Untuk tempat lain yang bernama sama, lihat
Jambewangi.
Jambewangi adalah sebuah nama desa di wilayah Sempu, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Sejarah
Nama "Jambewangi" telah ada sekitar tahun 1930 bersamaan dengan datangnya para pendatang yang membuka pemukiman di
wilayah ini. Pendatang tersebut berasal dari wilayah Kabupaten Blitar tepatnya dari desa Jambewangi yang berada di kecamatan Selopuro saat ini. Pemberian nama yang sama dengan nama desa asal para pendatang itu bertujuan agar mereka bisa "kerasan" (bahasa Jawa: kerasan, translit. betah atau nyaman) tinggal di daerah baru tersebut.[1]
Pada awalnya Jambewangi merupakan nama sebuah dusun yang berada di wilayah desa Sempu yang saat itu masih menjadi bagian dari wilayah kecamatan Genteng. Tetapi kemudian desa Sempu dipecah menjadi 2 desa, yaitu desa Sempu itu sendiri dan desa baru yang belum diberi nama. Desa baru tersebut menaungi 6 dusun yang sebelumnya berada di wilayah desa Sempu, dusun-dusun tersebut adalah.
- Dusun Krajan
- Dusun Sidomulyo
- Dusun Sumberjo
- Dusun Panjen
- Dusun.Parastembok
- Dusun Tlogosari
Bpk. Djojo Redjo yang terpilih sebagai kepala desa yang pertama di desa baru tersebut kebetulan berasal dari dusun Jambewangi sehingga kemudian warga masyarakat menyebutnya dengan sebutan "Lurah Jambewangi" yang maksudnya adalah lurah dari Jambewangi. Dan dari sebutan tersebut kemudian akhirnya disepakati nama desa yang baru itu diberi nama "Jambewangi".[1][2]
Tak lama berselang perubahan administrasi wilayah terjadi lagi seiring dengan terbentuknya kecamatan Sempu pada tahun 1995. Wilayah desa Jambewangi yang saat itu merupakan bagian dari wilayah kecamatan Genteng kemudian dimasukkan ke dalam wilayah kecamatan Sempu berdasarkan PP. No.37 pada Tahun 1995 hingga saat ini.[3]
Sementara itu sejarah pembangunan di desa Jambewangi baik fisik maupun non-fisik sudah dimulai sejak masa pemerintahan 'Lurah Jambewangi' (Kades Djojo Redjo) Kepala Desa Jambewangi yang pertama, yaitu sekitar tahun 1930 berupa pengolahan lahan-lahan babatan menjadi persawahan dan dilanjutkan kemudian dengan pembangunan saluran irigasi guna mengairi lahan persawahan yang sudah terbentuk. Selain itu pada masa pemerintahan Kades Djojo Redjo ini juga sudah dilakukan upaya pengerasan jalan desa.
Kemudian pada masa pemerintahan Kades Astro Prawira sekitar tahun 1932 sampai dengan tahun 1947 telah dilaksanakan beberapa kegiatan pembangunan yang meliputi penambahan pembuatan saluran irigasi guna mencakupi kebutuhan pengairan lahan pertanian yang ada, kemudian pelebaran jalan dusun dan pembuatan Jembatan Kali Tugung 1 dan 2 dengan bahan dari kayu dan beratap, serta mulai dirintis pula pembangunan prasarana pendidikan berupa gedung SR (setingkat SD saat ini).
Kemudian sekitar tahun 1948 sampai dengan tahun 1967 yaitu pada masa Pemerintahan Kades Sastro Hardjono, Jembatan Kali Tugung 1 dan 2 yang semula hanya menggunakan bahan kayu kemudian dibongkar, dan untuk pertama kalinya diganti dengan konstruksi beton. Selain itu dilaksanakan pula kegiatan pembangunan yang meliputi pembangunan prasarana pendidikan berupa gedung SR sebanyak 4 gedung yang tersebar di 4 dusun, pembuatan Kanal Kedawung dan pemecahan dusun Sumberjo menjadi dua dusun yaitu Dusun Sumberjo sebagi induk dusun dan Dusun Sidomulyo sebagai dusun pecahan.
