Istilah Peleset (Transliterasi dari Hieroglif Mesir sebagai P-r-s-t) ditemukan di berbagai dokumen Mesir yang merujuk kepada sebuah bangsa atau tanah yang berdekatan, bermula dari sekitar tahun 1150 SM selama Dinasti kedua puluh Mesir. Penyebutan pertama diperkirakan ada di dalam teks-teks dari Kuil Medinet Habu, yang merekam sebuah bangsa yang disebut Peleset ada di antara Bangsa Laut, yang menyerbu Mesir pada masa berkuasanya Ramses III,[5] kemudian diikuti oleh sebuah ukiran pada Patung Padiiset. Orang Assyria menyebut wilayah ini sebagai Palashtu (Palasthu) atau Pilistu, dimulai Adad-nirari III pada Lempeng Nimrod sekitar tahun 800 SM, sampai kaisar Sargon II, dalam hikayatnya sekitar 1 abad setelah Lempeng Nimrod.[6][7]
Dalam catatan atau rekaman Asiria selama masa pemerintahan Raja Assyiria (Addizary III) sekitar tahun 800 Sebelum Masehi kata Palestina berasal dari kata Philsta. Dimana Raja Assyiria telah menuliskan nama tersebut di sebuah tugu bahwa dalam tahun kelima kekuasannya, tentaranya telah menyerahkan Palastu di bawah kontrolnya dan memaksa orang-orang di wilayah tersebut untuk membayar pajak. Herodotus dalam basis Aramen juga menyebutkan bahwa kata Palestina digunakan untuk mengacu pada sebuah tempat di bagian selatan Syra atau (Syria-Palestina) dekat dengan Finithya hingga batas-batas Mesir. [8]
SejarawanRumania seperti Agathar Chides, Strabo, dan Diodoru telah menggunaan nama Palestina. Selama era Rumania kata Palestina digunakan untuk menyebutkan semua tanah suci. Selanjutnya pada era Hadrian nama Palestina menjadi nama resmi sebuah distrik. Oleh karena itu, nama Palestina digunakan oleh gereja-gereja Kristen secara luas, dimana mereka menggunakannya dalam laporan-laporan ziarah Kristen. Pada era Islam, Palestina digunakan sebagai bagian dari Bilad Ash-Sham. [8]
Palestina terletak di bagian barat benua Asia yang membentang antara garis lintang meridian 15-34 dan 40-35 ke arah timur, dan antara garis lintang meridian 30-29 dan 15-33 ke arah utara.
Palestina membentuk bagian tenggara dari kesatuan geografis yang besar di belahan timur dunia Arab yang disebut dengan negeri Syam. Selain Palestina, negeri Syam terdiri dari Lebanon, Suriah dan Yordania. Pada awalnya negara-negara ini punya perbatasan yang kolektif di luar perbatasannya dengan Mesir.
Perbatasan Palestina dimulai dari Lebanon di Ras El-Nakoura di wilayah Laut Tengah (Laut Mediterania) dan dengan garis lurus mengarah ke timur sampai ke daerah di dekat kota kecil Lebanon yaitu kota Bent Jubayel, di mana garis pemisah antara kedua negara ini miring ke Utara dengan sudut yang hampir lurus. Pada titik ini, perbatasan berada mengitari mata air Sungai Yordan yang menjadi bagian dari Palestina dalam jalan kecil yang membatasinya dari wilayah Timur dengan wilayah Suriah dan danau Al Hola, Lout dan Tabariyya.
Perbatasan dengan Yordania dimulai di wilayah selatan danau Tabariyya pada pembuangan sungai Al Yarmouk. Terus sepanjang Sungai Yordan. Dari mata air Sungai Yordan, perbatasan ini ke arah Selatan membelah pertengahan Laut Mati secara geometrikal dan lembah Araba, hingga sampai pada daerah Aqaba.
Perbatasan dengan Mesir dapat digambarkan dengan garis yang hampir membentuk garis lurus yang membelah antara daerah semi-pulau Seena dan padang pasir Al Naqab. Perbatasan ini dimulai di Rafah di Laut Tengah hingga sampai ke daerah Taba di Teluk Aqaba.
Di bagian Barat, Palestina terletak di sebelah perairan lepas internasional dari Laut Tengah dengan jarak sekitar 250 km dari Ras El-Nakoura di belah selatan hingga Rafah di bagian selatan.
