Momofuku Ando (安藤百福code: ja is deprecated , Andō Momofuku, 5 Maret 1910 – 5 Januari 2007) adalah pengusaha Jepang kelahiran Taiwan yang mendirikan Nissin Food Products, dan menciptakan mi instan pertama di dunia. Ia dilahirkan sewaktu Taiwan berada dalam penjajahan Jepang.
Pada tahun 1948, Ando mendirikan perusahaan bernama Chukososha (中交総社code: ja is deprecated ) yang nantinya disebut Nissin Foods di Ikeda, Prefektur Osaka, Jepang. Ia lulus program magister ekonomi Universitas Ritsumeikan pada tahun 1934; gelar DoktorHonoris Causa diterimanya dari universitas yang sama pada tahun 1994. Ia juga menerima penghargaan Ordo Matahari Terbit Kelas II dari Pemerintah Jepang. Chicken Ramen dan Cup Noodles adalah produk-produk ciptaannya.
Prinsip utama dari darinya adalah, "Dunia damai kalau semua orang cukup makan", "Makan yang benar membuatmu cantik dan sehat", dan "Produksi makanan adalah melayani rakyat". Ketiga butir prinsip tersebut dijadikan prinsip dasar kegiatan bisnis dan pengembangan produk Nissin Foods.[1]
Karier
Masa kecil hingga dewasa
Ando dilahirkan pada tahun 1910 di dekat Kota Chiayi (sekarang kota Puzi, Taiwan). Nama aslinya adalah Wu Pai-fu (Hanzi Tradisional: 吳百福; Hanzi Sederhana: 吴百福; Pinyin: Wú Bǎifú; Wade-Giles: Wu Pai-fu; Pe̍h-ōe-jī: Gô Pek-hok). Ketika masih kecil, kedua orang tuanya meninggal dunia. Ia dipungut oleh kakek-neneknya yang memiliki usaha grosir tekstil, dan dibesarkan di Kota Tainan. Ketika berusia 22 tahun (1932), ia mendirikan perusahaan serat bernama Tōyō Meias dengan modal uang warisan ayahnya. Pada waktu itu, perusahaan dagang yang menjual barang-barang hasil rajutan masih sedikit. Dalam usahanya mengembangkan bisnis, perusahaan barang-barang rajutan bernama Nitō Shōkai didirikannya pada tahun 1933 di Osaka. Sambil memperluas usaha di bidang ekspor-impor bahan rajutan serta produksi alat-alat optika dan instrumen presisi, ia kuliah di program magister Universitas Ritsumeikan.
Serangan udara semasa Perang Dunia II membuat kantor dan pabrik yang dimilikinya hancur. Seusai perang, ia berusaha bangkit dengan mengelola toko serba ada dan menjual makanan. Ketika diharuskan memilih kewarganegaraan Ando memilih sebagai warga negara Republik Tiongkok dan bukan warga negara Jepang (kemudian hari menjadi warga negara Jepang melalui naturalisasi). Sebagai orang asing, ia dibebaskan dari pajak modal dan kekayaannya dipakai untuk memulai usaha baru. Kekayaan Ando menarik perhatian Komandan Tertinggi Sekutu di Jepang yang sedang kesulitan anggaran. Ia dijebloskan ke penjara selama dua tahun dengan tuduhan penggelapan pajak.[2]
Penemuan Chicken Ramen dan pendirian Nissin
Di Izumiōtsu, selatan Prefektur Osaka, Ando memulai usaha pembuatan garam dapur dengan maksud memberi pekerjaan untuk mantan tentara yang terkena demobilisasi. Ia khawatir para mantan tentara akan melakukan tindakan kejahatan bila terus menganggur. Mereka dipekerjakan membuat garam dengan teknik yang tidak umum, air laut dialirkan ke plat-plat besi yang dijajarkan di pantai. Chukososha adalah nama perusahaan garam didirikannya pada tahun 1948 (selanjutnya disebut Sanshii Shokusan, dan kemudian Nissin Foods).
