KfW
KfW, sebelumnya KfW Bankengruppe, adalah sebuah bank pembangunan dan investasi milik negara Jerman yang berkantor pusat di Frankfurt. Hingga tahun 2014, bank ini merupakan bank pembangunan nasional terbesar di dunia,[3] dan hingga tahun 2018, merupakan perusahaan dengan neraca keuangan terbesar ketiga di Jerman. Nama bank ini berasal dari singkatan Kreditanstalt für Wiederaufbau ("Institut Kredit untuk Rekonstruksi"). Bank ini dibentuk pada tahun 1948 pasca Perang Dunia II sebagai bagian dari Rencana Marshall. Tata kelolaKfW dimiliki oleh Republik Federal Jerman (80%) dan Pemerintah Jerman (20%).[4] Bank ini dipimpin oleh lima orang direktur yang dipimpin oleh CEO Dr. Günther Bräunig,[5] yang bertanggung jawab ke 36 orang anggota Dewan Pengawas. Chairman dan Deputi Chairman dari Dewan Pengawas adalah Menteri Keuangan Federal dan Menteri Ekonomi dan Energi Federal, dengan keduanya bergantian menempati kedua jabatan tersebut tiap tahun. Hingga bulan Maret 2018, chairman dewan pengawas bank ini adalah Peter Altmaier, Menteri Ekonomi dan Energi Federal.[6] Pada tahun 2009, Caisse des Dépots, Cassa Depositi e Prestiti, KfW, dan European Investment Bank mendirikan Long-Term Investors Club.[7] OperasiKfW mendapatkan lebih dari 90% dananya melalui pasar modal, terutama melalui obligasi yang dijamin oleh pemerintah federal. Hal tersebut memungkinkan KfW untuk mendapatkan dana dengan berbagai pelonggaran. Tidak perlu membayar pajak perusahaan karena statusnya sebagai sebuah badan hukum publik, dan unremunerated equity yang disediakan oleh pemegang saham publiknya, memungkinkan KfW untuk menyalurkan pinjaman dengan bunga yang lebih rendah daripada bank komersial. KfW tidak diperbolehkan untuk berkompetisi dengan bank komersial, namun KfW memfasilitasi bisnis bank komersial sesuai dengan peraturan yang berlaku. KfW memiliki tiga unit bisnis serta sejumlah anak usaha. Pembiayaan yang disalurkan oleh dua unit bisnis utama KfW menyumbang lebih dari 90% dari total pembiayaan KfW. Pembiayaan tersebut terutama diberikan di Jerman, maupun di sejumlah negara di Eropa. Namun, anak usaha terbesar KfW, yakni KfW IPEX-Bank GmbH, terutama memberikan pinjaman di luar Jerman. Sementara anak usaha KfW yang lebih kecil, yakni German Investment Corporation (DEG), dan salah satu unit bisnis KfW yang lebih kecil, yakni KfW Entwicklungsbank, hanya memberikan pinjaman di luar Jerman, pada bidangnya masing-masing. Anak usaha dan unit bisnisPerumahan dan lingkunganKfW Förderbank, unit bisnis terbesar KfW, menyalurkan pinjaman sebesar €47,6 milyar selama tahun 2014, terutama untuk perumahan dan perlindungan lingkungan di Jerman.[8] KfW Förderbank terutama aktif mempromosikan perumahan hemat energi untuk rumah yang ditempati sendiri maupun yang disewakan, baik untuk rumah baru maupun hasil renovasi.[9] Standar efisiensi energi rumah yang ditetapkan oleh KfW Förderbank, yakni KfW-60 dan KfW-40, pun menjadi standar yang diakui di Jerman. Terkait perlindungan lingkungan, KfW Förderbank antara lain mempromosikan energi fotovoltaik (sel surya) yang telah menerima subsidi tidak langsung besar-besaran melalui feed-in tariff[10] sesuai Hukum Energi Terbarukan tahun 2000. KfW Förderbank juga berinvestasi pada infrastruktur kota, seperti transportasi umum dan sanitasi melalui sebuah sub-unit yang diberi nama KfW Kommunalbank. Sejak tahun 2006, KfW Förderbank juga menyediakan pinjaman untuk siswa. Usaha kecil dan menengahKfW Mittelstandsbank, unit bisnis terbesar kedua dari KfW, menyediakan pendampingan untuk usaha kecil dan menengah (UKM) di Jerman, termasuk pengusaha individu dan perusahaan rintisan. Selain pinjaman, KfW Mittelstandsbank juga menyediakan ekuitas dan pembiayaan mezanin. Pada tahun 2015, pembiayaan yang disalurkan oleh KfW Mittelstandsbank mencapai €20,4 milyar.