Hubungan Tamil dengan Tiongkok
Sejarah dan BuktiSejarah hubungan antara Tiongkok dan Tamil sudah berlangsung selama 3.000 tahun. Perdagangan dan pertukaran budaya tumbuh selama masa pemerintahan Pallava. Pada abad ke-8, Dinasti Tang mengikat aliansi militer dengan Narasimhavarman II dan menjadikan-nya Jenderal Tiongkok Selatan untuk melindungi Tiongkok dari perluasan Kekaisaran Tibet.[1] Kanchipuram merupakan pusat pembelajaran Agama Buddha kuno yang dikunjungi oleh penjelajah asal Tiongkok Xuanzang. Ia mencatat bahwa terdapat kuil Hindu dan Pagoda Budha di kota, dan kota tersebut pernah menjadi pusat pembelajaran Bahasa Tamil, Bahasa Prakerta, Bahasa Pali, Bahasa Sanskerta, teknik, kedokteran, dan filsafat dari seluruh wilayah Asia Tenggara dan Asia Selatan. Pendeta Budha Batuo dan Bodhidharma berkelana dari Tamizhagam menuju Tiongkok dan mendirikan Vihara Shaolin untuk menyebarkan ajaran Zen, hal ini mejadi awal perkembangan Kung Fu Shaolin yang menjadi bela diri khas Tiongkok. Hubungan antara Tiongkok dan Cholas sudah ada sejak abad ke-2 sebelum masehi. Menurut sarjana Tiongkok kuno Ban Gu, Tiongkok mengirim duta besar ke istana Cholas.[2] Dalam karyanya yang berjudul Kitab Han (Ch'ien Han Shu), Ban Gu menulis bahwa ia melihat banyak benda yang tidak diketahui di Tiongkok yang ada di kota "Kuvangtche". Berend, ahli akustik, menjelaskan bahwa nama kota yang disebutkan oleh Ban Gu mirip dengan kota kuno di Chola yaitu "Kanchi" (sekarang adalah kota Kanchipuram di Tamil Nadu, India). Hal ini menunjukan bahwa Kanchipuram mungkin merupakan pusat perdagangan penting antara Kerajaan Chola dan Tiongkok.[3] Cholas pada abad pertengahan dan modern memelihara hubungan diplomasi yang sehat dengan Tiongkok. Selama masa pemerintahan Rajendra Chola I (1014–1044 M) dan Kulothunga Chola I (1070–1122 M), diplomat dagang dan politik dikirim ke Tiongkok. Cholas mengirim duta besar kepada Istana Tiongkok dan pedagang dari Tamizhagam berdagang produk-produk dari Tiongkok. Kuil Kaiyuan Quanzhou merupakan kuil Siwa yang dibangun oleh pedagang Tamil di Tiongkok.[4][4] Cheng Ho, pelaut, petualang, dan Admiral Angkatan Laut dari Dinasti Ming mengunjungi Tamizhagam dan Eelam dan meninggalkan Inskripsi Tiga Bahasa Galle, prasasti yang ditulis dengan tiga bahasa, Bahasa Tionghoa, Bahasa Tamil, dan Bahasa Persia, di Galle, Sri Lanka. Prastasi bertanggal 15 Februari 1409, dipasang oleh Admiral Angkatan Laut di Galle selama Pelayaran Cheng Ho ke Samudra Barat. Teks tersebut berkaitan dengan persembahan yang dibuat oleh Cheng Ho dan kawan-kawan kepada Puncak Adam di Sri Lanka. Prasasti Tiongkok menyebutkan persembahan untuk Siddhartha Gautama, prasasti persia dalam bahasa Arab menyebutkan untuk Allah dan prasasti Tamil menyebutkan persembahan untuk Tenavarai Nayanar (Dewa Hindu Wisnu). Koin-koinSejumlah koin Tiongkok kuno telah ditemukan di tempat yang dianggap sebagai kampung halaman dari Cholas (contohnya seperti di Distrik Thanjavur, Tiruvarur, Nagapattinam, dan Pudukkottai di Tamil Nadu, India), merupakan bukti lanjutan bahwa pernah terjadi hubungan dagang dan komersil antara Cholas dan Tiongkok.[5]
Referensi
|