Miss Prancis (bahasa Prancis (asalnya)/bahasa Inggris: Miss France) adalah kontes kecantikan nasional yang diselenggarakan oleh negara Prancis. Kontes ini diselenggarakan setiap tahun, pada bulan Desember, dan pemenangnya diumumkan pada bulan Januari tahun berikutnya.[1] Hak penyelenggaraan dan merk dagang perhelatan ini dimiliki oleh Miss France SAS,[2][3] yang direktur utamanya adalah Sylvie Tellier, Miss Prancis 2002.[4] Kontes lokal dan regional bagi peserta yang akan mengikuti Miss Prancis diselenggarakan oleh Komite Miss Prancis, yang secara simbolis dipimpin oleh Geneviève de Fontenay selama 20 tahun.[4]
Miss Prancis 2017, Alicia Aylies (Miss Guyane), terpilih pada tanggal 17 Desember 2016. Hadiahnya antara lain 100.000 euro, menempati apartemen di Paris selama satu tahun, dan setiap bulan menerima gaji sebesar 3.000 euro.[5]
Kontes kecantikan ini diikuti oleh peserta yang menang di tingkat regional yang diselenggarakan oleh panita setempat dari Metropolitan Prancis dan wilayah luar negeri. Metode pemilihan pemenang bervariasi selama bertahun-tahun, biasanya seorang juri selebriti dilibatkan untuk memilih satu paket finalis. Pemenang tahun berjalan dipilih melalui bobot opini juri, dan pemungutan suara oleh pemirsa televisi acara kontes tersebut (yang dikenakan bayaran setiap suara). Untuk kontes Miss Prancis 2010, pemenang dipilih dengan cara pemungutan suara untuk kali pertama.[1][7]
Syarat yang diperlukan
perempuan berkebangsaan Prancis atau naturalisasi,
berusia antara 18 sampai dengan 24 tahun pada tanggal 15 November saat tahun kontes itu diselenggarakan,
bertinggi badan minimal 1,70 meter,
belum menikah dan punya anak,
tidak memiliki catatan kriminal.
Larangan
memiliki citra buruk yang menimbulkan hambatan bagi penyelenggara,
sedang mengikuti kontes sejenis di tempat lain,
menggunakan penampilan prostetis (wig, lensa kontak berwarna, dan lain-lain),
memiliki tattoo atau piercings (kecuali lubang untuk anting-anting).
berpose telanjang sebagian atau seluruhnya. Melakukannya setelah menang juga dilarang, karena akan berakibat dicabutnya gelar.
Sejarah
La plus belle femme de France
Penyelenggara Miss Prancis pertama adalah Maurice de Waleffe, seorang wartawan. Pada tahun 1920 dia mengelola sebuah kontes kecantikan yang pemenangnya dipilih oleh penonton film. Kontes ini dinamakan "La plus belle femme de France" – "Wanita tercantik dari Prancis".[8]
Kontes pertama diikuti oleh 1,700 peserta, di mana seorang juri memilih 49 finalis. Setiap pekan selama enam pekan, penonton film menerima surat suara berisi enam nama berbeda. Pemenangnya adalah Agnès Souret.[9] Kontes ini diulangi lagi pada tahun 1921, dan dimenangi oleh Pauline Pô, setelah sempat dihentikan.
Miss Prancis
Pada tahun 1926, pemenang kontes dinamakan Miss Prancis untuk kali pertama. Kontes sempat dihentikan setelah perhelatan tahun 1940 oleh karena terjadi Perang Dunia II, dan Waleffe meninggal pada1946.[9]
Mulai tahun 1947, beberapa kelompok menyelenggarakan kontes kecantikan nasional, beberapa di antaranya membawa nama Miss Prancis. Satu di antaranya didirikan oleh Jean Raibaut, yang secara resmi menggunakan nama "Club Charly's" pada tahun 1950.[9] Kontes yang diselenggarakan oleh Endemol menjadi cikal-bakal kontes yang diselenggarakan organisasi tak resmi pimpinan Guy Rinaldo dan Louis de Fontenay dengan sebutan "Comité Miss France" dan memahkotai pemenang kali pertama pada tahun 1947. Setelah dimulainya kontes kecantikan Miss World pada tahun 1951 dan kontes Miss Universe tahun 1952, "Comité Miss France" secara resmi menyelenggarakan pada tahun 1954, dengan Rinaldo sebagai presiden, di bawah nama "Comité Miss France – Miss Europe – Miss Universe."[3]
Pada hari-hari permulaan, sayangnya, penyelenggara kontes dunia memberlakukan peserta tidak harus merupakan pemenang atau yang mungkin dianggap setara dengan kontes nasional. Peserta Miss Universe tahun 1953 dari Prancis, contohnya, Christiane Martel, merupakan pemenang dari Miss Cinémonde contest, yang juga diselenggarakan oleh Rinaldo, dan bukan Sylviane Carpentier, yang menang dalam kontes Miss France.[10] Demikian pula, peserta untuk Miss World tahun 1953 adalah Denise Perrier. Akibatnya, meskipun Prancis memenangi kedua kontes dunia, Miss World dan Miss Universe tahun 1953, dua perempuan berbeda menjadi pemenang, dan bukan merupakan pemenang kontes Miss Prancis.
