Lisabona Rahman dilahirkan pada tahun 1976 di Lisbon, Portugal, sebagai putri sulung dari tiga bersaudara keturunan Minang.[2] Ayahnya bekerja sebagai diplomat.[2]
Lisa memulai kariernya sebagai penulis resensi film pada tahun 2002 dengan menulis resensi film Aku Ingin Menciummu Sekali Saja (2002), karya sutradara Garin Nugroho, ia kemudian bekerja sebagai Manager Program di Kineforum yang berada di Dewan Kesenian Jakarta.[4][5] Lisa juga ikut membantu proses restorasi film Lewat Djam Malam (1954) bersama dengan Lintang Gitomartoyo dan JB Kristanto, yang dilakukan di L'immagine Ritrovata, sebuah laboratorium film yang berada di Bologna, Italia.[3]
Pada 2014 hingga 2016, ia bekerja di L’immagine Ritrovata Film Restoration & Conservation Laboratory yang berada di Bologna, Italia.[4] Ia juga bekerja sebagai tenaga untuk berbagai proyek konservasi seluloid dan restorasi film.[4] Lisa juga ikut membantu proses pembersihan seluloid film Tiga Dara (1956) bersama dengan Lintang Gitomartoyo, yang kemudian direstorasi di laboratorium L'Immagine Ritrovata.[6]
Pada Februari 2021, Lisa mendirikan kelas Liarsip bersama dengan Efi Sri Handayani dan Julita Pratiwi.[7][4] Kelas Liarsip merupakan kelompok belajar kolektif yang fokus pada studi arsip film, restorasi, dan sejarah perempuan dalam sinema Indonesia.[4] Pada April hingga Mei 2022, Lisa bersama dengan kelas Liarsip berhasil mendigitalisasi film Dr Samsi (1952), karya sutradara wanita Indonesia pertama Ratna Asmara, yang kemudian ditayangkan secara perdana di Eye Filmmuseum yang berada di Amsterdam, Belanda, pada November 2022.[8]