thailand cave rescue: first two boys brought out, local official tells Reuters – live". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2018. 
  83. ^ "First boys 'rescued from Thailand cave'". BBC News (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-08. Diakses tanggal 8 July 2018. 
  84. ^ Doubek, James (8 July 2018). "Report: 2 Of 12 Boys Rescued From Cave In Thailand". NPR News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2018. 
  85. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama TG-20180708-1015a
  86. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama The Guardian Sixth
  87. ^ Witness: Fifth boy rescued from Thai cave - CNN Video, diakses tanggal 2018-07-09 
  88. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama CNN-20180709news
  89. ^ "Thai cave rescue: Third phase of operation is underway, officials say -- live updates". Associated Press. 9 July 2018. Diakses tanggal 9 July 2018 – via CBS News. 
  90. ^ "Classmates yearn for safe return of boys trapped in cave". Bangkok Post. AFP. 2 July 2018. Diakses tanggal 2 July 2018. 
  91. ^ "Families cling to hope as Thai cave rescue enters day seven - live". Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 June 2018. 
  92. ^ "Australians join effort to rescue Thai soccer team missing in cave for more than a week". ABC (Australia). 1 July 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2018. 
  93. ^ France-Presse, Agence (1 July 2018). "Divers reach further into Thai cave where boys are trapped". the Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2018. 
  94. ^ "Вода продолжает прибывать в пещеру, где застряли дети". vesti.ru. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 July 2018. Diakses tanggal 4 July 2018. 
  95. ^ "МЧС готово помочь в спасении заблокированных в пещере в Таиланде школьников". RT на русском (dalam bahasa Rusia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 July 2018. Diakses tanggal 5 July 2018. 
  96. ^ "Finnish diver helping Thai rescuers says possible crack in cave may save boys". yle.fi. 4 July 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 July 2018. Diakses tanggal 5 July 2018. 
  97. ^ "Thai cave rescue could happen 'today or tomorrow', diver says". Sky News. 6 July 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2018. 
  98. ^ a b "Throng of volunteers gather to rescue Thai boys trapped in cave". Reuters. 6 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2018. 
  99. ^ "ผู้ว่าฯ สั่งเดินหน้าพร่องน้ำถ้ำหลวงคืนนี้ นักประดาน้ำทีมสวีเดนถึงเชียงรายแล้ว" (dalam bahasa Thai). 25 June 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 July 2018. Diakses tanggal 4 July 2018. 
  100. ^ "Next 24 hours will be crucial in Thai cave rescue drama". news.com.au. 5 July 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2018. 
  101. ^ "'We Want to Find Them Today.' Thai Authorities Say They're Preparing to Rescue Missing Boys". time.com. 1 July 2018. Diakses tanggal 8 July 2018. 
  102. ^ "Порятунок дітей у затопленій печері в Таїланді: в операції брав участь дайвер з України". hromadske.ua (dalam bahasa Ukraina). Diakses tanggal 6 July 2018. 
  103. ^ "Thailand cave rescue: India offers Kirloskar services to help in evacuation process - Times of India". indiatimes.com. Diakses tanggal 10 July 2018. 
  104. ^ "Israelis join week-long operation to rescue 12 boys trapped in Thailand cave". Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 July 2018. Diakses tanggal 4 July 2018. 
  105. ^ How radios are helping Thailand cave rescue - CNN Video, diarsipkan dari versi asli tanggal 5 July 2018, diakses tanggal 5 July 2018 
  106. ^ "Thai cave rescue: FIFA president Gianni Infantino invites boys to World Cup final | Goal.com" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 July 2018. Diakses tanggal 7 July 2018. 
  107. ^ "Wing Inflatables assisting with Thai soccer team rescue". Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 July 2018. 
  108. ^ "Elon Musk says SpaceX is working on a kid-size submarine to extract those boys in Thailand". Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 July 2018. 
Kesalahan pengutipan: Tag <ref> yang didefinisikan di di <references> tidak memiliki nama atribut.

Pranala luar

20°22′54″N 99°52′06″E / 20.38167°N 99.86833°E / 20.38167; 99.86833{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 5

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Trying to get property of non-object

Filename: wikipedia/wikipediareadmore.php

Line Number: 70

 

A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined index: HTTP_REFERER

Filename: controllers/ensiklopedia.php

Line Number: 41