Dengan paham nonsektarian dalam cita-citanya,[5] ISKCON dibentuk untuk menyebarkan praktik bhakti yoga (pemujaan kepada Tuhan), di mana calon umat (bhakta) mendedikasikan pikiran dan tindakan mereka dengan melayani Tuhan Yang Mahakuasa, Dewa Kresna.[6][7] Pada masa kini, ISKCON merupakan konfederasi internasional dengan lebih dari 400 pusat, termasuk 60 komunitas pertanian (beberapa bertujuan untuk swasembada), 50 sekolah dan 90 restoran. Pada dasawarsa sekarang, ekspansi gerakan ini yang paling cepat dalam hal jumlah keanggotaan ada di Eropa Timur (terutama sejak runtuhnya Uni Soviet) dan India.[8][9]
ISKCON di Indonesia
Pada 1 Januari 2002, didirikan SAKKHI (Sampradaya Kesadaran Krishna Indonesia) untuk bertindak sebagai perantara antara pihak anggota perkumpulan yang jumlahnya terus bertambah dengan Dewan Hindu Dharma di Indonesia (Parisada Hindu Dharma Indonesia).[10]
Pada tahun 2015, SAKKHI berubah menjadi sebuah badan hukum dan terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagai "Perkumpulan International Society for Krishna Consciousness (ISKCON)".[10][11]
Kontroversi
Keberadaan pengikut ISKCON di Indonesia, terutama Bali menuai polemik di kalangan masyarakat adat, hingga terjadi aksi damai penolakan Hare Krishna yang dilaksanakan Senin, 3 Agustus 2020 di Monumen Bajra sandhi.[12]
^Prabhupadavani.orgDiarsipkan 2010-11-10 di Wayback Machine., August 22, 1976 Conversation "ISKCON, which is a worldwide nonsectarian movement dedicated to propagating the message of the Vedas for the benefit of mankind."
^srimadbhagavatam.comDiarsipkan 2013-01-23 di Wayback Machine., Bhag.Purana 1.3.28, "All of the above-mentioned incarnations are either plenary portions or portions of the plenary portions of the Lord, but Lord Sri Krishna is the original Personality of Godhead."
^Guy 2005, hlm. 39, page 39 'According to Orthodox Gaudiya. Krishnas svarupa, or true form manifests in three ways. His svayam-rupa or transcendent form is self-existent, not dependent on anything. His tadekatma rupa is identical in essence to his true form, though it differs in appearance (and would include such forms of Krishna as Narayana and Vasudeva). His avesa form has Krishna appearing though in varying degrees of possession'