Daud mengumpulkan bahan-bahan untuk membangun rumah Allah di Yerusalem, tetapi Tuhan berfirman melalui nabi Natan, bahwa bukan Daud, melainkan anaknya, Salomo, yang akan membangun Bait Allah. Nubuat yang penting adalah Firman Tuhan: "Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya. Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi anak-Ku."[1] Menurut orang Kristen, ini digenapi oleh YesusKristus, anak Daud, yang menjadi raja selama-lamanya
dalam Kerajaan Allah.
Teguran atas Daud dan Batsyeba, istri Uria
Ia dikirim Tuhan untuk menegur Daud atas perbuatannya berzinah dengan Batsyeba dan menyuruh bunuh Uria orang Het, suami Batsyeba, supaya Daud dapat memperistri Batsyeba. Ia menubuatkan hukuman Tuhan atas dosa ini.[2]
Pergantian tahta
Ketika Daud telah tua dan hampir mati, Adonia anaknya dari Hagit, salah satu istrinya, mengangkat diri menjadi raja. Nabi Natan memberitahukan Batsyeba akan hal ini, supaya ia segera menghadap Daud dan menanyakan apakah Daud masih ingat sumpahnya, bahwa Salomo akan menjadi raja sesudah Daud. Nabi Natan ikut menghadap untuk mendukung informasi ini. Mendengar itu Daud menyuruh imam Zadok, nabi Natan dan Benaya bin Yoyada membawa Salomo ke Gihon dengan naik bagal betina kendaraan Daud sendiri. Imam Zadok dan nabi Natan disuruh mengurapi Salomo di sana menjadi raja atas Israel; kemudian meniup sangkakala dan berseru: "Hidup raja Salomo!" Sesudah itu mengiring Salomo ke istana untuk duduk di atas takhta Daud dan menjadi raja atas Israel dan Yehuda.[3]
Menulis riwayat Daud dan Salomo
Nabi Natan adalah salah satu yang mencatat riwayat hidup Daud (yang lain adalah Samuel dan Gad, para pelihat itu)[4] dan Salomo.[5] Daud menamakan salah satu putranya, Natan, seperti nama nabi ini.[6] Natan, putra Daud, ini dicatat dalam silsilah YesusKristus di Injil Lukas.[7]
Nabi Natan diperingati setiap tanggal 24 Oktober. Dalam Gereja Ortodoks Timur dan gereja-gereja Katolik timur, yang mengikuti ritual Byzantine, ia dijadikan santo (orang kudus) pada hari Minggu Bapa-bapa Kudus (Holy Fathers), yaitu hari Minggu sebelum Perayaan Agung untuk Natal.