Menurut autobiografi Mahō no Rāmen Hatsumei Monogatari yang ditulisnya, Jepang setelah kalah perang mengalami kesulitan bahan makanan hingga perlu menerima bantuan terigu dari Amerika Serikat. Kementerian Sosial dan Kesehatan mengimbau rakyat Jepang agar mau makan terigu (dibuat udon, ramen, suiton, biskuit, roti, dan sebagainya). Ando melihat sebagian besar orang memanfaatkan terigu untuk dibuat roti, dan jatah makan siang murid sekolah adalah roti dan biskuit. Berkaitan soal bisnis, Ando bertamu ke Kementerian Kesejahteraan. Dalam pertemuan dengan seorang pejabat kementerian, ia mengutarakan keprihatinan orang Jepang kurang gizi karena hanya makan roti tanpa isi bersama air teh. Ia mengusulkan agar kementerian mempromosikan mi karena mi adalah budaya Asia Timur. Kepala seksi di Kementerian Kesejahteraan berdalih teknik produksi massal dan jalur distribusi untuk mi belum ada sehingga roti lebih diutamakan. Dengan setengah meremehkan, Ando dimintanya untuk meneliti dan mengampanyekan sendiri budaya mi. Ando marah usulnya disepelekan, namun di kemudian hari ketika mengingat peristiwa itu, timbul keinginannya untuk menciptakan mi instan.
Sekitar waktu itu pula, seorang kenalan memintanya agar mau dijadikan sebagai ketua koperasi simpan-pinjam. Walaupun sudah menolak dengan alasan tidak berpengalaman di bidang lembaga keuangan, Ando akhirnya menerima jabatan tersebut. Pada tahun 1957, koperasi yang dipimpinnya bangkrut. Sebagai ketua, Ando memiliki kewajiban tak terbatas dan harus melunasi utang yang menghabiskan semua usaha miliknya. Harta milik yang tersisa hanya sebuah rumah di Ikeda, Prefektur Osaka.
Ando tergerak memulai usaha baru setelah teringat pernah melihat orang-orang rela antre di depan tukang mi untuk makan semangkuk ramen panas. Pada tahun 1957, di halaman rumah didirikannya sebuah gubuk kayu untuk dipakai sebagai ruang kerja membuat mi. Ando sudah berumur 47 tahun ketika memulai kembali usaha dari nol. Ia ingin membuat mi kering yang dapat segera dimakan di rumah, cukup hanya diseduh air panas. Ia juga ingin mi buatannya praktis dan tahan lama. Bumbu dan kaldu sudah dicampurnya ke dalam mi (tidak dalam bungkus terpisah) hingga orang tidak perlu repot mencampur bumbu sendiri. Setelah berhasil membuat mi berbumbu seperti keinginannya, Ando mencari teknik mengeringkan mi melalui uji coba-coba, namun semuanya gagal.
Sementara bereksperimen membuat mi, kondisi keuangan keluarga makin buruk. Koki putra keduanya, dijadikan bahan ejekan oleh teman-teman sebaya yang mengatakan ayahnya sedang berusaha membuat mi mustahil. Meskipun demikian, istri dan anak-anaknya tetap percaya Ando akan berhasil. Ketika hampir putus asa karena tidak juga menemukan cara mengeringkan mi, Ando kebetulan melihat istrinya sedang menggoreng tempura. Ia akhirnya mendapat ide mengeringkan mi dengan cara digoreng.
