Uni Emirat Arab memiliki masyarakat yang beragam.[1] Masyarakat historis negara yang semula merupakan warga dari suku lokal telah berubah dengan kedatangan warga dari negara lain — pertama oleh Iran pada tahun 1810, dan kemudian oleh India, Pakistan, dan negara-negara Arab lainnya pada tahun 1950-an dan 1960-an.[2] Selain itu, negara ini pernah menjadi bagian dari Kerajaan Britania hingga tahun 1971.[3]
Budaya Emirat diturunkan dari Bangsa Arab dan sangat dipengaruhi oleh Budaya Persia. Arsitektur yang terinspirasi dari Arab dan Persia merupakan bagian dari ciri khas bangsa lokal Emirat.[8] Pengaruh Persia pada budaya Emirat tampak jelas pada arsitektur dan seni foklor tradisional Emirat.[9] Contohnya, "barjeel" telah menjadi ciri khas arsitektur tradisional Emirat dan berkaitan dengan pengaruh Persia.[9]Tarian rakyat tertentu, seperti "al-habban," berasal dari Persia.[9] Budaya lokal Emirat juga telah dipengaruhi oleh budaya dari Afrika Timur dan Subkontinen India.[9]
Karena pertumbuhan ekonomi yang pesat, ekspatriat yang berasal dari lebih dari 200 negara mendatangi UEA untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik dan pekerjaan dengan penghasilan lebih tinggi.[10]
UEA telah dikritik karena mengekalkan masyarakat berdasarkan kelas, di mana pekerja migran ditempatkan di kelas bawah.[11][12] Meski memiliki populasi yang beragam, hanya beberapa ketegangan etnis yang minor dan jarang, terutama di antara ekspatriat, telah dilaporkan di perkotaan. Hari libur utama di Dubai meliputi Idul Fitri, yang menandakan akhir Ramadan, dan Hari Nasional (2 Desember), yang memperingati pembentukan Uni Emirat Arab.[13]
Populasi utuh yang diperkirakan oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat sebanyak 9 juta jiwa, dengan hanya 15–20% di antaranya yang tinggal di perkotaan. Tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 4% per tahun. Agama mayoritas di Uni Emirat Arab adalah Islam, dengan perkiraan populasi sekitar 96%. Hindu dan Kristen merupakan agama minoritas seperti yang dinyatakan oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. Bahasa resmi negara ini adalah bahasa Arab. Bahasa lainnya seperti Inggris, Persia, Hindi, dan Urdu digunakan di antara masyarakat yang beragam. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat memperkirakan bahwa masyarakat UEA memiliki angka harapan hidup tujuh puluh tujuh tahun.
Leksikologi
Dalam bahasa Inggris, kata Emirati diturunkan dari kombinasi kata emir (amir dalam bahasa Indonesia), yang merupakan pemimpin Islam, dan imbuhan akhir -ate. Istilah ini secara berangsur diturunkan menjadi United Arab Emirates (Uni Emirat Arab dalam bahasa Indonesia). Denonim Emirian memiliki akar yang serupa, tetapi ditambahkan dengan imbuhan akhir -ian. Denonim dan adjektiva yang langka dari Emirian meliputi Emiri dan Emiratian, keduanya merupakan istilah alternatif yang tidak resmi dan tidak baku.[14] Namun, karena pengaruh suku yang kuat, banyak orang dari bangsa Emirat yang juga mengakui dirinya berdasarkan afiliasi suku, di mana sebagian bangsa Emirat dapat menyebut dirinya "Bani Yasi," "Suweidi," atau "al-Shamsi", terutama jika berasal dari suku terkenal.[butuh rujukan] Secara historis, bangsa Emirat disebut Trucial Coasters[15] atau Trucials.[16]
Arsitektur
Arsitektur Uni Emirat Arab terinspirasi dari arsitektur Islam, arsitektur Arab, and arsitektur Persia. Arsitektur yang terinspirasi dari Arab dan Persia merupakan bagian dari ciri khas bangsa lokal Emirat.[8] Contohnya, "barjeel" telah menjadi ciri khas arsitektur tradisional Emirat dan berkaitan dengan pengaruh Persia.[9]
Arsitektur Emirat mencerminkan gaya hidup tradisional dan adat istiadat masyarakat. Bahan-bahan bangunannya sederhana, tetapi beradaptasi baik dengan keadaan tempat tinggal dan iklim lokal. Tenda portabel menyediakan tempat berlindung secara tradisional selama pengembaraan suku di musim dingin. Rumah tetap di pedalaman dibangun dari stone guss dan diatapi dengan pelepah pohon palem. Koral fosilisasi, dipotong dalam bentuk kotak, diikat dengan sarooj, atau campuran lime yang berasal dari kerang laut, dan diplester dengan pasta kapur dan air, digunakan secara luas di daerah pesisir. Privasi dan ventilasi merupakan aspek yang penting dalam membangun tempat tinggal.
