Scania Seri K adalah sebuah seri sasis pada jajaran produk sasis bus dan bus kota buatan Scania, dengan mesin longitudinal dipasang di bagian belakang bus, menggantikan sasis K- (K94, K114, K124) dan Tipe L (L94) dari Seri 4. Seri K pertama kali diperkenalkan pada ajang Busworld tahun 2005[1] di Kortrijk, Belgia, dan model-modelnya mulai tersedia pada tahun 2006.
Perincian
Pabrik tempat perakitan bus (hanya untuk bus utuh)
C: bekas pabrik di Kapena, Slupsk, Polandia (K UB, K UA)
L: pabrik Lahden Autokori, Lahti, Finlandia - Interlink dan OmniExpress (K UB, K IB, K EB)
T: pabrik Higer, Tiongkok - Bus antar kota A30 dan A808 (hanya sasis K EB)
Lokasi mesin
K: sasis dengan mesin dipasang di tengah secara longitudinal, di belakang as roda paling belakang
Kode tenaga
Perkiraan keluaran tenaga (dalam tenaga kuda) dengan pembulatan ke kelipatan sepuluh terdekat. Kode tenaga diberi spasi pada kedua sisinya.
Tipe bus
E: bus jarak jauh, dengan kenyamanan tinggi
I: bus jarak menengah, dengan kenyamanan sedang
U: bus jarak dekat, dengan kenyamanan standar
Adaptasi sasis
A: bus gandeng
B: bus normal
D: bus tingkat
Konfigurasi roda
4x2: bus dengan dua as roda
6x2: bus dengan tiga as roda
6x2/2: bus gandeng dengan tiga as roda
6x2*4: bus dengan tiga as roda dan sebuah as roda belakang tambahan yang dapat dikemudikan
8x2/2: bus gandeng dengan empat as roda (hanya K IA)
Tinggi sasis
L: bagian depan rendah, bagian belakang normal
M: bagian depan dan tengah rendah, bagian belakang normal (hanya K UA)
N: bagian depan dan belakang normal
Suspensi
B: Suspensi udara di as roda depan dan belakang, as depan kaku
I: Suspensi udara di as roda depan dan belakang, suspensi depan independen
K230UB4x2LB akan berupa bus kota dengan dua as roda berpintu rendah, sementara K480EB6x2*4NI akan berupa bus jarak jauh dengan tiga as roda dan sebuah as roda belakang tambahan yang dapat dikemudikan.
Catatan: bus tingkat seharusnya dinamai seperti K 440 ED6x2*4NI. Tapi nyatanya dinamai K EB karena alasan tertentu.
Mesin
Saat pertama kali diperkenalkan, Seri K tersedia dengan mesin 5 silinder (DC9) berstandar Euro IV 8,9 liter (8867 cc) dengan keluaran tenaga 230 hp (1050 Nm), 270 hp (1250 Nm), dan 310 hp (1550 Nm), serta mesin 6 silinder (DC12) 11,7 liter (11705 cc) dengan keluaran tenaga 340 hp (1700 Nm), 380 hp (1900 Nm), 420 hp (2100 Nm), atau 470 hp (2200 Nm), serta mesin DT12. Untuk mesin dengan 5 dan 6 silinder, Scania menggunakan sistem resirkulasi gas buang dan reduksi katalitik selektif untuk memenuhi standar emisi Euro.
Pada tahun 2008, Scania meluncurkan mesin berstandar Euro V. Mesin 5 silinder DC9 (kemudian DC09) memiliki diameter lebih besar dan berkapasitas 9,3 liter (9291 cc), tidak lagi 8,9 liter. Sementara mesin DC13 baru memiliki diameter lebih besar dan kapasitas 12,7 liter (12742 cc) bukan lagi 11,7 liter. Sejumlah mesin juga menerima sedikit perbaikan performa, contohnya mesin DC9 yang awalnya mengeluarkan tenaga 310 hp (1550 Nm) ditingkatkan menjadi 320 hp (1600 Nm).
