Hubungan Jepang dengan Sri Lanka
Hubungan Jepang dengan Sri Lanka merujuk kepada hubungan bilateral antara Sri Lanka dan Jepang. Jepang memiliki sebuah kedutaan besar di Kolombo.[1] Sri Lanka memiliki sebuah kedutaan besar di Tokyo.[2] Hubungan diplomatik dengan Jepang didirikan pada 1952, empat tahun setelah Sri Lanka meraih kemerdekaan dari Britania Raya. Pada 2012, peringatan ke-60nya dirayakan dengan pengeluaran koin peringatan.[3] Menurut Jajak Pendapat BBC World Service 2005, 50% dari orang Sri Lanka memandang pengaruh Jepang secara positif, dengan 4% mengekspresikan pandangan negatif.[4] Perang Dunia KeduaPenyerbuan Minggu Palma adalah penyerbuan udara yang dilakukan oleh Jepang pada hari Minggu Palma (5 April) 1942 di Kolombo; beberapa hari kemudian, Trincomalee juga diserang. Peristiwa tersebut dilakukan sebagai bagian dari penyerbuan komersial Kunjungan negara
Hubungan ekonomiPada 1997, Sri Lanka menjadi anggota Inisiatif Teluk Bengal untuk Kerjasama Ekonomi dan Teknikal Multi-Sektoral (BIMSTEC) yang juga meliputi Bhutan, India, Nepal, Thailand dan Myanmar. BIMSTEC dibentuk dalam sebuah perjanjian dagang bebas dengan Jepang, yang didirikan sejak 2000. Pada 2007, hanya 2.4% dari total ekspor Sri Lanka yang didatangkan ke Jepang, kebanyakan adalah teh, karet, ikan dan bebatuan berharga.[7] Lihat pulaReferensi
|