Kabak (terna)
Tetragonia tetragonioides, biasa disebut bayam Selandia Baru, atau kabak[1] adalah tumbuhan berbunga yang berasal dari keluarga tin-gemitir ( Aizoaceae ). Ini sering dibudidayakan sebagai sayuran berdaun di Selandia Baru. Tanaman ini adalah spesies yang tersebar luas, selain Asia timur, Australia, dan Selandia Baru sebagai lokasi asal. Ini telah diperkenalkan dan merupakan spesies invasif di banyak bagian benua, meliputi Afrika, Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.[2] Habitat aslinya tersebar di garis pantai berpasir dan tebing, seringkali di daerah yang terganggu.[3] Ini adalah halofit dan tumbuh dengan baik di tanah garam . KeteranganTumbuhan kabak ini memiliki kebiasaan untuk membuntuti dan akan membentuk karpet tebal di tanah atau memanjat tumbuhan lain untuk menggantung ke bagian bawah. Ini dapat memiliki pertumbuhan tegak ketika muda.[4] Daun tanaman biasanya berukuran 3–15 cm, berbentuk segitiga, dan berwarna hijau cerah. Daunnya tebal, ditutupi dengan papila kecil yang terlihat seperti tetesan air di bagian atas dan bawah daun. Bunga tanaman ini tampak berwarna kuning,[5] dan buahnya berupa kapsul kecil yang keras yang ditutupi bagian seperti tanduk kecil. NutrisiCara penyajian terbaik untuk mengkonsumsi tanaman ini ialah dengan direbus, biasanya, kabak terdiri dari 95% air, 2% karbohidrat, 1% protein, dan mengandung lemak yang lebih sedikit, serta memasok 12 kalori (tabel). Dalam jumlah referensi 100 gram, tanaman ini mengadung banyak vitamin K, memenuhi sekitar 278% dari Nilai Harian (DV). Ini juga mengandung vitamin B6, vitamin C, dan mangan dalam jumlah yang cukup besar (18-25% DV).[butuh rujukan] Referensi
|
Portal di Ensiklopedia Dunia