Jacobus Perviddya Solossa
Dr. Drs. Jacobus Perviddya Solossa, M.Si. atau lebih dikenal dengan panggilan J.P. Solossa atau Jaap Solossa (8 Mei 1948 – 19 Desember 2005) adalah Gubernur Papua yang menjabat pada tahun 2000-2005.[1] Solossa dikenal sebagai tokoh yang rajin menuntut diadakannya otonomi khusus bagi Provinsi Papua yang kaya akan sumber daya alam namun masih sangat miskin pengembangan. PendidikanSolossa menyelesaikan pendidikan dasarnya di Jongen Vervolgschool (setingkat sekolah dasar) di Teminabuan, Sorong. Lalu masuk SMP Milik Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) Manokwari dan tamat pada tahun 1964. Kemudian Masuk SMA Negeri di Sorong dan tamat pada tahun 1968 Solossa adalah seorang doktor ilmu sosial lulusan Universitas Padjadjaran (2005). Sebelum meraih gelar tersebut, ia terlebih dahulu lulus sebagai Sarjana Muda Administrasi Negara di Universitas Cendrawasih pada tahun 1973. Pada tahun 1986, ia meraih gelar Sarjana Administrasi Negara di universitas yang sama. Kemudian pada tahun 2000, Solossa mendapatkan gelar magister di bidang ekonomi pembangunan dari Universitas Gadjah Mada.[2] Kemudian melanjutkan pendidikan doktoral di Universitas Padjadjaran dengan tema disertasi "Otonomi Khusus Papua dalam Menghadapi Disintegrasi Bangsa".[3] Karier politikIa memulai karier politiknya dengan bergabung bersama Golkar. Ia menjadi anggota DPR sejak tahun 1997. Sekitar setahun memasuki masa bakti keduanya sebagai anggota DPR, ia memenangkan pemilu gubernur Papua pada tahun 2000 (wakil gubernur: Constant Karma). Masa jabatannya berakhir pada 23 November 2005, tetapi sejak 22 November, Menteri Dalam Negeri menunjuknya menjadi pejabat sementara untuk persiapan menghadapi pemilu gubernur pada tahun 2006. Solossa sendiri adalah calon gubernur dalam pemilu tersebut, berpasangan dengan Paskalis Kosy. Dalam pemilu ini, program utamanya adalah pengembangan ruas jalan strategis di Papua. WafatSolossa meninggal dunia di Rumah Sakit Dok Dua, Kota Jayapura, Senin 19 Desember 2005 sekitar pukul 21.00 WIT.[4] Salossa diduga meninggal karena serangan jantung. Kantor Berita Antara melaporkan, sebelum meninggal dunia Solossa menghadiri acara reuni sekaligus peringatan ulang tahun SMA Negeri 2 Jayapura. Solossa tercatat sebagai salah seorang alumni sekolah tersebut. Solossa meninggalkan acara sekitar pukul 20.30 WIT.[5][6] Ia meninggal dunia di tengah peliknya masalah di Papua, di antaranya masalah perbatasan dan Organisasi Papua Merdeka, pemekaran wilayah, otonomi daerah, keterbelakangan sebagian warga Papua, dan sesaat sebelum ia meninggal, masalah kelaparan di Yahukimo.[7] Keluarga dan sepak bolaSolossa menikah dengan Emma Jacomina Maury Solossa. Dari pernikahannya tersebut, pasangan ini memperoleh empat orang anak, Ekatherina Margreth Susanna Solossa, Aquino Leonardo Rubyn Solossa, Ekipervviddya Fluctuanthe Solossa dan Evra Romeo Gilardino Cannavaro Solossa. Ia juga adalah bapa tua (paman) dari Boaz Solossa, Nehemia Solossa dan Ortizan Solossa, yang merupakan pemain sepak bola dalam Timnas Indonesia. Sebelum menjabat sebagai gubernur Papua, Solossa telah dikenal aktif sebagai pembina sepak bola di Papua. Ia menjabat sebagai manajer tim sepak bola PON Papua pada PON 1996. Kemudian saat Persipura Jayapura menjadi juara Liga Indonesia 2005, Solossa juga adalah Ketua Umum tim.[8] Pengalaman jabatan
Tanda jasa/penghargaan
Referensi
|