Hubungan diplomatik resmi terjalin pada tahun 1983,[3] diikuti dengan pendirian kedutaan besar Malaysia di Muskat pada tahun yang sama.[4] Pada tanggal 3 Maret 1982, Perdana Menteri MalaysiaMahathir Mohamad melakukan kunjungan resmi ke Oman.[5][6][7]
Oman mendirikan kedutaan besarnya di Kuala Lumpur pada tahun 2011.[8]
Hubungan ekonomi
Total perdagangan antara kedua negara tumbuh dari $28,1 juta pada tahun 1995 menjadi $1,06 miliar pada tahun 2006 dengan ekspor Malaysia ke Oman meningkat dari $26,4 juta menjadi $108 juta dan impor meningkat dari $1,7 juta menjadi $956 juta.[9] Pada tahun 2009, sebuah nota kesepahaman (MoU) ditandatangani antara Malaysia dan Oman untuk meningkatkan koordinasi perdagangan dan usaha kecil dan menengah (UKM).[10]
Nilai perdagangan mencapai hampir RM500 juta selama Januari–Oktober 2010, dengan ekspor utama Malaysia ke Oman berupa minyak goreng, mesin, peralatan dan suku cadang, produk kayu, serta produk listrik dan elektronik. Oman dan Malaysia menandatangani perjanjian agar Oman mengimpor ayam beku dari Malaysia, dengan biaya sebesar RM120 juta. Oman mengimpor sebagian besar makanannya, hingga 80%.[11]
Pada tahun 2011, Shell Malaysia Trading Sdn Bhd (SMTSB) menandatangani perjanjian jual beli dengan National Gas Co SAOG (NGC) Oman untuk melepaskan bisnis gas minyak cair (LPG) di Malaysia Barat dengan jumlah yang tidak diungkapkan.[12] Perjanjian kerja sama keamanan siber juga ditandatangani antara kedua negara pada tahun 2015.[13]
Pada tahun 2013, terdapat sekitar 1.300 pelajar Oman di Malaysia dengan 30.000 wisatawan dari Oman telah mengunjungi Malaysia, sementara 1.000 warga negara Malaysia bekerja di Oman terutama di bidang minyak dan gas, konstruksi, medis dan sebagai akademisi.[14] Pada tahun 2017, kedua negara berupaya untuk meningkatkan hubungan perdagangan mereka.[15][16] Pada tahun 2022, duta besar Oman Sheikh Al-Abbas Ibrahim Hamed Al Harthi mengatakan bahwa kedua negara terus memiliki hubungan yang positif.[17]