Karena lokasinya terletak di pertengahan negara-negara Arab, Palestina membentuk kombinasi geografis yang natural dan humanistik bagi medan terestrial yang luas yang memuat kehidupan orang-orang asli Badui di wilayah selatan dan gaya pendudukan yang sudah lama di bagian utara. Tanah Palestina punya keistimewaan dibanding dengan daerah lain karena merupakan bagian dari tempat diturunkannya semua agama samawi, tempat di mana peradaban kuno muncul, menjadi jembatan aktivitas komersial dan tempat penyusupan ekspedisi militer di sepanjang era bersejarah yang berbeda. Lokasi strategis yang dinikmati Palestina memungkinkannya untuk menjadi faktor penghubung antara berbagai benua bagi dunia kuno Asia, Afrika dan Eropa. Palestina juga menjadi tempat yang dijadikan pintu masuk bagi perjalanan ke negara-negara tetangga. Ia menjadi jembatan penghubung bagi manusia sejak dahulu kala, sebagaimana ia juga menikmati lokasi sentral (Pusat) yang memikat sebagian orang yang mau bermukim dan hidup dalam kemakmuran.
Pemerintahan
Pada saat ini daerah Palestina terbagi menjadi dua entitas politik:
^Carl S. Ehrlich "Philistines" The Oxford Guide to People and Places of the Bible. Ed. Bruce M. Metzger and Michael D. Coogan. Oxford University Press, 2001.
^ abAl-Ghadiry, Fawzy (2023). Sejarah Palestina. Yogyakarta: CV. Indoliterasi Publishing House. hlm. 27 –29. ISBN978-623-6496-48-0.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Abu-Lughod, Ibrahim (1971). (Ed)., The Transformation of Palestine. Illinois: Northwestern Press.
Avneri, Arieh (1984), The Claim of Dispossession, Tel Aviv: Hidekel Press
Bachi, Roberto (1974), The Population of Israel, Jerusalem: Institute of Contemporary Jewry, Hebrew University
Belfer-Cohen, Anna and Bar-Yosef, Ofer (2000). Early Sedentism in the Near East. A Bumpy Ride to Village Life. In Ian Kuijt (Ed.). Life in Neolithic Farming Communities: Social Organization, Identity, and Differentiation. Springer. ISBN 0-306-46122-6
Biger, Gideon (1981). Where was Palestine? Pre-World War I perception, AREA (Journal of the Institute of British Geographers) Vol 13, No. 2, pp. 153–160.
Broshi, Magen (1979). The Population of Western Palestine in the Roman-Byzantine Period, Bulletin of the American Schools of Oriental Research, No. 236, p. 7, 1979.
Byatt, Anthony (1973). Josephus and population numbers in first century Palestine. Palestine Exploration Quarterly, 105, pp. 51–60.
Chancey, Mark A. (2005). Greco-Roman Culture and the Galilee of Jesus. Cambridge University Press. ISBN 0-521-84647-1
Chase, Kenneth (2003). Firearms: A Global History to 1700. Cambridge University Press. ISBN 0-521-82274-2
Doumani, Beshara (1995). Rediscovering Palestine: Merchants and Peasants in Jabal Nablus 1700–1900. UC Press. ISBN 0-520-20370-4
Ember, Melvin & Peregrine, Peter N. (2002). Encyclopedia of Prehistory. Springer. ISBN 0-306-46262-1
Farsoun, Samih K. and Naseer Aruri (2006), Palestine and the Palestinians, Westview Press, 2nd edition, ISBN 0-8133-4336-4
Finkelstein, I, Mazar, A and Schmidt, B. (2007). The Quest for the Historical Israel. The Society of Biblical Literature. ISBN 978-1-58983-277-0
Gelber, Yoav (1997). Jewish-Transjordanian Relations 1921–48: Alliance of Bars Sinister. London: Routledge. ISBN 0-7146-4675-X
Gerber, Haim (1998). "Palestine" and other territorial concepts in the 17th century, International Journal of Middle East Studies, Vol 30, pp. 563–572.
