* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 16:30, 21 Juni 2022 (UTC) ‡ Penampilan dan gol di tim nasional akurat per 21:50, 7 April 2019 (UTC)
Meski posisi favoritnya adalah playmaker, Götze memiliki kecepatan, kemampuan teknik, dan kreativitas dalam menggiring bola. Götze juga dapat bermain sebagai false nine atau sebagai striker darurat.[4][5] Pada tahun 2010, direktur teknis Asosiasi Sepak Bola Jerman pada saat itu Matthias Sammer menyatakan Götze sebagai "salah satu talenta terbaik yang pernah dimiliki Jerman."[6]
Götze bermain untuk Borussia Dortmund antara tahun 2009 dan 2013, memenangkan gelar juara Bundesliga pada musim 2010–2011 dan dobel Bundesliga dan DFB-Pokal pada musim 2011–2012, serta menjadi anggota tim yang mencapai babak Final Liga Champions UEFA 2013. Pada bulan April 2013, Bayern München memborong Götze dengan harga €37 juta, menjadikannya pemain Jerman termahal kedua pada saat itu, setelah Mesut Özil.[7] Dia bermain bersama Bayern München selama tiga musim, memenangkan tiga gelar juara liga, dua gelar juara DFB-Pokal, dan menjuarai masing-masing satu edisi Piala Dunia Antarklub FIFA dan Piala Super UEFA. Dia kemudian kembali ke Dortmund pada tahun 2016 dan memenangkan DFB-Pokal pada tahun berikutnya.
Götze adalah produk dari akademi sepak bola Borussia Dortmund, dengan bergabung klub tersebut saat berusia 8 tahun.[9] Dia membuat debut liga ketika masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-88 saat menghadapi 1. FSV Mainz 05 dengan hasil imbang tanpa gol, pada 21 November 2009. Selama jeda musim dingin dari musim Bundesliga 2009–2010, pelatih Jürgen Klopp mempromosikan Götze ke skuat utama Dortmund. Dia mengakhiri musim 2009–2010 dengan lima kali penampilan.[10] Götze tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut dengan menjadi pemain penting dalam membawa Dortmund meraih gelar juara Bundesliga musim 2010–2011. Dia mengakhiri musim 2010–2011 dengan mencetak 8 gol dan 15 assist,[11][12] yang menjadikannya pemain usia 18 tahun terbaik di Bundesliga sejak musim 2004–2005.
Götze bermain di Piala Super DFL 2011, yang kemudian kalah dari Schalke 04.[13] Dia mencetak satu gol dan dua assist saat kemenangan 3–1 atas Hamburger SV, di pertandingan pertama Bundesliga musim 2011–2012, pada 5 Agustus 2011.[14] Pada Januari 2012, Götze didiagnosis dengan cedera panggul; tulang rawan pada panggulnya mengalami peradangan akibat tekanan.[15]
Pada 27 Maret 2012, Götze menandatangani kontrak baru yang mengikatnya bersama Dortmund hingga tahun 2016. Akan tetapi, terdapat klausul yang memungkinkannya keluar untuk klub, yang dipicu biaya transfer tetap sekurang-kurangnya €37 juta.[16][17] Soal perpanjangan kontrak, Götze berkata, "Semua orang mengetahui bahwa saya betah di Dortmund. Klub masih belum selesai bangkit. Saya ingin menjadi bagian dari perkembangan ini."[18]
Pada April 2012, Götze masuk ke dalam skuat untuk pertama kali setelah panggul tetapi sebagai pemain pengganti yang tidak digunakan saat menghadapi rival Schalke 04. Dia bermain pertama kali setelah cedera panggul saat menghadapi Borussia Mönchengladbach sebagai pemain pengganti.
Götze memenangkan Bundesliga bersama Borussia Dortmund pada tahun 2012 saat Dortmund mencapai rekor Bundesliga dengan memperoleh 81 poin, yang kemudian dipecahkan oleh Bayern München pada musim 2012–2013. Götze juga membantu memenangkan DFB-Pokal bersama Dortmund (5–2) melawan rival Bayern München pada tahun 2012. Götze mengakhiri musim dengan tujuh gol di semua kompetisi.[13][19]
Musim 2012–2013
Götze memulai musim dengan kekalahan di Piala Super DFL 2012.[20] Pada hari pertama musim 2012–2013, dia bermain sebagai pemain pengganti dan mencetak gol kemenangan atas Werder Bremen dengan skor akhir 2–1 untuk Dortmund. Pada tanggal 19 Desember, dia mencetak hat-trick, memberikan kemenangan Dortmund dengan skor akhir 5–1 atas Hannover 96 di babak ketiga DFB-Pokal.[21]
Di Barcelona Lionel Messi, Andrés Iniesta dan Xavi membentuk trio, tetapi sebagai duo klasik tidak ada yang lebih baik dari Reus dan Götze yang produktif. Cara mereka mengalahkan Ajax di Liga Champions membuat saya kagum. Saya harap mereka tidak berhasil saat menghadapi München.
