Orang Kazak di Tiongkok
Kazakh (哈萨克族, Hāsàkè Zú, harfiah "Kelompok etnis Kazakh") adalah kelompok etnis Turk dan salah satu dari 56 kelompok etnis yang diakui secara resmi oleh pemerintah Republik Rakyat Tiongkok. Selama runtuhnya Kekhanan Dzungar, maka Dinasti Qing membantai penduduk asli Dzungar Oirat Mongol dari Dzungaria dalam peristiwa yang disebut Genosida Dzungar dan memenuhi wilayah ini dengan mendatangkan para imigran dari berbagai wilayah kekuasaan Dinasti Qing lainnya. Orang-orang Kazakh dari Kekhanan Kazakh juga termasuk di antara orang-orang yang pindah ke Dzungaria yang sudah tidak berpenghuni bahkan Dzungaria menjadi sasaran pemukiman Kazakh massal setelah kekalahan Dzungar.[1] Pada abad ke-19, karena serbuan dari pasukan Kekaisaran Rusia, menyebakan orang Kazakh berpencar ke negara-negara tetangga. Di Tiongkok terdapat satu prefektur otonom Kazakh yaitu Prefektur Otonomi Kazakh Ili di Wilayah Otonomi Uighur Xinjiang dan tiga county otonom Kazakh. Orang Rusia yang pertama kali menyebut Kazakh dengan nama Kirgiz. Pada abad ke-19, pemukim Rusia di tanah tradisional Kirgiz mendorong banyak orang Kirgiz menyeberangi perbatasan dan masuk ke Tiongkok, sehingga menyebabkan populasi mereka meningkat di Tiongkok.[2] Orang Kirgiz yang tinggal di daerah-daerah yang dikuasai Tiongkok lebih banyak mendapat fasilitas ketimbang mereka yang tinggal di daerah-daerah yang dikuasai Rusia. Pemukim Rusia berperang melawan Kirgiz nomaden, yang membuat Rusia percaya bahwa Kirgiz ikut bertanggung jawab dalam konflik apa pun antara Rusia dengan Tiongkok. Muslim Kirgiz yakin bahwa dalam perang yang akan datang, Tiongkok akan mengalahkan Rusia.[3] Pada tahun 1916, Soviet membantai Kazakh sehingga mereka melarikan diri ke Tiongkok.[4] Xinjiang menjadi tempat perlindungan bagi orang Kazakh yang melarikan diri dari Rusia setelah mereka dibebani wajib militer oleh pemerintah Rusia.[5] Penganiayaan Soviet terhadap Kazakh yang menyebabkan orang Kazakh dari Soviet Kazakhstan pindah ke Xinjiang.[6] Diperkirakan oleh Toops, terdapat sekitar 65.000 Kirgiz, 92.000 Hui, 326.000 Kazakh, 187.000 Han dan 2.984.000 Uighur sehingga total populasi berjumlah 3.730.000 jiwa di seluruh Xinjiang pada tahun 1941 dan 4.334.000 orang yang tinggal di Xinjiang menurut Hoppe pada tahun 1949.[7] Soviet merekayasa kelaparan terhadap Kazakh seperti Bencana kelaparan Kazakhstan tahun 1919–1922 dan Bencana kelaparan Kazakhstan 1932–1933. Kazakh telah membelot ke Republik Tiongkok dan berperang melawan Uighur yang didukung oleh Republik Turkestan Timur Kedua Komunis Soviet dalam Pemberontakan Ili. Referensi
|