Dengan peluncuran mesin Euro VI pada tahun 2013, keluaran tenaga DC09 menjadi 250 hp (1250 Nm), 280 hp (1400 Nm), 320 hp (1600 Nm), dan 360 hp (1700 Nm), sementara keluaran tenaga DC13 menjadi 410 hp (2150 Nm), 450 hp (2350 Nm), dan 490 hp (2550 Nm).[2] Mesin Euro III, IV, dan V masih tersedia untuk diekspor.
Untuk bahan bakar alternatif, mesin 9,3 liter tersedia sebagai mesin CNG OC9 dengan keluaran tenaga 270 hp (1100 Nm) dan 305 hp (1250 Nm), yang sejak pengenalan Euro VI digantikan oleh OC09 dengan keluaran tenaga 280 hp (1350 Nm) dan 340 hp (1600 Nm). Sementara mesin 8,9 liter tersedia sebagai DC9 E02 berbahan bakar etanol dengan keluaran tenaga 270 hp (1200 Nm).
Scania K EB
Sasis K280EB, K310EB, K320EB, K340EB, K360EB, K380EB, K400EB, K410EB, K420EB, K440EB, K450EB, K470EB, K480EB, K490EB, dan K500EB memiliki suspensi depan independen dan digunakan sebagai bus kelas atas. (4x2, 6x2, dan 6x2*4).
K310IA adalah sebuah sasis bus gandeng antar kota yang tersedia di Amerika Latin sebagai 6x2/2 dan 8x2/2.
TransJakarta mmemiliki satu K340IA 6x2/2 (CNG) (kode armada: TJ 0187), 51 unit K320IA 6x2/2 (CNG) (kode armada: TJ 0188-0238), serta 56 unit K320IA 6x2/2 (CNG) (kode armada: MB 1601- 1656) milik Mayasari Bakti.
Mesin CNG ini memenuhi standar emisi Euro VI, ditenagai oleh mesin Scania OC09 102 340 tenaga kuda (K340IA) dan OC09 106 320 tenaga kuda (K320IA).
Scania K IB
Sasis K270IB, K280IB, K310IB, K320IB, K340IB, K360IB, K380IB, K400IB, K410IB, dan K420IB adalah untuk bus antar kota. Tersedia sebagai 4x2, 6x2, 6x2*4, dan 8x2.
Sebuah K400IB4X2NB milik Ho-Hsin Bus dengan bodi buatan Nan-Jye di Taiwan
Sebuah K310IB 6x2*4 untuk TransJakarta dengan bodi Laksana Cityline2, dioperasikan oleh PT Mayasari Bakti
Scania K320IB/Higer A30 TV7681
Scania K UA
Sasis K270UA, K280UA, K305UA (CNG), K310UA, K320UA, dan K360UA adalah untuk bus kota gandeng (6x2/2) yang dapat dipesan dengan dua varian mesin, yakni mesin diesel 9 liter atau mesin CNG 9 liter.
Sydney Buses saat ini memiliki satu unit K310UA (kode armada: 2111) yang dioperasikan di Rute 10 Metrobus, dari Maroubra Junction ke Leichhardt via CBD.
Di Adelaide, Light-City Buses saat ini memiliki 65 unit K320UA (1101-1119, 1121-1166) serta 5 unit K360UA (1849-1850, 803-805). Selain itu Torrens Transit memiliki satu unit K310UA (1015) yang digunakan sebagai bus uji coba pada O-Bahn dan dimiliki oleh Scania. TT juga memiliki 12 unit K320UA (1170-1181) dan 4 unit K360UA (1182, R806-R808). Southlink saat ini memiliki 20 unit K320UA (2831-2850) serta 16 unit K360UA (2851-2857, 3371-3376, dan R800-R802). Ada juga sebuah K320UD yang diuji coba di bukit (3401)
Scania K UB
Sasis K230UB, K250UB, K270UB, K280UB, K305UB (CNG), K310UB, K320UB, dan K360UB adalah varian bus kota (4x2 atau 6x2*4) yang dapat dipesan dengan mesin 9 liter. Sepasang K380UB 6x2*4 dengan mesin 11,7 liter juga dibuat untuk klien asal Norwegia.