Mantan pemain dan pelatih Jerman Franz Beckenbauer mengenai kerja sama Reus dan Götze, Desember 2012[22]
Götze memberikan assist dan mencetak gol untuk Dortmund dengan skor akhir 3–0 di leg kedua melawan Shakhtar Donetsk pada tanggal 5 Maret 2013, lolos ke babak perempat-final Liga Champions.[23] Dortmund telah lolos ke babak perempat-final untuk pertama kali setelah 15 tahun terakhir.[24][25] Götze tidak bermain di pertandingan final melawan Bayern München di Stadion Wembley, London, setelah mengalami cedera paha saat menghadapi Real Madrid di leg kedua babak semi-final, dengan kekalahan 2–0 tetapi tetap lolos dengan skor agregat 4–3.[26] Dortmund kalah di pertandingan final dengan skor 2–1 setelah gol telat Arjen Robben mengunci kemenangan Bayern.
Pada musim terakhirnya di Dortmund, Götze membentuk kerja sama yang hebat dengan rekan setim Marco Reus. Götze mencetak 16 gol di semua kompetisi.[20][27]
Bayern München
Kepindahan
Pada 23 April 2013, suatu kabar mengumumkan kepindahan Götze pada tanggal 1 Juli 2013 ke klub rival Bayern München setelah klub membayar transfer Götze sebesar €37 juta.[28][29][30] Transfer tersebut menjadikan Götze sebagai pemain Jerman termahal pada saat itu.[31][32]Mesut Özil kemudian memecahkan rekor pada musim panas, dengan nilai transfer ke Arsenal sebesar €50 juta.[33] Pelatih Dortmund Jürgen Klopp menyatakan bahwa alasan di balik transfer Götze ke Bayern adalah keinginan sang pemain untuk bermain di bawah asuhan manajer Pep Guardiola, yang sebelumnya melatih Barcelona.[34] Klopp mengaku merasa terganggu saat mendengar kabar kepindahan Götze, yang terjadi 36 jam sebelum pertandingan semi-final Liga Champions melawan Real Madrid.[35] Klopp kemudian berkata bahwa Dortmund tidak memiliki kesempatan untuk membujuk Götze supaya bertahan di Dortmund, serperti yang dia nyatakan, "Dia [Götze] adalah favorit Pep Guardiola."[36]
Musim 2013–2014
Pada 11 Agustus 2013, Götze memulai debutnya bersama Bayern München, sebagai pemain yang menggantikan Mitchell Weiser pada menit ke-60. Götze mencetak dua gol, membantu kemenangan Bayern dengan skor 4–1 atas juara Hungaria Győri ETO di pertandingan persahabatan.[37] Dia memulai debut Bundesliga pada pertandingan kandang melawan 1. FC Nürnberg pada 24 Agustus, dengan kemenangan 2–0 bagi Bayern. Pada 19 Oktober, Götze bermain sebagai pemain pengganti dan memberikan dua assist untuk membantu Bayern dari defisit satu gol menjadi kemenangan dengan skor akhir 4–1 atas 1. FSV Mainz 05.[38]
Pada 23 Oktober 2013, Götze mencetak gol kompetisi pertama untuk Bayern dalam kemenangan 5–0 pada pertandingan babak grup Liga Champions melawan Viktoria Plzeň di Allianz Arena. Dia juga memberi assist kepada Bastian Schweinsteiger pada pertandingan tersebut.[39] Pada 26 Oktober, Götze menggantikan Toni Kroos pada menit ke-25 dan mencetak skor Bundesliga pertama untuk Bayern München melalui sundulan pada kemenangan 3–2 atas Hertha BSC.[40] Pada 2 November, dia kembali di lini utama dalam pertandingan tandang melawan TSG 1899 Hoffenheim dengan kemenangan 1–2. Pada 23 November, Götze bermain sebagai pemain pengganti dan mencetak gol pertama dari kemenangan tandang 0–3 atas klub lamanya Borussia Dortmund.[41] Dia tidak merayakan selebrasi gol demi menghormati Dortmund.[42] Dalam pertandingan berikutnya melawan CSKA Moskwa, Götze mencetak gol kedua dari kemenangan tandang 3–1 dalam pertandingan babak grup Liga Champions UEFA 2013–2014.[43] Pada 7 Desember, Götze membantu Bayern dengan mencetak gol pada menit terakhir, serta memberi assist kepada Thomas Müller, dalam kemenangan tandang telak 7–0 atas Werder Bremen.[44] Pada 17 Desember, Götze mencetak gol jarak jauh pada menit ke-47 melawan juara AFCGuangzhou Evergrande, membantu kemenangan 3–0 untuk Bayern dan lolos ke babak Final Piala Dunia Antarklub FIFA 2013.[45][46] Pada pertandingan tersebut dia bermain sebagai pemain pengganti pada menit ke-80.[47] Di pertandingan final, Bayern memenangkan pertandingan dengan skor 2–0.[47]