Gilbar, Gar G. (ed.), Ottoman Palestine: 1800–1914. Leiden: Brill. ISBN 90-04-07785-5
Gilbar, Gar G. (1986). The Growing Economic Involvement of Palestine With the West, 1865–1914. In David Kushner (Ed.). Palestine in the Late Ottoman Period: Political, Social and Economic Transformation. Brill Academic Publishers. ISBN 90-04-07792-8
Hansen, Mogens Herman (Ed.) (2000). A Comparative Study of Thirty City-state Cultures: An Investigation. Kgl. Danske Videnskabernes Selskab. ISBN 87-7876-177-8
Harris, David Russell (1996). The Origins and Spread of Agriculture and Pastoralism in Eurasia. Routledge. ISBN 1-85728-537-9
Hayes, John H. and Mandell, Sara R. (1998). The Jewish People in Classical Antiquity: From Alexander to Bar Kochba. Westminster John Knox Press. ISBN 0-664-25727-5
Hughes, Mark (1999). Allenby and British Strategy in the Middle East, 1917–1919. London: Routledge. ISBN 0-7146-4920-1
Ingrams, Doreen (1972). Palestine Papers 1917–1922. London: John Murray. ISBN 0-8076-0648-0
Killebrew, Ann E. (2005). Biblical Peoples and Ethnicity: An Archaeological Study of Egyptians, Canaanites, Philistines and Early Israel 1300-1100 BCE. Society of Biblical Literature. ISBN 1-58983-097-0
Kimmerling, Baruch and Migdal, Joel S. (1994). Palestinians: The Making of a People, Harvard University Press. ISBN 0-674-65223-1
Köchler, Hans (1981). The Legal Aspects of the Palestine Problem with Special Regard to the Question of Jerusalem. Vienna: Braumüller. ISBN 3-7003-0278-9
Kurz, Anat N. (2005) Fatah and the Politics of Violence: The Institutionalization of a Popular Struggle. Sussex Academic Press. ISBN 1-84519-032-7, 9781845190323.
Lewis, B. (1993). Islam in History: Ideas, People and Events in the Middle East. Open Court Publishing. ISBN 0-8126-9518-6
Le Strange, Guy (1965). Palestine under the Moslems (Originally published in 1890; reprinted by Khayats) ISBN 0-404-56288-4
Loftus, J. P. (1948), Features of the demography of Palestine, Population Studies, Vol 2
Louis, Wm. Roger (1969). The United Kingdom and the Beginning of the Mandates System, 1919–1922. International Organization, 23(1), pp. 73–96.
McCarthy, Justin (1990). The Population of Palestine. Columbia University Press. ISBN 0-231-07110-8.
Mandel, Neville J. (1976). The Arabs and Zionism Before World War I. University of California Press. ISBN 0-520-02466-4
Metzer, Jacob (1988). The Divided Economy of Mandatory Palestine. Cambridge University Press.
Mills, Watson E. (1990). Mercer Dictionary of the Bible. Mercer University Press. ISBN 0-86554-373-9
Pastor, Jack (1997). Land and Economy in Ancient Palestine. London: Routledge. ISBN 0-415-15960-1
Porath, Yehoshua (1974). The Emergence of the Palestinian-Arab National Movement, 1918–1929. London: Frank Cass. ISBN 0-7146-2939-1
Redmount, Carol A. 'Bitter Lives: Israel in and out of Egypt' in The Oxford History of the Biblical World, ed: Michael D. Coogan, (Oxford University Press: 1999)
Rogan, Eugene L. (2002). Frontiers of the State in the Late Ottoman Empire: Transjordan, 1850–1921. Cambridge University Press. ISBN 0-521-89223-6.
Rosen, Steven A. (1997). Lithics After the Stone Age: A Handbook of Stone Tools from the Levant. Rowman Altamira. ISBN 0-7619-9124-7
Sachar, Howard M. (2006). A History of Israel: From the Rise of Zionism to Our Time, 2nd ed., revised and updated. New York: Alfred A. Knopf. ISBN 0-679-76563-8
Said, Edward W. and Christopher Hitchens (2001). Blaming the Victims: Spurious Scholarship and the Palestinian Question. Verso. ISBN 1-85984-340-9.
Schlor, Joachim (1999). Tel Aviv: From Dream to City. Reaktion Books. ISBN 1-86189-033-8
Scholch, Alexander (1985) "The Demographic Development of Palestine 1850-1882", International Journal of Middle East Studies, XII, 4, November 1985, pp. 485–505
Shahin, Mariam (2005). Palestine: A Guide, Interlink Books. ISBN 1-56656-557-X
Schmelz, Uziel O. (1990) Population characteristics of Jerusalem and Hebron regions according to Ottoman Census of 1905. In Gar G. Gilbar, ed., Ottoman Palestine: 1800–1914.Leiden: Brill.
Shiloh, Yigal (1980). The Population of Iron Age Palestine in the Light of a Sample Analysis of Urban Plans, Areas, and Population Density, Bulletin of the American Schools of Oriental Research, No. 239, p. 33, 1980.
Sicker, Martin (1999). Reshaping Palestine: From Muhammad Ali to the British Mandate, 1831–1922. Praeger/Greenwood. ISBN 0-275-96639-9
Stearns, Peter N.
Twain, Mark (1867). Innocents Abroad. Penguin Classics. ISBN 0-14-243708-5