Australia
Sejumlah operator bus di Australia mengoperasikan sasis Scania Seri K ini.
Di Selandia Baru, sejumlah operator bus memiliki bus kota Scania Seri K UB. Karena ada tambahan berat dari mesin 9 liter, dibanding dengan mesin 7 liter yang ditawarkan oleh produsen lain, sejumlah bus kota Scania pun memakai konfigurasi 6x2, bukannya 4x2. Hal ini untuk mengurangi biaya penggunaan jalan, yang dihitung berdasarkan berat kendaraan. Bus kota Scania Seri K dapat memilki as roda belakang tambahan pada panjang yang mana di bus lain tidak ada, seperti Seri 2100 dan 2200 dari NZ Bus dengan panjang 12,0 meter dan hanya berisi 42 kursi.
Bus kota Scania Seri K mempelopori penggunaan as roda tambahan yang dapat dikemudikan di Selandia Baru, yang akhirnya menjadi kewajiban untuk semua bus dengan panjang antara 12,6 m hingga 13,5 m. Karena bus Scania Seri K memiliki overhang belakang lebih panjang dari kompetitor, dengan adanya sebuah as roda belakang tambahan yang dapat dikemudikan, panjang overhang yang diperbolehkan pun ditingkatkan dari 4,25 m menjadi 4,5 m. Scania K280 UB 6x2*4 dan K320 UB 6x2*4 cukup populer digunakan oleh operator yang menginginkan bus dengan kapasitas tinggi. Bus kota tingkat pertama di Selandia Baru pun adalah sebuah Scania K310 UD 6x2*4 dengan bodi buatan Gemilang.
Indonesia
Di Indonesia, sejumlah operator bus memiliki bus kota Scania Seri K UB.
Sasis ini di desain untuk bus kota dengan model lantai rendah,di luncurkan pada tahun 2013 lalu.
Umumnya sasis ini di pakai oleh pt.transjakarta,memakai mesin diesel berkode dc9 dengan kapasitas mesin 9000cc dan mampu menghasikan tenaga maksimal 250hp pada 1900rpm dan torsi maksimal 1250nm pada 1000-1350rpm.[7].
Singapura
SBS Transit
Euro IV
Euro V
Scania K230UB yang dioperasikan oleh SBS Transit di Singapore
SBS Transit saat ini merupakan operator Scania Seri K terbanyak di Singapura, dengan 1.101 unit Scania K230UB.
Perusahaan ini awalnya membeli 500 unit K230UB[8] dengan harga S$180 juta pada awal tahun 2007, ssebagai bagian dari rencananya untuk menggantikan sebagian besar busnya yang sudah tua, dan untuk memenuhi standar emisi Euro IV yang ditetapkan oleh otoritas lokal.[9]bus ini dapat diakses oleh pengguna kursi roda dan masing-masing memiliki 2 pengait kursi roda. Bus ini juga dilengkapi dengan transmisi otomatis 6 kecepatan buatan ZF, dengan bodi buatan Gemilang Coachwork asal Johor, Malaysia, dengan bagian depannya dimodifikasi sedikit setelah disetujui oleh Scania.
Pada bulan September 2008, SBS Transit kembali membeli 400 unit K230UB dengan harga S$147 juta, dengan fitur serupa seperti bus yang telah dibeli sebelumnya. Walaupun begitu, mesin bus ini telah memenuhi standar Euro V EEV, dan masing-masing hanya dilengkapi satu pengait kursi roda.