Pada 24 Januari 2014, Götze dimainkan sebagai "false 9" dan mencetak gol pertama di paruh kedua musim melawan Borussia Mönchengladbach, dengan kemenangan 0–2 untuk Bayern.[48] Pada 25 Maret, dia mencetak gol untuk kemenangan 3–1 atas Hertha BSC, memastikan Bayern menjadi juara Bundesliga.[49] Pada 3 Mei, dia mencetak dua gol dan memberi dua assist dalam kemenangan tandang 1–4 atas Hamburger SV.[50] Pada 17 Mei, dia bermain selama 120 menit penuh melawan klub lamanya Borussia Dortmund di pertandingan Final DFB-Pokal 2014. Bayern menang 2–0 pada perpanjangan waktu, memenangkan gelar kedua pada musim ini.[51] Musim pertama Götze bersama Bayern menghasilkan kesuksesan dan frustasi sekaligus, mencetak 15 gol.[46][47][52][53]
Musim 2014–2015
Setelah membantu kemenangan Jerman di Piala Dunia FIFA 2014, Götze memulai musim 2014–2015 pada tanggal 13 Agustus 2014, bermain sebagai pemain pengganti dalam pertandingan yang berakhir kekalahan 2–0 dari Borussia Dortmund pada DFL-Supercup 2014.[54] Pada 17 Agustus, dia mencetak gol pembuka pada kemenangan pertama di pertandingan DFB-Pokal 2014–2015 melawan SC Preußen Münster.[55] Pada 22 Agustus, dia bermain selama 62 menit awal dalam pertandingan pembuka musim dengan kemenangan kandang 2–1 atas Wolfsburg.[56] Pada 23 September, dia mencetak dua gol dalam kemenangan kandang 4–0 atas SC Paderborn.[57]
Pada 18 Oktober, Götze mencetak dua gol berikutnya pada kemenangan kandang 6–0 atas Werder Bremen.[58] Pada 28 Oktober, FIFA mengumumkan bahwa Götze masuk dalam daftar 23 pemain untuk penghargaan FIFA Ballon d'Or 2014.[59] Pada 22 November, dia mencetak gol bergaya jarak jauh dalam kemenangan 4–0 atas Hoffenheim, yang kemudian terpilih sebagai gol terbaik mingguan Bundesliga.[60][61] Pada 14 February 2015, Götze mencetak dua gol untuk ketiga kalinya pada musim ini dan memberi assist satu kali dalam kemenangan telak 8–0 atas Hamburger SV.[62]
Pada 28 April 2015, Götze menjadi salah satu dari empat pemain Bayern yang gagal memasukkan bola dalam kekalahan adu penalti 2–0 dari Borussia Dortmund pada pertandingan semi-final DFB-Pokal.[63] Pada Mei 2015, Franz Beckenbauer mengkritik Götze karena performa buruk dan kurangnya tekad bermain.[64] Beberapa pekan kemudian, Arjen Robben membela Götze atas semua kritik negatif. "Anda perlu menciptakan pengalaman tertentu sebagai pemain sepak bola," kata pemain internasional Belanda. "Cara Anda mengatasi situasi tertentu juga menjadikan Anda kuat sebagai pemain sepak bola. Kritik dapat pula berguna untuk perkembangan Anda. Anda perlu berjuang melewati situasi tersebut."[65] Götze mengakhiri musim dengan 15 gol dalam 48 penampilan di semua kompetisi.[54][66]
Musim 2015–2016
Pada 1 Agustus 2015, Götze memulai musim sebagai pemain pengganti pada menit ke-84.[67] Pada 9 Agustus, Götze mencetak gol dalam kemenangan 1–3 bagi Bayern dalam pertandingan DFB-Pokal atas FC Nöttingen.[68] Dalam empat pertandingan berikutnya, dia berusaha memberi pengaruh signifikan dalam skuat. Pada 16 September, Götze, sebagai pemain pengganti pada menit ke-79, mencetak gol kedua dalam kemenangan tandang 0–3 atas Olympiacos di Liga Champions 2015–2016. Setelah pertandingan pelatih Bayern Pep Guardiola memuji Götze atas penampilannya.[69]