Pada 25 Agustus1958, Ando (48 tahun) meluncurkan produk mi instan yang disebutnya Chicken Ramen (Chikin Ramen). Kuah mi dibuat dari sup kaldu ayam sehingga disebut Chicken Ramen. Mi hanya perlu diletakkan di dalam mangkuk dan disiram air panas sebelum dapat dimakan. Harga Chicken Ramen masih terbilang mahal untuk ukuran waktu itu. Satu bungkus dijual dengan harga ¥35. Namun produk mi buatannya praktis sebagai makanan cepat dan langsung populer. Pada Desember tahun yang sama, bentuk perusahaan diubahnya menjadi perseroan terbatas Nissin Shokuhin Kabushikigaisha (日清食品株式会社code: ja is deprecated ). Pengalaman melunasi utang koperasi simpan-pinjam yang bangkrut membuat perusahaan dijalankannya dengan kebijakan bebas utang. Pada 1963, saham Nissin Foods akhirnya mulai diperjualkan di Bursa Saham Tokyo dan Bursa Saham Osaka
Ando awalnya tidak mendaftarkan paten dan merek dagang untuk Chicken Ramen. Akibatnya, kesuksesan Chicken Ramen diikuti pengusaha lain yang membuat mi instan kualitas rendah dan barang tiruan. Ando menanggapinya tuntutan di pengadilan karena ingin menjaga kepercayaan masyarakat atas mi produksi perusahaannya. Pada tahun 1961, Chicken Ramen diterima sebagai merek dagang terdaftar, dan hak paten pembuatan mi instan diterima pada tahun berikutnya. Pada waktu itu ada 113 produsen mi instan yang melanggar dan mendapat peringatan. Walaupun dirinya tidak mengizinkan adanya mi instan kualitas rendah dan barang palsu, Ando tidak berniat memonopoli produksi mi instan. Ia justru berkeinginan memopulerkan mi instan dari Jepang ke seluruh dunia. Asosiasi Industri Ramen Jepang (sekarang Asosiasi Industri Makanan Praktis Jepang, bahasa Inggris: Japan Convenience Food Industry Association, disingkat JCFIA) didirikan pada tahun 1964. Hak paten mi instan diberikannya kepada asosiasi untuk dipakai seluruh anggota yang terdiri dari para produsen mi instan. Asosiasi menetapkan pedoman untuk kompetisi yang adil dan kualitas produk, termasuk industri paling awal yang memenuhi kualitas Japan Agricultural Standard, dan pencantuman tanggal produksi dalam kemasan.[1] Pada 1997, JCFIA membentuk Asosiasi Produsen Ramen Internasional (sekarang World Instant Noodle Association, disingkat WINA). Ando menjabat ketua pertama dari gabungan produsen industri mi instan Jepang dan sembilan negara lainnya di dunia.[1]
Ide Cup Noodles
Ando berangkat ke Amerika pada tahun 1966 dengan tujuan memperluas pemasaran Chicken Ramen. Ia berpikir keras agar produknya laku di Amerika Serikat karena orang Amerika tidak memiliki mangkuk untuk menyeduh Chiken Ramen. Sewaktu memperkenalkan Chicken Ramen di sebuah pasar swalayan, seorang pegawai wanita mengambil sebuah gelas kertas, dan memasukkan mi yang sudah dipatahkan menjadi dua ke dalam gelas. Ando langsung mendapat ide untuk membuat mi dalam gelas.
Pabrik Nissin yang pertama di luar negeri dibuka di California pada tahun 1970. Pada 18 September1971, Nissin meluncurkan produk Cup Noodles sebagai mi instan dalam gelas polistirena yang pertama di dunia. Setelah mulai diterima publik Amerika Serikat, penjualan Cup Noodles diperluas ke seluruh dunia.
Pada Februari 1972, televisi Jepang meliput secara langsung peristiwa penyanderaan di sebuah vila oleh kelompok sayap kiri Jepang (Peristiwa Asama-Sansō). Pemirsa menyaksikan polisi huru-hara sedang dikerahkan untuk mengakhiri drama penyanderaan. Di tengah cuaca dingin di atas gunung bersalju, pemirsa menyaksikan sekelompok polisi sedang makan sesuatu yang hangat dari gelas. Pemirsa ingin tahu makanan apa yang sedang dimakan para polisi, dan setelah tahu, Cup Noodle langsung menjadi produk laris.