SBS Transit kemudian memesan 200 unit K230UB pada bulan Agustus 2009 dengan harga S$72 juta.
Insiden
SBS8900B mengalami insiden di Depot Bus Bedok North saat sedang menjalani rute Service 48 pada bulan Desember 2011, dan akhirnya dibesituakan pada bulan April 2013.
SBS8360J kemudian juga mengalami insiden di Jalan Jurong Kechil dengan sebuah MAN NL323F A22 (SMB1636U) saat sedang menjalani rute Service 157 pada tanggal 11 Mei 2018, sehingga akhirnya dibesituakan pada tahun 2019.
Bandar Udara Changi Singapura juga mengontrak Woodlands Transport Service Pte Ltd untuk mengoperasikan 3 unit Scania K230UB dengan bodi buatan Gemilang untuk digunakan sebagai layanan ulang alik internal (Terminal Budget >> Terminal 2). Sebelum layanan ini dihentikan (karena penutupan Terminal Budget), bus ini dicat ulang menjadi SATS, dan digunakan di dalam landas pacu bandara. Selain itu, sebuah Scania K230UB khusus (didaftarkan sebagai SKP8296X) juga digunakan sebagai "bus ambulans".
Resorts World Sentosa pun mengoperasikan sejumlah KUB sebagai layanan ulang alik bagi penghuni hotel. Bodi bus ini dibuat oleh SC Auto.
Rapid Bus, anak usaha Prasarana Malaysia, saat ini merupakan salah satu operator Scania Seri K terbanyak, dengan 830 unit K250UB dan K270UB dengan tiga merek berbeda.
Pada tahun 2009, 200 unit Scania K270UB Euro III dikirim ke Rapid Penang. Kemudian mereka kembali memesan 120 unit Scania K250UB Euro III pada tahun 2012, dengan panjang bus 10,7 meter.
Pada tahun 2011, Rapid KL memesan 150 unit Scania K270UB Euro III. Bodi dan interior bus ini mirip dengan bus berstandar Euro V milik SBS Transit yang telah diperkenalkan sebelumnya. Rapid KL kemudian memesan kembali 300 unit K250UB Euro III pada tahun 2015.
Sepuluh unit Scania K250UB Euro III mulai beroperasi pada bulan Desember 2012. Hingga saat ini, Rapid Kuantan telah membeli 60 unit. Bus ini memiliki bagian depan dan belakang yang didesain ulang, serta ruang kemudinya juga diubah.
Hong Kong
Pada tahun 2008, Kowloon Motor Bus membeli 30 unit Scania K230UB dengan mesin standar Euro IV dan bodi buatan Salvador Caetano, 20 unit di antaranya memiliki panjang 10,6 m sementara sisanya sepanjang 12 m. Semuanya selesai pada tahun 2009.
Versi 10,6 m dari K230UB telah didaftarkan antara bulan April hingga Juni 2009 dan dikenal sebagai kelas ASB. Setelah menjalani pengujian, sejumlah unit pertama dipakai pada rute 2C antara Yau Yat Tsuen hingga Tsim Sha Tsui pada tanggal 24 Mei 2009. Sejumlah bus lain kemudian diperkenalkan pada rute 7M & 24.
Sepuluh unit bus versi 12m dari K230UB kemudian didaftarkan antara bulan Juni hingga Agustus 2009, dan dikenal sebagai kelas ASC.
Kowloon kemudian memesan kembali 20 unit K230UB sepanjang 12m, yang mana salah satunya memiliki standar emisi Euro V EEV, dan dikenal sebagai kelas ASCU.
Operator bus HZMB juga memesan sebanyak 100 unit K250UB dengan bodi buatan Higer, dan selesai pada tahun 2018.
Taiwan
Dua unit Scania K230UB telah dioperasikan oleh Ho-Hsin Bus (zh) di Tainan City sejak tahun 2014, dengan bodi buatan Gemilang Coachworks.