Pada 22 September 2015, Götze memberi assist untuk gol terakhir dalam kemenangan 5–1 atas Wolfsburg.[70] Pada 29 September, Götze menjadi ancaman di sepanjang pertandingan dan mencetak gol dalam kemenangan 5–0 atas juara Kroasia Dinamo Zagreb.[71] Pada 4 Oktober, Götze mencetak satu gol dan memberi satu kali assist, membantu Bayern meraih kemenangan 5–1 atas Borussia Dortmund.[72] Dia mencetak enam gol dalam 21 penampilan sepanjang musim 2015–2016.[67][73]
Kembali ke Borussia Dortmund
Musim 2016–2017
Pada 21 Juli 2016, Götze mengonfirmasi kepindahan balik ke Dortmund, dengan kontrak selama empat tahun.[74][75][76][77] Dia juga menyatakan bahwa dia menyesali keputusannya bergabung dalam Bayern München tiga tahun sebelumnya.[78] Pada 11 September 2016, Götze memulai kembali penampilan perdananya dengan kekalahan 1–0 dari RB Leipzig. Meski kalah, dia dipuji karena penampilannya yang menjanjikan.[79] Tiga hari kemudian, dia mencetak gol perdananya untuk Dortmund sejak kembali ke klub masa mudanya, setelah gol sebelumnya dalam pertandingan Bundesliga melawan Greuther Fruth dengan kemenangan 6–1 pada bulan April 2013. Dia mencetak gol pembuka dalam kemenangan tandang historis 6–0 atas Legia Warszawa pada babak kualifikasi Liga Champions.[80]
Setelah lama beradaptasi kembali ke dalam sistem permainan Dortmund, Götze berhasil menemukan penampilannya yang terbaik saat menghadapi Bayern München pada 20 November 2016. Götze memberi assist untuk satu-satunya gol dalam pertandingan, dan memperoleh kemenangan 1–0.[81] Hampir sebulan kemudian, dia mencetak gol pertama sejak kembali ke Dortmund dalam pertandingan imbang 2–2 melawan TSG 1899 Hoffenheim.[82] Pada bulan Februari 2017, Götze diistirahatkan dari tim Dortmund karena penyakit misterius, yang diketahui dari laporan media sebagai miopati, penyakit metabolik yang dapat menyebabkan kelelahan dan penambahan berat badan.[83] Penyakit tersebut menjelaskan beberapa masalah kesehatan Götze setelah beberapa musim sebelumnya bersama Bayern dan saat kembali ke Dortmund.[84] Dia menuntaskan musim dengan dua gol dalam 16 penampilan.[85]
Musim 2017–2018
Setelah absen karena penyakit metabolik, Götze kembali bertanding pada 14 Juli 2017 saat Dortmund sukses mengalahkan Urawa Reds 3–2 dalam pertandingan persahabatan.[86] Pada 19 Agustus 2017, dia kembali tampil setelah tujuh bulan dengan kemenangan tandang 3–0 atas VfL Wolfsburg pada pertandingan pertama Bundesliga musim 2017–2018; dia memberi assist untuk sebuah gol, dan bermain dengan baik.[87] Setelah pertandingan, pelatih Dortmund Peter Bosz memuji penampilan Götze sambil menyatakan bahwa dia perlu berhati-hati dalam memainkan posisi gelandang supaya dapat pulih sempurna.[88] Götze menyelesaikan musim dengan dua gol dalam 32 penampilan.[89]
Karier Internasional
Awal karier Internasional
Setelah bermain untuk beberapa tim usia muda, Götze memulai debut bagi timnas senior Jerman saat menghadapi Swedia dengan hasil imbang tanpa gol pada 17 November 2010 dengan masuk sebagai pemain pengganti menggantikan Kevin Großkreutz, rekan setim di Dortmund, pada menit ke-88;[90] dan menjadi pemain timnas senior Jerman termuda yang pernah tampil setelah Uwe Seeler.[91] Götze dan André Schürrle yang masuk bergantian pada laga tersebut menjadi dua pemain timnas senior Jerman pertama yang lahir setelah reunifikasi Jerman. Ia membuat penampilan kedua bagi timnas Jerman saat menghadapi Italia di partai persahabatan pada 9 Februari 2011.