Usia lanjut
Pada tahun 1981, jabatan direktur utama diserahkannya kepada putra pertamanya, Hirotoshi Ando.[3] Ia sendiri mundur dengan jabatan ketua dewan direksi. Pada tahun berikutnya, Momofuku Ando menerima anugerah Orders of the Sacred Treasure kelas II dari Pemerintah Jepang.
Museum Mi Instan Momofuku Ando dibuka di Ikeda, Osaka, Prefektur Osaka pada bulan November 1999. Pengunjung mendapat kesempatan membuat sendiri Chicken Ramen, dan diajari mulai dari membuat mi, memberi bumbu, mengukus, dan mengeringkan mi dengan cara menggoreng. Di dalam museum dibangun replika gubuk tempat Ando bereksperimen membuat mi. Pengunjung dapat membuat Cup Noodle unik sesuai keinginan, mulai dari mendesain gelas mi, dan mengisinya dengan lauk dan bumbu yang dipilih sendiri. Masih pada tahun 1999, jabatan direktur utama diberikannya kepada putra kedua, Koki Ando.
Pada tahun 2001, Nissin dan Badan Penjelajahan Antariksa Jepang (JAXA) mengembangkan produk mi instan dalam kemasan hampa udara, Space Ram untuk dimakan di luar angkasa. Pada Juli 2005, Space Ram dimakan oleh antariksawan Jepang Soichi Noguchi ketika berada di pesawat ulang-alik Discovery. Mi luar angkasa hanya perlu diseduh air hangat bersuhu 70 °C (bukan 100 °C) karena memang air panas di pesawat ulang-alik bersuhu 70 °C.[1] Masih pada tahun yang sama, Ando mengundurkan diri sebagai ketua dewan direksi pada 29 Juni 2005, dan menerima jabatan kehormatan sebagai ketua pendiri.
Meninggal dunia
Pada 5 Januari2007, Momofuku Ando, 96 tahun, meninggal dunia karena gagal jantung di Rumah Sakit Kota Ikeda, Prefektur Osaka. Tiga hari sebelumnya (2 Januari), Ando masih bermain golf bersama dua orang pegawai dari bagian manajemen. Sehari sebelum meninggal dunia, Ando memberi pidato sambutan tahun baru selama sekitar 30 menit di hadapan para pegawai untuk memotivasi mereka. Ketika istirahat makan siang, Ando dan para pegawai diberitakan bersama-sama makan Chicken Ramen yang dicampur mochi. Ia sendiri mengatakan bahwa rahasia umur panjang dan kesehatannya adalah main golf dua kali seminggu, dan makan Chicken Ramen setiap hari.[4]
Pada hari dimuatnya berita kematian Ando, surat kabar The New York Times edisi 9 Januari 2007[5] memuat tajuk rencana berjudul Appreciations Mr. Noodle. Isinya berupa pujian atas penemuannya, "Mi instan telah meletakkan Ando di tempat yang abadi dalam sejarah kemajuan umat manusia".[6] Ando meninggalkan seorang istri bernama Masako, dua anak laki-laki dan seorang anak perempuan.[7]
Peringatan seratus tahun kelahiran Momofuku Ando dirayakan pada 5 Maret2010. Acara spesial berjudul Instant Ramen Hatsumei Monogatari: Ando Momofuku-den (Kisah Penemuan Mi Instan: Biografi Momofuku Ando) ditayangkan secara nasional oleh Tokyo Broadcasting System. Dalam film dokumenter ini, Momofuku Ando diperankan oleh Ryūji Harada, narasi oleh Kazuo Tokumitsu dan Miki Takai.[9]
^Hirotoshi kemudian berbeda pendapat dengan ayahnya mengenai soal manajemen, dan akhirnya mengundurkan diri sebagai direktur utama. Jabatan direktur diberikan kepada putra kedua, Koki Ando pada tahun 1985. Hirotoshi Ando meninggal dunia menyusul ayahnya pada Juni 2007.