Kekristenan adalah agama bagi 6% (~ 25.000) penduduk Djibouti (923.000 - Juli 2012 est.). Umat Kristen sebagian besar adalah keturunan Ethiopia dan Eropa. Kebanyakan dari denominasi Ortodoks Ethiopia atau Katolik Roma. Konstitusi Djibouti menyebutkan kebebasan beragama, meskipun Islam di sana berstatus resmi. Ada perilaku toleran di antara berbagai agama. Melakukan dakwah di depan umum atas nama agama apapun tidak diperbolehkan.[1][2]
Kekristenan sampai di Djibouti selama pemerintahan Aksum yang sepertinya memiliki wilayah lebih besar, kemungkinan dari pesisir Sudan sampai Djibouti.[3]
Denominasi Kristen
3,2% penduduk beragama Ortodoks. 0,07% sampai 1% penduduk (4.767 orang) beragama Protestan. Menurut World Christian Encyclopedia, denominasi yang lainnya adalah Eglise Protestante de Djibouti dan Gereja Ortodoks Yunani[4] Mennonite Mission aktif di Djibouti. Eglise Protestante Evangelique de Djibouti (atau Gereja Protestan Djibouti) didirikan tahun 1960. Ia aktif salah satunya dalam mengurusi pengungsi.[5] There is a Djibouti Parish of the New Apostolic Church.[6]
Djibouti termasuk dalam Area Episkopal Tanduk Afrika dari Keuskupan Anglikan Mesir, meskipun tidak ada kongregasi saat ini di negara itu.[7]
Ada 7.000 umat Katolik di Djibouti pada 2015.[8] Pada 2020 jumlahnya berkurang menjadi 5.000,[9] dilayani oleh 5 pendeta dan 24 biarawati. Keuskupan Katolik Roma satu-satunya di sana adalah Keuskupan Djibouti, terbagi menjadi lima parish. Hanya lebih dari 1% sampai 2% penduduk yang anggota dari keuskupan. Djibouti menjaga hubungan diplomatik dengan Vatikan.