Tetragonia adalah sebuah genus dari sekitar 85 spesies[1] tumbuhan berbunga dalam keluarga Aizoaceae, yang berasal dari daerah beriklim sedang dan subtropis, sebagian besar di Belahan Bumi Selatan, di Selandia Baru, Australia, Afrika bagian selatan, dan Amerika Selatan.
Deskripsi
Tumbuhan dari genus ini merupakan tumbuhan herba atau perdu kecil. Daunnya bergantian dan sukulen,[2] dengan bunga biasanya berwarna kuning dan berukuran kecil. Bunga bisa berbentuk ketiak, soliter atau fasikulasi, berwarna kehijauan atau kekuningan dan sebagian besar biseksual.[1] Buah pada awalnya enak dimakan, tetapi menjadi kering dan berkayu seiring bertambahnya usia. Nama genusnya berasal dari kata tetragonus yang berarti "bersudut empat", mengacu pada bentuk buahnya.[3]
Persebaran
Sekitar empat puluh spesiesnya ditemukan di Afrika bagian selatan,[1] juga terdapat di Australia bagian selatan.[4]
Sejarah Klasifikasi
Genus ini pertama kali dideskripsikan secara resmi oleh ahli botani Carl Linnaeus pada tahun 1753 dalam karyanya yakni Species Plantarum.[4] Sinonim untuk genus ini yakni Tetragonocarpos, Demidovia, dan Tetragonella.
Penggunaan oleh Manusia
Spesiesnya yang paling terkenal adalah Tetragonia tetragonoides (bayam Selandia Baru). Tumbuhan ini banyak dibudidayakan sebagai sayuran berdaun musim panas.
Beberapa spesies lainnya juga dimakan secara lokal, seperti Tetragonia decumbens ("Bayam Dune") yang merupakan makanan lezat lokal di daerah asalnya di Afrika bagian selatan.[5]
Daftar Spesies
Referensi