Berikutnya dilanjutkan pada masa pemerintahan Kades Tukiran yaitu antara tahun 1968 sampai dengan tahun 1992. Pada masa awal pemerintahan Kades Tukiran kondisi keamanan baik lokal maupun nasional belum stabil karena pasca peristiwa G-30-S/PKI, oleh karena itu yang dilakukan pertama kali adalah pemulihan kondisi keamanan di wilayah Desa Jambewangi dan sekitarnya. Kemudian setelah situasi keamanan benar-benar pulih, dengan dibawah pimpinan Kades Tukiran, seluruh masyarakat Desa Jambewangi kembali melanjutkan pelaksanaan progam-progam pembangunan yang meliputi pengerasan jalan poros desa, kemudian rehab jembatan Kali Tugung 1, 2 dan 3, pembangunan gedung Puskesmas Pembantu di Dusun Panjen dan Dusun Krajan, pembangunan Kantor dan Balai Desa Jambewangi, penambahan dan pembangunan gedung SD dan MI serta pembangunan Jembatan Kali Setail di Dusun Parastembok yang kemudian diresmikan oleh Bapak Bupati Banyuwangi, pada masa pemerintahan Kades Tukiran ini pula Desa Jambewangi mengikuti Lomba Desa sampai tingkat Nasional yaitu sekitar tahun 1973.
Kemudian sejak tahun 1993 sampai akhir tahun 2006, di bawah pimpinan Kades Ali Zubaidi, BA, Desa Jambewangi terus melaksanakan progam-progam pembangunan yang meliputi pengaspalan jalan sepanjang 16 km, kemudian dilanjutkan pembangunan Puskesmas Pembantu di Dusun Sumberjo, Dusun Sidomulyo dan Dusun Tlogosari, Progam Listrik Masuk Desa di seluruh wilayah desa, penyempurnaan saluran Irigasi Dam Kedawung, pembangunan Gapura pintu masuk desa dan dusun, rehab gedung gedung SD dan SMP, Progam Telephon Masuk Desa, pengadaan Air Bersih Masyarakat, penghijauan di sepanjang jalan desa kurang lebih sepanjang 1,6 km, pembangunan jembatan Gondowangi di Dusun Tlogosari, dan terakhir rehab Balai Desa Jambewangi. Pada masa pemerintahan Kades Ali Zubaidi, BA pula Desa Jambewangi mengikuti beberapa even lomba diantaranya Lomba Desa Tingkat Nasional pada tahun 1993, Lomba Perikanan Tingkat Propinsi pada tahun 1996, dan Lomba UKS untuk SD/MI. Selain progam-progam pembangunan yang bersifat fisik tersebut, pada masa pemerintahan Kades Ali Zubaidi, BA, dilaksanakan pula progam pembangunan yang bersifat non-fisik yaitu berupa Progam Pengentasan Kemiskinan Perkotaan atau lebih dikenal dengan P2KP.
Pembagian wilayah
Saat ini desa Jambewangi terdiri dari 6 dusun, dusun-dusun tersebut adalah 4 dusun awal yaitu.
- Dusun Panjen
- Dusun Parastembok
- Dusun Sumberejo
- Dusun Tlogosari
Dan 2 dusun baru hasil dari penghapusan dusun Jambewangi yang dibagi menjadi dua dusun, yaitu.
- Dusun Sidomulyo
- Dusun Krajan
Desa Jambewangi dibagi menjadi 6 (Enam) wilayah Dusun, 23 RW, dan 122 RT Dengan rincian sebagai Berikut :
1. Dusun Tlogosari : 4 RW, 26 RT.
2. Dusun Parastembok : 4 RW, 24 RT.
3. Dusun Panjen : 4 RW, 18 RT.
4. Dusun Sumberjo : 4 RW, 13 RT.
5. Dusun Krajan : 5 RW, 29 RT.
6. Dusun Sidomulyo : 2 RW, 12 RT
Kondisi Geografis
Desa Jambewangi adalah sebuah desa di wilayah Kabupaten Banyuwangi yang terletak di lerang sebelah selatan kaki Gunung Raung, tepatnya kurang lebih 48 km dari pusat Pemerintahan Kabupaten ke arah selatan jalur menuju ke Kecamatan Genteng dan berada pada posisi 8,24 LS – 8,31 LS dan 14,07 BT – 14,14 BT. Secara administratif Desa Jambewangi
masuk wilayah Kecamatan Sempu, dengan batas-batan sebagi berikut:
Sebelah utara : Desa Hutan Gunung raung
Sebelah timur : Desa Temuguruh dan Desa Temuasri
Sebelah selatan : Desa Tegalarum dan Desa Sempu
Sebelah barat : Desa Desa Kaligondo
Dengan luas wilayah 4.339,47 Ha, Desa Jambewangi merupakan Desa yang cukup luas wilayahnya di Kabupaten Banyuwangi. Dari luas wilayah tersebut 60,23 persen masih berupa hutan; 9,12 persen berupa wilayah pemukiman; 19,70 persen berupa lahan persawahan; 8,42 persen berupa kebun kelapa; 0,10 persen berupa wilayah bangunan yang meliputi kantor, sekolah, pasar, tempat ibadah, jalan dll; 0,06 persen berupa tanah wakaf; 0,15 persen digunakan sebagai tempat rekreasi dan olah raga, sedangkan sisanya 2,23 persen adalah tanah kering dan tanah tidak produktif lainnya.
