Muslim bin Amr al-Bahili
Abu Shalih Muslim bin Amr bin al-Hushain bin Rabi'ah al-Bahili (bahasa Arab: أبو صالح مُسَلم بن عمرو بن الحُصَين بن ربيعة الباهلي) adalah salah satu anak buah Yazid bin Muawiyah dan salah seorang yang dekat dengannya. Ia adalah ayah dari pemimpin terkenal Qutaibah bin Muslim al-Bahili, gubernur Khurasan. Setelah Yazid bin Muawiyah meninggal, ia menjadi pendukung Mush'ab bin az-Zubair dan turut serta dalam perangnya melawan Bani Umayyah. Ia dibunuh bersamanya pada tahun 72 H (691 M) di tangan pasukan Abdul Malik bin Marwan. Sebelum dibunuh, ia telah meminta jaminan keamanan untuk anak-anaknya dan hartanya dari Khalid bin Yazid bin Muawiyah.[1][2] KeluargaSilsilahnya adalah Muslim bin Amr bin al-Hushain bin Rabi'ah bin Khalid bin Usaid al-Khair bin Qudha'i bin Hilal bin Salamah bin Tsa'labah bin Wa'il bin Ma'an bin Malik bin A'shur al-Bahili.[3] Saudara Muslim, Kulaib bin Amr, adalah prajurit dari Bahilah yang ikut serta dan dibunuh dalam Pertempuran Jamal.[4] Selain Qutaibah, Muslim bin Amr memiliki anak-anak yang lain dan mereka bernama Abdurrahman, Abdullah, Ubaidillah, Shalih, Basyar, Dhirar, Amr,[5] Ziyad, Abdul Karim, Hammad, Zuraiq, Ma'bad, dan al-Hushain. Basyar adalah anak tertua Muslim bin Amr.[6] Abdurrahman, Abdullah, Ubaidillah, Shalih, Basyar, Ziyad dan Ma'bad adalah di antara anak Muslim yang dibunuh bersama Qutaibah[5][6][7] ketika Qutaibah berniat memberontak melawan Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik.[8] Mereka semua dibunuh oleh Waki bin Abi Sud[9] yang berasal dari Bani Tamim.[10] Semua keluarga besar Qutaibah terbunuh kecuali dua saudaranya, Dhirar dan Amr. Dhirar selamat dari pembunuhan tersebut karena ibunya, al-Gharra' binti Dhirar bin al-Qa'qa' bin Ma'bad, berasal dari Bani Tamim[a] dan ia mendapat perlindungan dari paman dari pihak ibunya sementara Amr saat itu berada di Jouzjan.[9] Di kemudian hari, Amr bin Muslim menjadi gubernur wilayah Sindh pada masa kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz.[13] CatatanReferensi
|