Legacy SR adalah jenama bodi bus yang diproduksi oleh perusahaan pembuat karoseriLaksana asal Kota Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Legacy SR merupakan karoseri bus yang banyak diberdayakan oleh beberapa operator bus secara komersial untuk kebutuhan moda transportasibus antarkota jarak menengah maupun jarak jauh, termasuk untuk bus pariwisata dan penggunaan bagi sektor privat sebagai sarana angkutan penumpang.
Sejarah
Karoseri Legacy SR merupakan seri pengembangan berikutnya dari model Legacy yang dirilis sejak 2008. Disain awal bus ini, menggunakan model kaca depan tunggal (single glass) dengan aksen luar pembatas samping (disebut selendang) berbentuk serupa dengan bumerang yang mengarah ke belakang.[1] Pada 2011, Laksana merilis pembaruan disain Legacy yang disebut dengan Legacy SR1, dengan perubahan disain signifikan pada bentuk aksen selendang yang mengarah ke depan serta pembaruan bentuk bumper depan dan belakang. Kemudian pada 2013, melalui pembaruan berikutnya, karoseri Laksana mengubah tampilan disain lampu depan dan belakang dengan sedikit aksen pada bumper depan.[1]
Pengembangan varian Legacy SR ini, terus berlanjut dengan pembaruan pada beberapa aksen bagian luar, terutama pada desain lampu depan dan belakang, hingga diluncurkannya Legacy SR2 pada 2016 yang masih menggunakan kaca depan tunggal, serta pengembangan varian produk ke berbagai model dan dimensi bus pada 2017, termasuk perubahan signifikan pada tampilan depan bus dengan menggunakan kaca depan ganda (double glass). Pengembangan varian ini mulai dari model Legacy SR2 HD (high decker) hingga merilis model bus tingkat yang disebut dengan Legacy SR2 DD (double decker).[2] Bus tingkat ini mulai diperkenalkan dalam ajang GIIAS 2018, sekaligus pembaruan pada model Legacy SR2 HD Prime.[3] Setahun kemudian, Laksana merilis varian Legacy SR2 Transporter MHD (mid-high decker), untuk mengakomodasi kebutuhan ruang bagasi yang luas, hingga dapat memuat 6 unit kendaraan roda dua dan sarana pengiriman barang antarkota.[4] Varian ini dirilis menggunakan sasis Mercedes-Benz OH1626.[a][5]
Dalam ajang GIIAS 2019, Laksana meluncurkan bus kelas tidur (sleeper class), yakni konsep bus dengan masing-masing kabin bagi setiap penumpang dengan kursi yang lebih lebar dan dapat direbahkan hingga 150o.[6][7] Varian lain dari versi ini adalah Legacy SR2 Combi Suites Family yang dirilis pada 2022, dengan kombinasi konfigurasi kursi konvensional pada bagian depan dan kabin tidur (sleeper seat) pada bagian belakang, tanpa harus menggunakan karoseri double decker.[8] Varian ini mengadopsi kaca depan tunggal dengan kapasitas yang dapat memuat hingga 29 penumpang, dibuat pertama kali untuk operator bus Sinar Jaya.[9]
Pada 2021, Karoseri Laksana kembali meluncurkan disain bus dengan kaca depan tunggal (single glass) sebagaimana konsep disain Legacy SR2 generasi awal, untuk meningkatkan aspek visibilitas bagi penumpang agar pandangan tidak terhalangi oleh pembatas kaca depan pada varian double-glass.[10] Terdapat dua varian yang diambil dari basis model bus Legacy SR2 HD Prime ini yang disebut dengan Legacy SR2 Panorama dan Legacy SR2-S. Perbedaan utama kedua varian tersebut terletak dari penempatan aksen pembatas samping (selendang) yang menyatu dengan atap untuk varian SR2-S dan selendang terpisah bagi varian SR2 Panorama (menyatu dengan spion), sehingga menimbulkan kesan atap yang mengambang (floating roof). Selain itu, ukuran kaca depan varian SR2 Panorama lebih tinggi 14mm dan bentuk kerangka lampu kabut (fog lamp) yang lebih tegas, sejajar dengan lampu utama (head lamp).[11]
Dalam ajang GIIAS 2022, Laksana merilis generasi ketiga seri Legacy SR yang disebut dengan Legacy SR3.[12][13] Pembaruan dari generasi sebelumnya ini, dilengkapi dengan fitur keselamatan Front Underrun Protection System (FUPS)[b] dan pembaruan-pembaruan lainnya termasuk perubahan pada disain lampu depan (head lamp), lampu belakang dan lampu kabut (fog lamp).[15] Seri tertinggi dari varian ini disebut dengan Legacy SR3 Ultimate dengan tambahan detail aksen dan material yang digunakan, termasuk penggunaan ornamen panel kayu pada interior serta aksen garis yang memanjang ke belakang pada eksterior bus.[16] Dalam ajang pameran ini, Laksana memperkenalkan tiga varian yakni, SR3 Ultimate XHD[c], SR3 Suites Combi[d] dan SR3 Suites Class.[e][19] Peluncuran ini sekaligus menandai 45 tahun perjalanan Laksana dan kiprahnya dalam industri karoseri, baik di dalam negeri maupun luar negeri.[20] Pembaruan generasi ketiga ini, selain menghilangkan aksen selendang untuk kenyamanan pandangan penumpang dengan kaca depan tunggal,[21] juga terdapat varian dengan kaca depan ganda yang bertujuan untuk memudahkan pergantian suku cadang, agar dapat disesuaikan dari seri SR2 sebelumnya.[22]