Tofografi Desa Jambewangi berupa dataran rendah atau lereng yang berada di kaki Gunung Raung yang dilintasi oleh beberapa anak sungai. Sedangkan ketinggian rata-rata dari permukaan air laut + 278 m dpl, dengan keadaan suhu rata-rata berkisar 30 C. Curah hujan rata-rata tiap tahun berkisar 2000–3000 mm, dengan demikian kondisi alam Desa Jambewangi cukup subur dengan sumber air cukup meskipun dimusim kemarau.
Berikut nama-nama yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa Jambewangi sejak berdirinya Desa Jambewangi, dan program ungggulan yang telah dilaksanakan selama menjabat sebagai Kepala Desa Jambewangi.
No.
|
N a m a
|
Masa Jabatan
|
Program unggulan
yang telah dilaksanakan
|
1
|
Djojo Redjo
|
1930 – 1931
|
1. Membuat / menambah saluran irigasi
2. Membuat lahan babatan menjadi sawah
3. Pengerasan jalan desa
|
2
|
Astro Prawira
Alias Astro Bagus
|
1932 – 1947
|
1. Membuat / menambah saluran irigasi
2. Pelebaran jalan antar dusun
3. Membuat Jembatan Kali Tugung 1 dan 2 (dari kayu dan beratap)
4. Mengkoodinir para gerilyawan kemerdekaan
5. Membantu tentara Pasca Kemerdekaan RI Agresi)
6. Mendirikan gedung SR
|
3
|
Sastro Hardjono
|
1948 - 1967
|
1. Mendirikan gedung SR sejumlah 4 buah di 4 dusun
2. Mengatasi ganguan keamanan rakyat dari perampokan
3. Membuat jembatan Kali Tugung 1 dengan cor beton
4. Mencegah pergolakan politik antar partai
5. Mengatasi wabah malaria
6. Membuat Kanal Kedawung
7. Pemecahan Dusun Sumberjo menjadi dua Dusun yaitu Sumberjo dan Sidomulyo
|
4
|
Toekiran
|
1968 - 1992
|
1. Menstabilkan situasi politik Pasca G-30-S/PKI
2. Pengerasan Jalan Poros Desa
3. Rehab Jembatan Kali Tungung 1,2 dan 3
4. Mendirikan gedung Puskesmas pembantu di Dusun Panjen dan Dusun Krajan
5. Lomba Desa Tingkat Nasional (Th.1973)
6. Membangun Kantor dan Balai Desa Jambewangi
7. Menambah gedung SD / MI
8. Membangun Jembatan Kalisetail di Dusun Parastembok (Diresmikan Bupati)
|
5
|
Ali Zubaidi, BA
|
1993 – 2006
|
1. Pengaspalan jalan sepanjang + 16 km
2. Pembangunan gedung Puskesmas pembanntu di Dusun Sumberjo, Dusun Sidomulyo dan Dusun Tlogosari
3. Lomba Desa Tingkat Nasional (Th.1993)
4. Progam Listrik Masuk Desa
5. Penyempurnaan Saluran Irigasi Dam Kedawung ke Krajan
6. Membangun gapura masuk desa da dusun
7. Rehab gedung SD / SMP
8. Progam Telephon Masuk Desa
9. Pengadaan Air Bersih Masyarakat
10. Penghijauan di sepanjang jalan desa 1,6 km
11. Pembangunan Jembatan Gondowangi, Tlogosari (diresmikan Bupati)
12. Lomba Perikanan Tingkat Propinsi (Th.1996)
13. Lomba UKS untuk SD/MI
14. Progam P2KP
15. Rehab Balai Desa Jambewangi
16. Penyusunan RPJMd Desa Jambewangi
|
6
|
B o i r i n
|
2007 – 2013
|
1. Pembangunan Jembatan Panjen
2. Pengerasan Jalan di Dusun Panjen melalui Progam PNPM.
3. Plengsengan di Dusun Krajan dan Dusun Panjen
4. Plengsengan Pengaman Jalan di seluruh bagian wilayah Dusun
5. Penyemiran aspal Dusun Sumberejo
6. Pengerasan Jalan Dusun Panjen sepanjang 600m.
7. Hotmix Jalan di Dusun Panjen
|
9
|
Suprayitno , SE
|
2014 - 2019
|
1. Hotmix Jalan di Dusun Parastembok
2. Pengerasan Jalan di Dusun Sidomulyo
3. Penahan Jalan di seluruh Wilayah Dusun
4. Rehab Pagar Kantor Desa
5. Pavingisasi jalan di semua Dusun
6. Pembangunan Ruko di Dusun Krajan
7. Rehab Gedung Kantor Desa
|
Pranala luar
Referensi