Indo-Pasifik, dalam literatur lain juga disebut Indo-Pasifik Barat, adalah salah satu wilayah biogeografisbahari di dunia. Kawasan ini meliputi perairan bahari tropika di Samudra Hindia, Samudera Pasifik bagian barat dan tengah, serta laut-laut pedalaman di wilayah Indonesia dan Filipina.
Wilayah ini tidak termasuk perairan ugahari dan kutub di samudera-samudera Hindia dan Pasifik. Demikian pula, perairan tropis di Pasifik timur, di pesisir barat Benua Amerika, dianggap sebagai wilayah yang terpisah.
Terminologi ini terutama penting digunakan pada bidang biologi laut, iktiologi, oseanografi dan disiplin ilmu yang serupa, karena banyak habitat bahari yang sinambung sejak dari Madagaskar hingga ke Jepang dan Oseania, dan karena sejumlah besar spesies ditemukan di sini, namun tidak di tempat lain di dunia. Perairan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik tropis memiliki karakteristik biologi yang mirip dan dihuni oleh jenis-jenis hewan laut yang hampir sama.
Konsep dan pembagian
Sebagaimana dilansir The Great Soviet Encyclopedia (1979),[1] wilayah Indo-Pasifik Barat didefinisikan berdasarkan kesamaan karakter dan lingkungan yang dinilai baik untuk perkembangan kehidupan. Di antaranya, temperatur air yang relatif hangat (27°–28 °C; tidak lebih rendah dari 24 °C pada bagian yang ekstrem) dan konstan sepanjang tahun; dan hanya memiliki dua musim, kemarau dan penghujan, yang berkaitan dengan perubahan angin muson. Wilayah ini termasuk yang paling kaya akan keanekaragaman hayati bahari, karena banyaknya relung-relung ekologis yang terbentuk akibat keragaman kondisi pantai, pesisir, dan laut.
Sebelumnya, sejak tahun 1950an, Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia FAO telah mengidentifikasi kawasan-kawasan penangkapan ikan di seluruh perairan dunia, termasuk perairan daratnya, guna kepentingan statistik perikanan. Beberapa yang bertumpang tindih dengan area ini adalah wilayah-wilayah no 51 (Samudera Hindia bagian barat), no 57 (Samudera Hindia bagian timur), dan no 71 (Samudera Pasifik Tengah bagian barat).[2]
Belakangan, WWF dan TNC terlebih jauh membagi kawasan Indo-Pasifik ini ke dalam tiga ekozona (ecozones, biogeographical realms), yang seterusnya akan dibagi lebih lanjut ke dalam provinsi biogeografi dan ekoregion.[3] Ketiga ekozona itu adalah:
Kawasan bahari ini memiliki kekayaan spesies yang luar biasa tinggi, termasuk di antaranya 3.000 spesiesikan; dibandingkan dengan kekayaan sejumlah 1.200 spesies ikan pada peringkat kedua kawasan bahari yang berikutnya, yakni Atlantik Barat. Demikian pula, terdapat sekitar 500 spesies terumbu karang, dibandingkan dengan hanya sekitar 50 spesies karang di Atlantik Barat.[4]
Kekayaan ragamhayati yang tinggi ini terutama ditemukan di ekozona Indo-Pasifik Tengah, yang karena merupakan wilayah pertemuan dua samudra, menjadi kaya akan terumbu karang dan mangrove. Di wilayah ini pula terletak Segitiga Karang (Coral Triangle) yang terkenal.