Pada 28 Maret 2005, wakil ketua Kuomintang Chiang Pin-kung memimpin delegasi dalam kunjungan resmi pertama ke Tiongkok daratan oleh seorang pemimpin senior Kuomintang dalam 60 tahun terakhir. Kemudian, pada 26 April 2005, 70 anggota delegasi yang dipimpin oleh ketua Kuomintang Lien Chan meninggalkan Taipei menuju ibu kota de jure Republik Tiongkok di Nanjing melalui Hong Kong, memulai tur perdamaian Selat Taiwan selama 8 hari oleh Lien, juga kunjungan pertama ke Tiongkok daratan dalam 60 tahun terakhir.
Ketika berada di Tiongkok daratan, Lien bertemu dengan Sekretaris Jenderal Hu Jintao dan menyatakan animonya untuk meningkatkan dialog lintas selat. Keduanya juga menegaskan kembali kepercayaan pada "Prinsip Satu Tiongkok", yang tidak diakui oleh partai yang pada waktu itu memerintah Taiwan, Partai Progresif Demokrat (DPP).
Pada tahun 2004, KMT pertama kali mengusulkan bahwa mantan kandidat presiden Lien Chan akan mengunjungi Tiongkok daratan sebagai Presiden Republik Tiongkok terpilih, tetapi ini disisihkan karena Lien gagal memenangkan Pemilihan umum Presiden Republik Tiongkok 2004. Pada tahun 2005, KMT pada awalnya menyarankan untuk mengirim wakil ketua partai ke Tiongkok daratan, dengan kunjungan lebih lanjut untuk ditindaklanjuti. Rencana ini ditindaklanjuti pada 28 Maret, ketika Wakil Ketua Chiang Pin-kung memimpin delegasinya ke daratan Tiongkok.[1][2]
Kunjungan Chiang
Sebagai bagian dari "tur pemecahan es", Chiang memulai perjalanannya di Guangzhou untuk mengunjungi makam puluhan anggota KMT yang meninggal selama pemberontakan melawan Dinasti Qing pada tahun 1911.[3] Pada pagi hari tanggal 30 Maret, delegasinya mengunjungi Mausoleum Sun Yat-sen di Nanjing, kemudian menuju Beijing untuk bertemu dengan ketua Konferensi Permusyawaratan Politik Rakyat Tiongkok, Jia Qinglin. Pada pertemuan tersebut, Jia menyampaikan undangan Hu Jintao untuk Lien ke Chiang.[4] Pada 1 April, Lien menerima undangan tersebut di Expo 2005Aichi.[5]