Wikimedia Commons memiliki media mengenai Palangki.
Palangki merupakan salah satu nagari yang berada dalam wilayah kecamatan IV Nagari, kabupaten Sijunjung, provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Secara administrasi nagari Palangki mempunyai luas wilayah 13,4 km² yang terdiri 5 (lima) jorong yaitu Tanjung Udani, Ranah Tibarau, Tambang Ameh, Pantai Cermin dan Lintas Harapan. Jarak dari Kantor Wali Nagari ke Ibukota Kecamatan adalah 200 M, ke Ibukota Kabupaten adalah 7 Km dan ke Ibukota Provinsi adalah 110 Km.[1]
Kondisi Geografis
Nagari Palangki berada pada ketinggian sekitar 164 meter dari permukaan laut, dengan rata-rata curah hujan 26 hari/mm/bulan dan memiliki suhu berkisar antara 26 °C - 32 °C. Nagari Palangki dilalui oleh Jalan Lintas Sumatera yang membentang dari arah barat ke arah timur sepanjang lebih kurang 6 Km. Wilayah Nagari Palangki dilalui sungai besar yaitu Batang Palangki. Sungai Batang Palangki dimanfaatkan sebagai sumber kehidupan untuk pengairan sawah, bahan material untuk bangunan (sirtukil) serta juga mengandung bahan tambang seperti emas.[2][3]
Batas Wilayah
Selanjutnya batas-batas wilayah nagari Palangki adalah sebagai berikut:
Data tahun 2018 menujukan penduduk nagari Palangki berjumlah 3.803 jiwa yang terdiri dari 1.898 Laki-laki dan 1.905 Perempuan.Nagari Palangki merupakan suku bangsa Minangkabau yang menganut sistem kekerabatan Matrilinial. Secara adat dinagari Palangki terdapat 11 Suku(klan)/Marga yaitu Chaniago Ateh, Chaniago Bawuo, Suku Malayu Ateh, Malayu Bawuo, Piliang, Mandailiang, Gontiang, Kalumpang, Patopang Godang, Patopang Lado dan Patopang Kutianyie. Terdapat 1 unit bangunan Balai Adat XVI Koto sebagai tempat musyawarah bagi Niniak Mamak pemangku adat di nagari Palangki dan juga nagari XVI Koto. Selain itu, saat ini masih terdapat 63 Rumah Gadang yang menjadi ciri khas rumah dari suku bangsa Minangkabau.[3] Di nagari Palangki terdapat sebuah tradisi marosok di Pasar Ternak Palangki yang sudah menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTB).[4][5]
Kesenian tradisional yang ada diantaranya Salawek Dulang, Basaluang, Silek Podang, Bailau dan Tari Mandulang Ameh. Untuk tempat pemakaman umum/ pandam perkuburan bagi masyarakat yang meninggal dunia terdapat di Bukit Lereng Capo.[2][3] Untuk sarana ibadah terdapat satu buah masjid yaitu Masjid Syuhada' Palangki yang menjadi Ikon Nagari yang berada di tepi Jalan Lintas Sumatera.[6][7] Di nagari Palangki juga terdapat 1 Masjid yaitu Masjid Syuhada Palanngki dan 17 unit Surau/Musala.[8][9] Pada saat ini terdapat 9 TPA/TPSA yang aktif.[2]
Pendidikan
Dinagari Palangki terdapat Taman Kanak-kanak (TK) sebanyak 3 unit yaitu TK Aisyiah, TK Pertiwi dan TK Ar-Rahman. Sekolah Dasar (SD) sebanyak 4 unit yaitu SDN 1 Palangki, SDN 6 Palangki, SDN 13 Palangki dan SDIT Ar-Rahman Palangki. Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 2 unit yaitu Mtsn 1 Sijunjung dan SMPIT Ar-Rahman serta 1 unit Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu MAN 1 Sijunjung.[3][10][11][12]
Potensi Nagari
Kawasan nagari Palangki memiliki sumber daya lahan pertanian, perkebunan dan peternakan. Komoditas unggulan meliputi: karet, kakao dan peternakan sapi disamping itu tanaman padi, palawija, jagung, Kacang kedelai dengan cara semusim, sedangkan tanaman holtikultura ada rambutan lansek/duku dan durian, semangka serta manggis.[2] Sapi menjadi komoditas potensial karena terdapat pasar ternak palangki yang menjadi tempat pemasarannya.[13] Nagari Palangki di lalui oleh sungai Batang Palangki sehingga banyak terdapat pertambangan emas.[14] Selain itu terdapat juga potensi pasir kuarsa dan migas.[15] Potensi pariwisata yang ada adalah wisata alam Tabek Silocen dan pemandian Menara Air Resort Palangki.[16][17]
Galeri
Kurak kariak adalah suatu istilah untuk pekerjaan menambang emas bagi masyarakat Palangki Kabupaten Sijunjung
Surau Godang Palangki Pada tahun 1900-1970
Balai Gadang XVI Koto Nagari Palangki
Pelantikan Walinagari Palangki pada tahun 1975
Tabek Silocen adalah salah satu objek wisata alam yang pernah ada di nagari Palangki
Batagak Gala di Nagari Muaro Bodi
Manjalang Bako merupakan sebuah tradisi pernikahan di Nagari Palangki bagi pasangan yang baru menikah. Manjalang Bako dilakukan dengan mengantarkan makanan kerumah bako. Bako adalah keluarga dari pihak ayah
Pacu Drum adalah salah satu lomba kemeriahan HUT RI di Nagari Palangki