Pada tanggal 1 Oktober 2015, terjadi penembakan massal di Umpqua Community College, Oregon, Amerika Serikat. Peristiwa ini dimulai pada jam 10:38 pagi waktu Oregon. Sepuluh orang termasuk si penembak, Chris Harper-Mercer (usia 26 tahun), diketemukan tewas dan 7 orang lain mengalami luka-luka akibat penembakan itu.[6]
Jalannya peristiwa
Pada pukul 10:38 pagi, terdapat pangillan 911 dari dalam kampus Umpqua Community College.[7] Seorang penembak yang bernama Chris Harper-Mercer (usia 26 tahun) membawa senjata dan menembaki mahasiswa dan dosen. Para saksi melaporkan bahwa penembakan dimulai di ruangan kelas 15, pada waktu berlangsungnya kuliah bahasa Inggris dan menulis.[8][9]
Sejumlah saksi mengatakan bahwa Harper-Mercer menanyai beberapa mahasiswa apa agama mereka sebelum menembak.[10] Dikatakan bahwa jika dijawab beragama Kristen, ia menembak mati, sedangkan yang menjawab bukan beragama Kristen, dilukai. Sejumlah mahasiswa ditembak berulang kali;[10][11][12] seorang perempuan ditembak berkali-kali di bagian perutnya ketika berusaha menutup pintu ruangan kelas.[13] Seorang saksi mengatakan bahwa si penembak memaksa seorang perempuan mengemis agar tidak dibunuh sebelum menembaknya, dan juga menembak perempuan lain yang mencoba berdiskusi dengannya.[14] Saksi lain mengatakan bahwa Harper-Mercer sengaja membiarkan seorang mahasiswa hidup supaya dapat membawa sebuah paket kepada polisi.[15]
Pada pukul 10:44 pagi, enam menit setelah telepon 9-1-1 pertama kali diterima, dua polisi dari Roseburg Police Department dan seorang trooper dari Oregon State Police tiba di tempat kejadian. Pada pukul 10:46 pagi, dilaporkan bahwa Harper-Mercer beradu tembak dengan para polisi selama dua menit, sebelum menembak dirinya sendiri sampai mati.[16][17] Tidak ada polisi yang terluka.[18][19]
Reaksi
Setelah kejadian itu, agen-agen Bureau of Alcohol, Tobacco, Firearms and Explosives (ATF) melakukan penggeledahan di seluruh kampus untuk mencari senjata api. Diketemukan ada enam senjata di tempat kejadian:[21] lima handgun dan satu long gun.[22][23][24] Senapan laras panjang tidak ditembakkan selama kejadian .[25] Harper-Mercer juga memakai flak jacket dan membawa "cukup amunisi untuk baku tembak jangka panjang".[26][27] Polisi mengatakan mereka menemukan delapan senjata api lainnya di apartemennya, dan semua senjata itu dibeli secara legal oleh Harper-Mercer atau anggota keluarganya.[17][28]