Varian
Varian produk Legacy SR yang diproduksi oleh Laksana, dimensinya disesuaikan dengan kebutuhan untuk sarana angkut jumlah penumpang dan jenis sasis yang digunakan,[23] sesuai dengan regulasi yang telah ditetapkan Pemerintah melalui PP nomor 55 tahun 2012 tentang Kendaraan[24] dan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia nomor 117 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Tidak Dalam Trayek.[25]
Varian seri Legacy SR terbagi menjadi beberapa kelas, di antaranya "HD" (high decker), "SHD" (super high decker), "XHD" (extra high decker), "DD" (double decker), "Suite Class" (sleeper) atau "Suite Class/Combi/Family" dan kelas "Transporter" yang memiliki ruang bagasi paling luas dibandingkan dengan varian lainnya, serta kelas "Panorama" dengan penampilan kaca depan tunggal (single glass) yang lebih tinggi dari seluruh seri Legacy SR.[2]
Komersial
Karoseri Legacy SR banyak digunakan sebagai sarana angkutan penumpang jarak jauh kelas premium, umumnya sebagai moda transportasi lintas provinsi trayek jarak menengah dan jauh serta bus pariwisata non-trayek. Untuk sarana angkutan bus pariwisata, seri Legacy digunakan untuk menambah armada Pandawa 87,[30] armada Bigbird yang dimiliki oleh Bluebird dan TAM Pariwisata.[31] Sementara itu, untuk sarana angkutan bertrayek antarprovinsi, seri Legacy Suites Combi, digunakan sebagai armada operator bus Sinar Jaya, Gunung Harta dan perusahaan asal Pulau Sulawesi, yaitu Adhi Putra[32] serta Harapan Jaya dengan armada bus tingkatnya yang menggunakan Legacy SR2 DD dengan sasis Scania K410iB tiga sumbu roda (triple axle).[33] Sedangkan untuk seri Legacy SR lain, menjelang akhir 2021, Sudiro Tungga Jaya merilis armada barunya menggunakan Legacy SR2 XHD Prime (dengan sasis Volvo B11R), setelah sebelumnya merilis karoseri yang sama, dengan menggunakan sasis Mercedes-Benz OH2542.[34] Awal 2023, Rosalia Indah mengumumkan akan menambah armadanya menggunakan Legacy SR3 XHD Panorama dengan sasis Hino RM280,[35] lalu PO Handoyo tercatat menggunakan karoseri seri Legacy yang juga menggunakan sasis Hino series.[36] Karoseri Legacy SR juga digunakan untuk armada-armada operator bus antara lain Agra Mas, DAMRI, Kramat Djati, Pahala Kencana, Putera Mulya, Sumber Alam, Siliwangi Antar Nusa, Raya dan beberapa operator bus lainnya.[37][38]
Untuk pasar luar negeri, Laksana telah mengekspor Legacy SR2 XHD Prime dan bus tingkatLegacy SR2 DD ke Bangladesh. Bus tingkat yang diekspor ini, memiliki spesifikasi yang berbeda dengan yang dipasarkan untuk dalam negeri termasuk dimensi yang lebih panjang hingga 14,4 meter dan sasis yang digunakan yakni Scania K410eBtriple axle.[39] Laksana merintis pemasaran ke luar negeri sejak 2009 dengan mengapalkan unit-unit bus varian selain seri Legacy SR, di antaranya Cityline, Discovery dan Nucleus.[40] Selain Bangladesh, Laksana juga memasarkan produknya ke Fiji, tetapi pemasaran ini dihentikan pada 2018, terkait kendala regulasi emisi Euro 4 yang ditetapkan oleh negara tujuan.[l][42]
^Kapasitas kursi maksimum dengan konfigurasi tata letak 2 kursi baris kiri dan kanan (2-2).
^Kapasitas kursi maksimum dengan konfigurasi tata letak 2 kursi baris kiri dan 3 kursi baris kanan atau sebaliknya (2-3).
^Seri Suite Class adalah bus kelas tidur (sleeper) dengan jumlah kapasitas penumpang yang lebih sedikit dengan bus yang berdimensi 3,75 meter, karena perhitungan center of gravity dan roll-factor yang lebih besar. Secara umum, sasis yang digunakan oleh seri ini dengan Berat Kotor Kendaraan (gross vehicle weight) antara 16 hingga 18 ton, sehingga dapat dipasangkan dengan sasis Hino RN285, Mercedes-Benz OH1626 atau OH1826 dan Scania K360iB.[26]
^Kapasitas kursi maksimum dengan konfigurasi tata letak 12 kursi lantai bawah dan 54 kursi lantai atas.
^Seri yang disebut dengan Combi adalah gabungan antara baris kursi konvensional yang berada di bagian depan bus dan kursi tidur pada bagian belakang.[28]
^Kapasitas kursi maksimum dengan konfigurasi tata letak 2 kursi baris kanan dan 1 kursi kiri (2-1) (kapasitas penumpang berbeda jika konfigurasi bus menggunakan seri Combi).[29]
^"Client". Laksana. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Januari 2023. Diakses tanggal 19 Januari 2023.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)