Busana
Kebanyakan pria Emirat yang lebih tua lebih memilih mengenakan pakaian tradisional Emirat, seperti kandura, baju kurung putih sepanjang mata kaki yang ditenun dari wol atau katun sementara banyak wanita lokal mengenakan abaya, pakaian hitam yang menutupi hampir seluruh tubuh dan shiela atau kerudung.[17] Rata-rata setiap pria di UEA memiliki hingga 50 kandura saat berganti pakaian untuk memastikan busananya tetap bersih.[18] Busana ini tentu sangat cocok dengan iklim UEA yang panas dan kering. Pakaian gaya Barat juga cukup populer, terutama pada remaja Emirat dan ekspatriat.
Etiket merupakan aspek penting dari budaya dan tradisi UEA, dan sementara berada di UAE, pengunjung diharapkan menjaga tata krama dan etika. Terdapat beberapa kasus terkini dari ekspatriat yang tidak menghormati hukum dan ditangkap. Contohnya, ada beberapa kejadian ekspatriat yang tidak mengenakan busana yang sopan, dan beberapa di antaranya bahkan tanpa busana.[19]
Masakan Tradisional
Terdapat banyak hidangan terkenal di UEA, misalnya Harees, Machboos, dan Luqemat. Masakan dari Lebanon, India, dan Iran (juga disebut Persia) adalah yang paling umum, dan masakan tersebut dimakan di rumah dan di restoran. Jajanan pinggir jalan yang paling populer adalah Shawarma, yakni daging yang diiris dari tempat pemanggangan dan digulung dalam roti pita.[20]
Perbedaan khas
Beberapa ciri budaya khas yang tidak ditemukan di tempat lain termasuk khusmak, ciuman khas Emirat di mana pria Emirat menyapa satu sama lain dengan saling menyentuh hidung. Hal ini dikarenakan hidung dianggap sebagai bagian tubuh yang dihormati. Sebagian ekspatriat menganggap orang Emirati lebih ramah terhadap sesama ketimbang orang dari bangsa lain, tetapi orang Emirat memandang hal ini sebagai modus operandi yang memperbolehkannya untuk mencegah melupakan budaya sendiri.[21]
Puisi di Uni Emirat Arab memiliki pengaruh besar pada kebudayaan, menjadi negara Arab di Teluk Persia di mana puisi sudah ada sejak dulu kala. Gaya dan bentuk puisi kuno di UEA sangat dipengaruhi oleh cendekiawan Arab abad ke-8, Khalil bin Ahmad al-Farahidi. Bentuk puisi ini mengalami sedikit perubahan (Al Muwashahat) selama periode kejayaan Islam di Andalusia (Spanyol), di mana "baris atau bait yang terikat pada bentuk dua hemistitch, masing-masing dengan jumlah suku kata yang sama, setiap dua hemistitch diakhiri dengan huruf dan bunyi sajak yang sama di sepanjang puisi". Namun, bentuk puisi Arab yang asli tidak selamat dari pengaruh barat; terkadang di abad ke-20, puisi prosa mulai masuk ke dalam ruang sastra lokal.
Ibn Majid, yang lahir antara tahun 1432 dan 1437 di Ras Al Khaimah merupakan penyair terkenal. Berasal dari keluarga pelaut yang sukses, Ibn Majid memiliki total 40 karangan yang selamat, 39 di antaranya merupakan syair.
