Sendang ini dipercaya mempunyai kekuatan mistis yang dapat membantu mengatasi anak manusia yang kesulitan mendapatkan jodoh. Menurut legenda setempat Sendang Kasihan ada kaitan erat dengan cerita Rara Pembayun (putra Panembahan Senapati, pendiri Keraton Mataram). Sebelum masuk ke wilayah Mangir (yang membangkang terhadap Mataram), Rara Pembayun bersama pengiringnya mandi dan mencuci muka di sendang ini. Proses penyucian diri di sendang ini konon memberi dampak bagi kecantikan Rara Pembayun sehingga membuat Ki Ageng Mangir, jatuh cinta padanya. Oleh karena itu air sendang ini dipercaya membuat wajah dan tubuh tampak lebih muda, bersinar, dan menimbulkan daya pikat yang luar biasa.
Sendang Pengasihan juga merupakan tempat bersemedi Raden Ronggo, anak Panembahan Senopati dari Ratu Kidul. Ki Juru Martani sebelum berangkat ke Kadipaten Pati juga telah membangun rumah kecil di dekat Sendang Pengasihan. Tempat itu bernama Juru Martanipuro. Wilayah Kasihan secara turun temurun dikuasai oleh Adik Raja Yogyakarta, tercatat dari tahun 1760, penguasa Kadipaten Kasihan adalah:
Pangeran Yudonegoro
Pangeran Suronegoro
Pangeran Brotodiningrat I
Pangeran Surosentiko
Pangeran Brotodiningrat II
Pangeran Brotodiningrat III
Pangeran Fransiscus Xaverius Buntaran Martoatmodjo (1936-1952)
Pada bulan Desember 1945, wilayah ini diserahkan resmi kepada Pemerintahan desa dibawah pimpinan Bapak Raden Ngabehi Prodjosantoso
Kapanewon Kasihan berada di dataran rendah. Ibu kota kapanewon berada pada ketinggian 70 meter di atas permukaan laut. Jarak Ibu kota kapanewon ke Ibu kota Kabupaten Bantul adalah 9 km. Kapanewon Kasihan beriklim seperti layaknya daerah dataran rendah di daerah tropis dengan dengan cuaca panas sebagai ciri khasnya. Suhu tertinggi yang tercatat di Kapanewon Kasihan adalah 34 °C dengan suhu terendah 22 °C. Bentangan wilayah di Kapanewon Kasihan 80% berupa daerah yang datar sampai berombak dan 20% berupa daerah yang berombak sampai berbukit.
Kapanewon Kasihan bersama dengan Kapanewon Sewon, dan Banguntapan merupakan suatu kawasan yang disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul sebagai kawasan penyangga pengembangan Kota Yogyakarta ke arah selatan. Saat ini puluhan permukiman (perumahan) baru berkembang pesat di kapanewon ini.
Penduduk
Kapanewon Kasihan dihuni oleh 15.559 KK. Jumlah keseluruhan penduduk Kapanewon Kasihan adalah 77.261 orang dengan jumlah penduduk laki-laki 38.582 orang dan penduduk perempuan 38.679 orang. Tingkat kepadatan penduduk di Kapanewon Kasihan adalah 2.247 jiwa/km2. Sebagian besar penduduk Kapanewon Kasihan adalah petani. Dari data monografi kapanewon tercatat 12.740 orang atau 16,5 % penduduk Kapanewon Kasihan bekerja di sektor pertanian.
Camat
R. Ng. Projosantoso (1945)
Drs. Sudarmaji
Susanto, SH
Drs. Didik Warsito
Sugiyanto, SH
Sukardiyono
Drs. Sukendro
Drs. Susanto, MPA
Tokoh
Prof. Ismangun Slamet Palgunadi (Dewan Penasihat Kelurahan)
Kolonel Trenggono Martoatmodjo (Kepala Kantor Urusan Pembangunan Desa)
Raden Mas Tirto Utomo Mangkuatmodjo (Sesepuh)
Pangeran Prabuningrat Suryonegoro (Sesepuh)
Ir. Maltikto Suro Sentiko (Ketua Dewan Pemuda Desa)