Lambanggelun, Paninggaran, Pekalongan
SejarahMenurut cerita para tokoh masyarakat, awal mulanya Desa Lambanggelun adalah hasil penggabungan dari dua desa yaitu Desa Panumbangan dan Desa Mandelun. Pada tahun 1930-an, Desa Mandelun berdiri sendiri dengan wilayah meliputi; Dukuh Sasak, Dlimas, Siberuk, dan Mandelun yang merupakan bagian wilayah Kecamatan Paninggaran. Sedangkan Desa Panumbangan meliputi Dukuh Pringamba, Bojongireng, dan Dukuh Panumbangan. Sebelumnya, Desa Panumbangan merupakan bagian dari wilayah kecamatan Lingga. Tidak diketahui mengapa masyarakat Pringamba mengungsi ke daerah yang lebih tinggi dan membentuk suatu pedukuhan baru yang diberi nama Dukuh Simendem, dan bekas Dukuh Pringamba sekarang menjadi area persawahan dan bernama Blok Pringamba. Desa Mandelun pada waktu itu mengalami kekosongan kepala desa karena kepala desanya mengundurkan diri karena adanya sesuatu. Akhirnya, Desa Mandelun bergabung dengan Desa Panumbangan, hasil penggabungan kedua desa tersebut diberi nama "Desa Lambanggelun" yang berasal dari kata Panumbangan dan Mandelun. Pada saat itu, pusat pemerintahan Desa Lambanggelun berada di Dukuh Panumbangan, dan pada tahun 1986 pusat pemerintahan Desa Lambanggelun pindah di Dukuh Bojongireng sampai sekarang. GeografiTopografiSecara topografi, desa Lambanggelun berada di dataran tinggi dengan ketenggian antara 500–600 mdpl. Desa Lambanggelun memiliki luas wilayah sebesar 13,65 km². Batas wilayahDesa Lambanggelun berbatasan langsung:
AdministrasiSecara administrasi, desa Lambanggelun terdiri dari 8 dusun dan terbagi atas 6 RW dan 19 RT, dengan penduduk 3.729 jiwa (per 2020). Pembagian wilayahDesa Lambanggelun terdiri dari 5 dusun, diantaranya:
|