[11] KfW juga aktif di bisnis sekuritisasi sebelum bisnis tersebut runtuh akibat krisis hipotek subprima. Melalui sekuritisasi, KfW membantu bank komersial untuk mengalihkan resiko di portofolio pembiayaan perumahan dan UKM-nya ke pasar modal. KfW juga menyediakan pinjaman untuk bank komersial di Eropa, guna membantu mereka membiayai UKM, perumahan, dan infrastruktur. Bantuan pembangunanKfW Entwicklungsbank menyediakan pembiayaan untuk pemerintah, perusahaan publik, dan bank komersial yang bergerak di bidang pembiayaan mikro dan UKM di negara berkembang. KfW Entwicklungsbank melakukannya melalui pinjaman dengan modalnya sendiri ("pinjaman promosional"), pinjaman lunak yang menggabungkan modalnya dengan dukungan dari anggaran bantuan pemerintah federal ("pinjaman pembangunan"), serta melalui hibah dan pinjaman yang disubsidi besar-besaran. Tiap negara ditawari skema pembiayaan yang berbeda, terutama tergantung pada pendapatan per kapitanya. Semua instrumen pembiayaan tersebut merupakan bagian dari kerja sama pembangunan, atau biasa disebut sebagai "bantuan pembangunan". Di Jerman, kerja KfW Entwicklungsbank disebut sebagai "kerja sama keuangan" yang dilengkapi dengan "kerja sama teknis" oleh GIZ dan lembaga publik lain. Sasaran utama dari kerja sama keuangan meliputi pasokan air dan sanitasi, energi terbarukan dan efisiensi energi, serta pengembangan sektor keuangan. Selain itu, KfW Entwicklungsbank juga menyediakan pembiayaan untuk sektor kesehatan, pendidikan, pertanian, kehutanan, dan manajemen limbah padat. Sepanjang tahun 2014, KfW Entwicklungsbank menyalurkan pinjaman dan hibah sebanyak €7,4 milyar.[8] Pembiayaan ekspor dan proyekAnak usaha terbesar dari KfW adalah KfW IPEX-Bank. KfW IPEX-Bank aktif di bidang pembiayaan proyek dan pembiayaan perusahaan yang terkait dengan ekspor Jerman atau Eropa. KfW IPEX-Bank juga mempromosikan investasi asing di Jerman. Tidak seperti induknya, KfW IPEX-Bank berkompetisi langsung dengan bank komersial. Sehingga, sebagai tanggapan atas kekhawatiran Komisi Eropa mengenai kompetisi yang tidak adil, KfW IPEX-Bank pun dipisah dari KfW pada tahun 2008. Sasaran utama KfW IPEX-Bank adalah pelabuhan, bandara, jalan tol, jembatan, terowongan, kereta api, kapal, pesawat terbang, telekomunikasi, energi, dan manufaktur. Pada tahun 2014, neraca keuangan KfW IPEX-Bank mencapai €26,3 milyar.[8] Anak usaha lain dari KfW, yakni German Investment Corporation (DEG), mengambil saham minoritas dan menyediakan pinjaman untuk perusahaan swasta yang berinvestasi di negara berkembang . Model bisnis DEG mirip seperti International Finance Corporation milik World Bank Group. Sasaran utama dari DEG adalah perbankan, agribisnis, energi terbarukan, telekomunikasi, dan manufaktur. Sepanjang tahun 2008, DEG menyalurkan pinjaman sebanyak 1,2 milyar[butuh klarifikasi].[8] Kepemilikan saham pemerintahAtas nama pemerintah Jerman, KfW memegang saham dari sejumlah perusahaan, termasuk Deutsche Post, Deutsche Telekom,[12] Commerzbank, Lufthansa,[13] dan CureVac.[14] Jasa penasehatanPada tahun 2013, KfW setuju untuk mendirikan sebuah lembaga keuangan di Portugal guna memperkuat pertumbuhan ekonomi dan mendorong penciptaan lapangan kerja di sana.[15] PenghargaanMajalah Global Finance menempatkan KfW pada peringkat pertama dalam daftar "World's 50 Safest Banks 2014". Daftar tersebut didasarkan pada peringkat valuta asing jangka panjang dari Fitch Ratings dan Standard and Poor's, serta peringkat simpanan bank jangka panjang dari Moody's Investors Service.[16] KontroversiPada bulan September 2008, saat investor berupaya menarik dananya dari Lehman Brothers, KfW tidak sengaja mentransfer uang sebanyak 426 juta[butuh klarifikasi] ke Lehman. Koran paling laku di Jerman, yakni Bild, pun menyebut KfW sebagai "Bank Terbodoh di Jerman" pada saat itu.[17] Bank ini kemudian memecat dua orang direktur akibat transfer tersebut. Karena terjadi galat di teknologi informasinya, pada bulan Februari 2017, KfW kembali tidak sengaja mentransfer uang sebanyak 7,6 milyar euro ($8,2 milyar) ke empat bank lain. Namun uang tersebut akhirnya dikembalikan.[18] Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai KfW. |