Lev Vygotsky (17 November [K.J.: 5 November] 1896 – 11 Juni, 1934) adalah seorang psikolog asal Rusia yang dikenal atas kontribusinya dalam teori perkembangan anak. Salah satu hasil kerjanya yang dikenal di bidang psikologi anak adalah merumuskan konsep "zone of proximal development".[1] Konsep ini menerangkan bahwa dalam proses pembelajaran seorang anak ada sebuah area di mana anak tersebut harus diberikan bantuan eksternal untuk dapat belajar hal yang baru sedangkan ada area lain di mana anak tersebut dapat belajar mandiri tanpa dibantu. Vygotsky menekankan pentingnya kehadiran 'orang lain', seperti guru, orangtua, atau teman, yang distilahkan sebagai orang yang lebih berpengetahuan (the more knowledgeable other).[2]
Vygotsky memiliki sebuah pemikiran filsafat mengenai manusia dan lingkungan. Ia meyakini bahwa manusia bukanlah hewan yang hanya bereaksi terhadap lingkungan. Manusia memiliki kemampuan untuk mengubah lingkungan sesuai dengan keperluannya. Teori konstruktivisme sosial berkembang dari pemikiran tersebut. Teori ini menyatakan bahwa interaksi sosial adalah cara untuk membentuk kognisi anak. Vygotsky memiliki minat dalam pengungkapan esensi dari serangkaian aktivitas yang bermakna di lingkungan sosial dan budaya.[4] Kedua jenis lingkungan ini merupakan lingkungan yang dapat mempengaruhi konstruksi kognisi pada anak. Karenanya, pemikiran Vygotsky mengenai manusia dan lingkungan juga disebut sebagai prekondisi sosiokultural.[5]
Teori belajar
Vygotsky menghasilkan teori belajar yang mampu melakukan akomodasi atas revolusi sosiokultural pada teori belajar dan pembelajaran. Ia mengemukakan bahwa pikiran seseorang tidak dipahami melalui isi pikirannya dan kedalaman kejiwaannya. Pemahaman ini hanya perlu diperoleh dari latar sosial, budaya dan sejarah yang dimiliki oleh individu tersebut.[6]
Dalam pemikiran Vygotsky terdapat makhluk hidup yang sangat aktif dan subjekti, yaitu anak-anak. Melalui interaksi dengan lingkungan sosial dan budaya, anak-anak dapat membentuk pengetahuan. Cara berpikir dan kognisi yang dimiliki oleh anak-anak sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan budaya. Vygotsky meyakini bahwa perkembangan anak tidak memiliki batas konflik dan resolusi dialektis.[7]
^Vygotsky, Lev (1978). Mind in society: The development of higher psychological processes. Cambridge, MA: Harvard University Press.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^developer, mediaindonesia com (2017-11-20). "ZPD dan Ban Zhuren". mediaindonesia.com. Diakses tanggal 2020-12-03.