Chitose (千歳code: ja is deprecated , "1000 tahun") adalah sebuah kapal induk milik Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang selesai dibangun pada November 1936 di Kure, dan bertugas untuk membawa pesawat tipe Kawanishi E7K Tipe 94 "Alf" dan Nakajima E8N Tipe 95 "Dave". Walaupun ia diperkirakan bisa membawa Ko-Hyoteki Tipe A, tetapi tidak ada rekaman sejarah yang bisa membuktikannya. Alih-alih adiknya, Chiyoda, sudah terbukti mampu membawa dan meluncurkan torpedo unik tersebut.[1]
Setelah terluka parah di pertempuran Solomon, Chitose dibawa pulang ke Sasebo dan menjalani model ulang untuk mengubahnya menjadi kapal induk ringan. Konversinya memakan waktu hampir setahun, dan Chitose bertugas dengan peran barunya pada awal tahun 1944 di Divisi Induk 3.[1]
Nasib
Chitose tenggelam pada peristiwa Pertempuran Teluk Leyte, oleh kombinasi pesawat pembom, meriam kapal penjelajah dan torpedo kapal perusak Sekutu. Berdasarkan rencana operasi tersebut, Armada Ozawa yang menampung Chitose di dalamnya memang dimaksudkan menjadi umpan bagi armada Sekutu. Oleh karena itu, jumlah pesawat yang ada sengaja diminimalisir untuk membuat armada Amerika terpancing pada Chitose dan memburunya serta menjauhi area pantai pendaratan Filipina. Ia benar-benar tewas setelah terkena torpedo dari pesawat milik USS Essex di Tanjung Engano. 903 kru-nya ikut tewas tenggelam bersamanya, sementara 601 lainnya berhasil diselamatkan oleh Isuzu dan Shimotsuki.[1]