Tokoh-tokoh termasyhur dalam dunia sastra UEA selama abad ke-20, terutama pada puisi Arab Klasik, adalah Mubarak Al Oqaili (1880–1954), Salem bin Ali al Owais (1887–1959), dan Ahmed bin Sulayem (1905–1976). Tiga penyair lainnya berasal dari Sharjah, yang dikenal sebagai grup Hirah, yang juga berkembang di abad ke-20 meliputi Khalfan Musabah (1923–1946), Sheikh Saqr Al Qasimi (1925–1993), mantan penguasa Sharjah, dan Sultan bin Ali al Owais (1925–2000). Karya grup Hirah group tampak sangat dipengaruhi oleh Apollo dan puisi romantis.[22]
Musik dan tarian
Uni Emirat Arab merupakan bagian dari tradisi khaleeji Arab. Yowla adalah jenis musik dan tarian yang ditampilkan terutama di komunitas suku Bantu dari wilayah Danau Besar Afrika.[22] Musik dan tarian juga mengambil bagian selama perayaan dan banyak lagu dan tarian, yang diwariskan dari generasi ke generasi, telah bertahan hingga saat ini. Para gadis akan menari dengan mengayunkan rambut hitam panjang dan menggoyangkan badan pada saat ketukan musik yang kuat. Para pria akan memeragakan pertarungan atau perburuan yang sukses, sering menggunakan tongkat, pedang, atau senapan secara simbolis. Film Hollywood dan Bollywood populer di Dubai. UEA memiliki lokasi konser musik yang aktif, dengan musisi Amr Diab, Diana Haddad, Tarkan, Aerosmith, Santana, Mark Knopfler, Elton John, Pink, Bon Jovi, Pink Floyd, Shakira, Celine Dion, Coldplay, Linkin Park, Zayn Malik, Slipknot, dan Phil Collins yang telah tampil di negara ini. Kylie Minogue dibayar 4,4 juta dollar untuk tampil di pembukaan Atlantis resort pada tanggal 20 November 2008. Abu Dhabi Festival telah diadakan setiap tahun sejak 2004.
Olahraga
Sepak bola adalah olahraga paling populer di UEA. Klub sepak bola Emirat Al-Ain, Al-Wasl, Al-Shabbab ACD, Al-Sharjah, Al-Wahda, dan Al-Ahli merupakan tim yang paling populer dan menikmati reputasi kejuaraan regional sepanjang waktu.[23] Persaingan besar menjaga semangat tersebar di jalanan UEA saat masyarakat turun ke jalan merayakan kemenangan tim favorit. The Tim nasional sepak bola UEA lolos ke Piala Dunia FIFA pada tahun 1990 bersama Mesir. Ini merupakan Piala Dunia ketiga secara beruntun dengan dua negara Arab yang lolos, setelah Kuwait dan Aljazair pada tahun 1982, serta Irak dan Aljazair pada tahun 1986.[24] UEA juga memenangkan Piala Negara Teluk yang diadakan di Abu Dhabi di bulan Januari 2007.[25]
Kriket adalah salah satu olahraga paling populer di UEA, sebagian besar karena populasi ekspatriat dari subkontinen India. Terdapat 3 stadion kriket internasional di UEA. Stadion tersebut telah mengadakan berbagai pertandingan kriket internasional seperti one T-20, 2014 IPL, dan masih banyak lagi.
UEA berkembang pesat menjadi pusat jiu-jitsu Brasil atau jiu jitsu di dunia. Jiu jitsu merupakan seni bela diri yang berfokus pada pergumulan dan submisi. Tim nasional jiu jitsu, dewasa dan terutama remaja sering berkompetisi dan memenangkan kejuaraan lokal dan internasional. Puncak dari olahraga ini adalah World Pro Abu Dhabi yang diselenggarakan setiap tahun di mana ratusan kompetitor dari seluruh dunia bertanding untuk memperoleh hadiah uang dalam jumlah banyak dan diberi gelar juara World Pro dari berbagai divisi sabuk dan berat badan. Olahraga ini juga merupakan bagian dari kurikulum sekolah negeri di emirat Abu Dhabi di mana ribuan pelajar ikut serta dari kelas 6 ke atas. Ada pula olahraga terkenal lainnya di UEA yang menggunakan kuda yang disebut sebagai olahraga berkuda.
The Vision adalah majalah yang berasal dari Dubai yang menampilkan perspektif Dubai dalam hal Budaya, Seni, Musik, Bisnis, dan Gaya Hidup di Emirat.[27]
Brownbook, dari Dubai, adalah panduan gaya hidup perkotaan yang berfokus pada seni, desain, dan perjalanan di Timur Tengah dan Afrika Utara.[28]
Canvas adalah majalah dwi-bulanan internasional yang didedikasikan untuk seni dan budaya dari Timur Tengah dan dunia Arab.[29]
Bidoun menampilkan seni dan budaya dari Timur Tengah.[30]
^"UAE Culture" (dalam bahasa Inggris). Uae.gov.ae. 1 Juni 2000. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Juli 2009. Diakses tanggal 15 Juli 2009.
^Advanced Digital Technology www.adtworld.com. "New UAE Weekend" (dalam bahasa Inggris). Gulfnews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-02-21. Diakses tanggal 15 Juli 2009.
^ abHandbook of Islamic Marketing (dalam bahasa Inggris). hlm. 430. Arabian and Persian inspired architecture is part of the expression of a local identity.