Istilah "Minggu Laetare" umumnya digunakan oleh Gereja Katolik Roma dan Anglikan, terutama yang memiliki tradisi liturgi Latin. Kata ini berasal dari bahasa Latin laetare, bentuk tunggal dari laetari: "untuk bersukacita". Adapun Introit lengkap dalam bahasa latin untuk Misa pada hari ini adalah:
"Lætare Jerusalem: et conventum facite omnes qui diligitis eam: gaudete cum lætitia, qui in tristitia fuistis: ut exsultetis, et satiemini ab uberibus consolationis vestræ. Mazmur: Lætatus sum in his quæ dicta sunt mihi: in domum Domini ibimus."
Adapun introit dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.
"Bersukacitalah hai Yerusalem, dan berhimpunlah kamu semua yang mencintainya! Bergembiralah dengan sukacita, hai kamu semua yang dulu berdukacita, agar kamu bersorak sorai dan dipuaskan dengan kelimpahan penghiburanmu!"
Tanggal
Minggu Laetare berlangsung tepat 21 hari sebelum Minggu Paskah, yang merupakan sebuah pesta yang tanggalnya dapat dipindahkan menurut siklus bulan. Minggu Laetare dapat berlangsung antara 1 Maret dan 4 April, di mana kejadian pada bulan April dianggap tidak biasa. Terakhir kali Minggu Laetare jatuh pada bulan April adalah pada 3 April 2011 dan berikutnya akan berlangsung pada 4 April 2038. Setelah itu Minggu Laetare tidak akan terjadi lagi pada bulan April sampai 1 April 2057. Minggu Laetare jatuh paling awal dalam abad ke-21 pada 2 Maret 2008,[2] dan yang paling lambat terjadi pada 4 April 2038.
Minggu Laetare terjadi pada tanggal sesuai daftar berikut. Jika jatuh pada bulan April, maka tanggal pada tahun tersebut dicetak tebal.