Götze mencetak gol pertamanya bagi timnas Jerman saat kemenangan 3–2 atas Brasil di partai persahabatan pada 10 Agustus 2011. Gol tersebut, yang ia cetak saat usianya 19 tahun 68 hari, menjadikan Götze sebagai pencetak gol termuda bagi timnas senior Jerman setelah masa perang dunia bersama Klaus Stürmer, yang mencetak gol pada debutnya saat menghadapi Prancis pada 16 Oktober 1954.[92] Götze mencetak gol keduanya bagi timnas Jerman saat kemenangan 6–2 atas Austria pada 2 September 2011. Dia masuk ke dalam skuat 23 pemain untuk UEFA Euro 2012 pada 28 Mei 2012.[93] Götze memulai debut turnamennya sebagai pemain pengganti pada menit ke-80 pada pertandingan melawan Yunani dengan kemenangan 4–2.[94]
Piala Dunia 2014
Götze menyumbangkan empat gol selama kualifikasi Piala Dunia FIFA 2014, dan masuk dalam skuat Jerman untuk turnamen final.[95] Götze memulai debut di Piala Dunia dengan masuk ke dalam lini utama saat menghadapi Portugal di laga pembuka dengan kemenangan berkat gol pembuka Jerman dari tendangan penalti oleh Thomas Müller.[96] Di pertandingan kedua, Götze mencetak gol perdananya dan terpilih sebagai pemain terbaik pada pertandingan melawan Ghana yang berakhir imbang 2–2.[97] Götze hanya bermain selama 14 menit pada pertandingan melawan Amerika Serikat dengan kemenangan 1–0,[98] setengah pertandingan babak 16 besar melawan Aljazair,[99] dan tujuh menit pada pertandingan perempat-final dengan kemenangan 1–0 atas Prancis.[100] Pelatih Jerman Joachim Löw memainkan Julian Draxler selama beberapa menit pada saat Jerman menang telak 7–1 atas Brasil di babak semi-final, sementara Götze dicadangkan sepanjang pertandingan.[101]
Pada pertandingan final melawan Argentina, Löw melakukan pergantian pemain antara Miroslav Klose yang berumur 36 tahun dengan Götze pada menit ke-88 sambil berkata padanya, "Perlihatkan kepada dunia bahwa kamu lebih baik dari Messi dan dapat menentukan hasil Piala Dunia."[102] Götze mencetak satu-satunya gol pada menit ke-113, dengan mengontrol umpan silang dari André Schürrle menggunakan dadanya sebelum membuat tendangan voli ke gawang lawan, memberikan kemenangan Piala Dunia untuk keempat kalinya bagi Jerman.[103] Dia menjadi pemain pengganti pertama yang mencetak gol kemenangan di Piala Dunia,[104] dan menjadi pemain termuda yang mencetak gol di pertandingan final Piala Dunia setelah Wolfgang Weber pada tahun 1966, yang juga berumur 22 tahun pada waktu itu.[105] Götze juga menjadi pemain terbaik dalam pertandingan tersebut.[106]
Empat tahun kemudian, Götze tidak terpilih dalam skuat awal yang berisi 27 pemain untuk Piala Dunia FIFA 2018.[107]
Gaya bermain
Götze mampu bermain sebagai pemain sayap kiri atau kanan, gelandang serang, dan juga sebagai false 9.[108] Götze diakui sebagai salah satu pemain terbaik dunia, memiliki kecepatan, teknik, kemampuan menggiring bola, dan keahlian sebagai playmaker. Saat bermain di Dortmund di bawah asuhan Jürgen Klopp, Götze sering memainkan berbagai posisi dalam formasi tim 4–2–3–1. Setelah hengkangnya Shinji Kagawa pada tahun 2012, selama musim 2012–2013, Klopp menugaskan Götze sebagai gelandang serang tengah. Saat bermain untuk timnas Jerman, bakat Götze kadang dimanfaatkan pelatih Jerman Joachim Löw pada posisi false 9.
