Setelah memperoleh sukses awal, akhirnya pemberontakan ini berhasil diberantas oleh Kuomintang. Mao masih terus yakin pada strategi pedesaan tetapi ia menyimpulkan bahwa perlu membentuk pasukan tentara.
Awalnya, Mao berjuang mengumpulkan pasukan untuk melakukan aksi pemberontakan, sedangkan Li Zhen mengumpulkan para petani dan anggota pasukan komunis setempat untuk bergabung.[2] Mao kemudian memimpin pasukan kecil yang terdiri dari para petani untuk melawan Kuomintang dan tuan tanah di Hunan. Pemerintahan Soviet Hunan yang ia dirikan di sana hanya berlangsung selama dua bulan. Pemberontakan itu akhirnya berhasil ditumpas oleh pasukan Kuomintang dalam waktu dua bulan setelah pemerintahan Soviet Hunan didirikan, sehingga Mao dan yang lainnya terpaksa mundur ke Pegunungan Jinggang di perbatasan antara provinsi Hunan dan Jiangxi, tempat pasukan penambang muncul membantunya dalam pertempuran selanjutnya. Pemberontakan ini merupakan salah satu pemberontakan bersenjata paling awal yang dilakoni oleh pihak Komunis dan menandai perubahan yang signifikan dalam strategi mereka. Mao dan pendiri Tentara MerahZhu De terus mengembangkan strategi berbasis pedesaan yang berpusat pada taktik gerilya. Hal ini membuka jalan terjadinya Mars Panjang tahun 1934 (Mars Panjang pertama tahun 1918 tidak jelas datanya).