Disamping sebagai Yang di-Pertuan Agong Malaysia, Tuanku Ja'afar juga merupakan Raja atau Yang Dipertuan Besar Negeri Sembilan ke-X, menggantikan raja sebelumnya, yang juga kakaknya, Tuanku Munawir yang bertahta sebagai Yang Dipertuan Besar Negeri Sembilan ke-IX dari tahun 1960 sampai 1967.
Pada tahun 2008, Tuanku Ja'afar digantikan oleh keponakannya atau putra dari Tuanku Munawir, yaitu Tuanku Muhriz, yang bertahta dan memerintah sebagai Yang Dipertuan Besar Negeri Sembilan ke-XI hingga sekarang.
Tuanku Ja'afar merupakan anak dari Yang di-Pertuan Agong Malaysia pertama, dan Yang Dipertuan Besar Negeri Sembilan ke-VIII, Tuanku Abdul Rahman bin Tuanku Muhammad.
Latar belakang
Tuanku Ja'afar menerima pendidikan awal di Sekolah Melayu di Seri Menanti, Kuala Pilah dari 1928 sampai 1933. Karena ia merupakan siswa yang cerdas dan rajin, Tuanku Ja'afar mendapat tempat di Kolej Melayu Kuala Kangsar. Ketika tujuh tahun di sana yaitu dari 1933 sampai 1940, ia menampilkan ketokohan dalam memimpin dan merupakan Ketua Pelajar dari 1939 sampai 1940.
Kontribusi
Pada masa pemerintahannya sebagai penguasa Negeri Sembilan, Tuanku Ja'afar memusatkan perhatiannya pada permasalahan rakyat dan penyelenggaraan negara. Dalam menangani urusan sosial ekonomi negara, Tuanku Ja'afar mengarahkan perhatiannya pada sektor industri dan perumahan rakyat sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hasilnya, beberapa kawasan perumahan baru dikembangkan di antaranya Taman Tuanku Ja'afar yang mencakup kawasan industri dan lapangan golf bertaraf internasional, Taman Tuanku Ampuan Najihah di Sungai Gadut dan proyek perumahan Mambau. Pembangunan kawasan perumahan ini meningkatkan peluang masyarakat untuk memiliki properti sendiri. Hal ini memungkinkan mereka menikmati standar kenyamanan yang lebih baik. Perluasan sektor industri membuka lebih banyak kesempatan kerja bagi rakyatnya, sehingga meningkatkan taraf hidup mereka dan juga mengentaskan kemiskinan di kalangan masyarakat Negeri Sembilan. Ia juga mendukung pendirian berbagai fasilitas rekreasi untuk mendorong keluarga menghabiskan waktu berkualitas di luar ruangan.
Kemangkatan
Yang Dipertuan Besar Negeri Sembilan Tuanku Ja'afar mangkat di Rumah Sakit Tuanku Ja'afar, Seremban karena Stroke pada usia 86 tahun.[1] 4 bulan sebelum kemangkatannya, Adik Laki-Laki, Tunku Panglima Besar Tunku Tan Sri Abdullah telah lebih dahulu mangkat. Beliau akhirnya dimakamkan di Makam Diraja Seri Menanti pada 29 Desember 2008. Turut hadir dalam pemakamannya adalah Sultan Brunei Hassanal Bolkiah dan Pengiran Mohamed Bolkiah.[2]