Mukhtar Angku Lakuang
Syekh Mukhtar gelar Angku Lakung (18 Oktober 1913 – 19 Juni 1978) adalah ulama dari Payakumbuh. Ia dikenal sebagai pendiri Madrasah Tarbiyah Islamiyah Koto Panjang dan ketua Mahkamah Syar'iyah (kini Pengadilan Agama) Payakumbuh pertama. Riwayat hidupMukhtar lahir di Payakumbuh pada 18 Oktober 1913 dari pasangan Engku Zaini dan Darin. Ketika ia memasuki umur 12 tahun, Mukhtar belajar di sekolah agama setempat pimpinan Haji Abdul Latif. Pada 1927, ia belajar kepada Haji Thalut di Batu Payung, tetapi hanya sebentar. Ia kemudian belajar kepada Syekh Abdul Wahid Shalihi, salah satu pendiri Perti, dan memperoleh ijazah MTI Tabek Gadang pada 1934.[1] Selama berada di Tabek Gadang, Mukhtar juga mendapat ijazah mursyid Naqsyabandiyah.[2] Pada 3 Maret 1935, Engku Lakung mendirikan MTI Koto Panjang di Lampasi, Payakumbuh.[3] Pondok pesantren ini pernah menampung sekitar seribu santri dari berbagai daerah di Sumatra, Kalimantan, dan Malaya.[4][5] Pada 4 April 1958, Buya H. Mansur Dt. Nagari Basa selaku ketua Mahkamah Syar'iyah Sumatra Tengah mengusulkan pembentukan mahkamah di Payakumbuh. Mahkamah tersebut terwujud pada 1959 dengan Engku Lakung dilantik sebagai ketuanya pada 1 Maret 1959.[6] Selain di Mahkamah Syar'iyah, Engku Lakung juga berkiprah di IAIN Imam Bonjol dan MUI Sumatera Barat.[3] Syekh Mukhtar wafat pada 19 Juni 1978.[3] Karya tulisSalah satu kitab yang disusun oleh Syekh Mukhtar adalah Durus al-Istidlal. Kitab ini berisi tentang beberapa muzakarah yang pernah diadakan di MTI Koto Panjang mengenai ikhtilaf di antara para ulama. Kitab ini diajarkan di MTI Koto Panjang.[7][8] Catatan kakiRujukan
Daftar pustaka
|
Portal di Ensiklopedia Dunia