Legenda sepak bola Jerman Franz Beckenbauer menggambarkan Götze sebagai "Messi dari Jerman" karena kecepatan dan gaya bermain.[109] Pada tahun 2010, Direktur Teknis Asosiasi Sepak Bola Jerman pada masa itu Matthias Sammer menyatakan Götze sebagai "salah satu talenta terbaik yang pernah dimiliki Jerman."[110]
Di luar lapangan
Kehidupan pribadi
Mario Götze lahir di Memmingen, Bavaria dari pasangan Jürgen dan Astrid Götze.[111] Ayahnya adalah salah seorang profesor di Dortmund University of Technology.[112][113] Kakaknya, Fabian Götze sempat bermain di beberapa klub hingga tahun 2015. Adiknya, Felix Götze, kini bermain untuk Augsburg.[114]
Götze telah menjalin hubungan dengan model asal Jerman Ann-Kathrin Brömmel sejak Juli 2012.[115] Götze adalah seorang penganut Kristen.[116][117][118]
Masalah kesehatan
Pada awal Maret 2017, dilaporkan bahwa Götze telah menderita penyakit metabolik.[119] Kondisi kesehatan tersebut belakangan diketahui sebagai miopati,[120] suatu penyakit otot yang memengaruhi serabut otot, yang berarti bahwa otot tidak berfungsi dengan baik.
Mengenai kondisi kesehatannya, Götze merilis pernyataan melalui situs web resmi Borussia Dortmund yang berarti, "Saat ini saya sedang menjalani perawatan dan berupaya sekuat yang saya bisa untuk kembali latihan dan membantu tim saya mencapai tujuan bersama kami sesegera mungkin."[121]
Sponsor
Pada tahun 2011, Götze menandatangani tawaran sponsor pakaian olahraga dari Nike, penyedia pakaian dan peralatan olahraga dari Amerika Serikat.[122] Dia tampil dalam iklan Nike Green Speed II bersama Eden Hazard, Theo Walcott, Raheem Sterling, Christian Eriksen, dan Stephan El Shaarawy pada November 2012.[123] Pada Maret 2014, Götze menjadi salah satu pemain pertama yang mengenakan sepatu Nike Magista.[124]
^"Gotze signs new Dortmund deal". ESPN Soccernet (dalam bahasa Inggris). ESPN. 27 Maret 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-31. Diakses tanggal 2012-03-27.
^ ab"Mario Götze". kicker.de (dalam bahasa Jerman). kicker. Diakses tanggal 9 Juli 2018.
^"Mario Götze rejoins Borussia Dortmund" (dalam bahasa Inggris). Bayern München. 21 Juli 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Juli 2016. Diakses tanggal 21 Juli 2016. Mario Götze is leaving FC Bayern to rejoin his former club Borussia Dortmund, where he played between 2001 and 2013.
^"Götze becomes Dortmund's latest prodigal son". UEFA Champions League. UEFA.com. 21 Juli 2016. Diakses tanggal 21 Juli 2016. Germany's most expensive player when he left for Bayern München in 2013, Mario Götze has returned to Borussia Dortmund, maintaining their trend for welcoming back famous old boys.
^"Borussia Dortmund re-sign Mario Götze" (dalam bahasa Inggris). Borussia Dortmund. 21 Juli 2016. Diakses tanggal 21 Juli 2016. Eight-time German champions Borussia Dortmund have re-signed 24-year-old Germany international Mario Götze... the attacking midfielder will sign a contract with the club until 30 June 2020 and recommence training at the beginning of August.
^"Götze's return to BVB confirmed" (dalam bahasa Inggris). Deutscher Fußball-Bund. 21 July 2016. Diakses tanggal 21 July 2016. The return of World Cup winner Mario Götze from Bayern München to Bundesliga rivals Borussia Dortmund is official. Both clubs confirmed this on Thursday, 21st July. Götze is under contract with BVB until 2020.
^"Youngest Debutants" (dalam bahasa Inggris). www.schwarzundweiss.co.uk. 10 Agustus 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Januari 2011. Diakses tanggal 10 Agustus 2011.
^"Prof. Dr.-Ing. Jürgen Götze" (dalam bahasa Jerman). e-technik.uni-dortmund.de. 13 July 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 October 2014. Diakses tanggal 14 July 2014.
^"Nike GS2 Football Boots" (dalam bahasa Inggris). FootballBoots.co.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Januari 2013. Diakses tanggal 25 Agustus 2014.