Perang Miss Prancis
Sekretaris adminsitrasi "Comité Miss France – Miss Europe – Miss Universe" adalah Geneviève Mulmann, bersama dengan Louis de Fontenay disingkirkan oleh Rinaldo pada 14 September 1956. Louis dan Geneviève, keduanya segera menggunakan nama de Fontenay, dicitrakan sebagai pasangan menikah dan memiliki punya anak, meskipun mereka tidak pernah menikah. Rinaldo mendirikan asosiasi saingan bernama "Comité Miss France de Paris". Dan nama "Club Charly's" digunakan dalam penyelenggaraan Miss France. Peristiwa itu berdampak pada tuntutan hukum, berbalas tuntutan.[3]
Perang itu berakhir pada bulan April 1983. Komite de Fontenay telah memakzulkan Isabelle Turpault karena pose foto setengah telanjang. Setelah Turpault mengeluarkan komentar meremehkan tentang Geneviève de Fontenay, Turpault menduga bahwa salah satu anak dari de Fontenay, Xavier, memukulnya di Champs-Élysées.[11]
Pada tahun 1986, Geneviève de Fontenay mendaftarkan merk dagang "Miss France" bersama dengan The Institut National de la Propriété Intellectuelle (INPI), dan membela dari tantangan dari Komite Rinaldo. Dia memperbaharui merk dagang pada tahun 1996.[3]
Tahun 1999, Eric Morley, pendiri dan penyelenggara kontes Miss World, mencabut lisensi Komite de Fontenay dan memberikan kepada Komite Rinaldo, dipimpin oleh Antoine de Villejoie setelah kematian Rinaldo pada tahun 1991.[12] Lisensi itu kemudian diberikan kepada Endemol, dan mulai tahun 2005 pemenang dari kontes Endemol atau penggantinya diproyeksikan mengikuti kontes Miss World.
Pada awal tahun penyelenggaraaan kontes Miss Universe, Miss World dan Miss International, tidak ada pemenang dari kontes Miss Prancis yang mengikuti kontes-kontes tersebut (lihat tabel). Sejak tahun 1961 sampai 1993, pemenang Miss Prancis atau peringkat keduanya, mengikuti kontes di kontes internasional.
Pada tahun 1971, pemenang Miss Prancis, Myriam Stocco, mengikuti di kedua kontes, Miss World dan Miss Universe. Sampai dengan tahun 1993, 17 dari 23 pemenang Miss Prancis mengikuti kontes global.
Mulai tahun 1994, Komite de Fontenay menghentikan pengiriman juara atau juara keduanya ke kontes Miss World, sebuah situasi yang telah menyebabkan perubahan lisensi yang dipegang oleh Komite Rinaldo pada tahun 1999.[12] Namun sejak 2005, peserta yang mengikuti kontes global adalah pemenang Miss Prancis yang diselenggarakan oleh Endemol atau penggantinya.
a1953: Sylviane Carpentier ditolak oleh Miss Prancis untuk berkompetisi dalam Miss Universe dan Miss World karena harus mempersiapkan pernikahannya.
Kontes international
Yang bercetak tebal mengindikasikan pemenang Miss Universe atau Miss World: Prancis menang sekali di Miss World (1953) dan menang dua kali di Miss Universe (1953, 2016).
Tidak ada alasan,[19] meskipun Tunc masih tetap tampil di film.[20]
1956
Maryse Fabre
Gisèle Charbit
Pemilihan Fabre dibatalkan setelah protes publik. Charbit terpilih malam berikutnya.[19]
1961
Luce Auger
Michèle Wargnier
Gelar Auger dicopot karena telah memiliki anak, meskipun dia sudah memberitahu penyelenggara.[21]
1966
Michèle Boulé
Monique Boucher
Tidak ada alasan,[19] meskipun Boule berkompetisi, baik di kontes Miss World dan Miss Universe.
1972
Chantal Bouvier de la Motte
Claudine Cassereau
Mengundurkan diri karena cedera jatuh dari kuda.[19]
1978
Pascale Taurua
Brigitte Konjovic
Taurua mengundurkan diri dan kembali ke Kaledonia Baru daripada tinggal di Prancis selama satu tahun. Juara dua, Kelly Hoarau dari Pulau Reunion, juga menolak menerima mahkota, namun berkompetisi di kontes Miss World. Konjovic, runner-up kedua, mengambil posisi dan berkompetisi di Miss Universe.[19]
1983
Isabelle Turpault
Frederique Marcelle Leroy
Dicopot karena diketahui berfoto dengan pose setengah telanjang di sebuah majalah.[19]
1988
Sylvie Bertin
Claudia Frittolini
Dicopot karena menolak mengikuti kontes Miss Universe.[19]
2004
Laetitia Bléger
Lucie Degletagne
Dicopot karena setelah enam bulan berpose telanjang di majalah Playboy. Dipulihkan setelah meminta maaf. Berhasil menggugat agennya karena telah memanipulasi.[19]
2008
Valérie Bègue
Laura Tanguy
Ditolak oleh Geneviève de Fontenay karena skandal foto di sebuah majalah,[22] namun dia dapat mempertahankan gelarnya atas dukungan Endemol. Dia sepakat untuk tidak mengikuti kontes global. Runner-up pertama, Miss New Caledonia, Vahinerii Requillart, memutuskan tidak mengikuti Miss Universe karena ingin melanjutkan belajar.[23] Tanguy, runner-up kedua, berkompetisi di kontes Miss World dan Miss Universe.[19]
^"Le salaire de Marine Lorphelin, Miss France 2013, dévoilé". 8 July 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-06-08. Diakses tanggal 2017-03-16. L'ex-Miss Bourgogne sacrée reine de beauté, touche 3 000 euros tous les mois. Une somme à laquelle il faut rajouter pour près de 100 000 euros de cadeaux en nature (bijoux, voiture, voyage, ordinateur portable, abonnement d'un an dans une salle de gym).
^"Il lui a fallu six ans de procedure pour reconquerir son titre de Miss Prancis", L'Aurore, 7 April 1967, reprinted in "La vérité tirée du chapeau", p. 85 (in French). Despite the title of the article, Luce Auger did not regain her title.