Hiroko Kuniya (国谷 裕子 Kuniya Hiroko) adalah seorang wartawan Jepang dan mantan pembawa acara program jurnalistik Close-Up Gendai (クローズアップ現代) di NHK.[1] Sejak Oktober 2017, Kuniya menjadi duta FAO di Jepang.[2]
Kehidupan awal
Kuniya lahir di Prefektur Osaka pada 3 Februari 1957 dan merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Oleh karena pekerjaan ayahnya, Kuniya sempat mengenyam pendidikan dasar hingga menengah di luar Jepang selama enam tahun. Dia kemudian melanjutkan pendidikan tinggi dengan mengambil jurusan hubungan internasional dan minor di bidang ekonomi internasional di Universitas Brown. Usai menyelesaikan perkuliahan, Kuniya kembali ke Jepang dan memulai kariernya di sebuah perusahaan asing. Dia merasa tidak sesuai dengan pekerjaannya dan memutuskan untuk berhenti dalam kurun setahun.[1]
Karier sebagai wartawan
Sejak tahun 1981, Kuniya bekerja sebagai ahli bahasa, peneliti, dan penulis untuk siaran bahasa Inggris NHK maupun media asing yang memiliki koresponden di Jepang.[3] Pada tahun 1985, Kuniya menikah dan kemudian pindah ke Amerika Serikat untuk mendampingi suaminya yang melanjutkan perkuliahannya.[1] Selama di sana, dia bekerja sebagai peneliti di biro New York NHK sejak tahun 1986 dan setahun kemudian sebagai koresponden untuk program World News Hour (bahasa Jepang: ワールドニュース) di lembaga yang sama.[3]
Beberapa penghargaan yang telah diraih Kuniya di antaranya Broadcast Woman Prize 1998, Kan KIKUCHI Award 2002, Japan National Press Club Prize 2011, dan Galaxy Special Prize 2016.[4]
Close-Up Gendai
Sejak tahun 1993, Kuniya menjadi pembawa acara program jurnalistik Close-Up Gendai.[3] Pada Januari 2016, manajemen NHK dikabarkan ingin merevisi program tersebut dengan memindahkan jam tayangnya dari pukul 22 ke pukul 19.30, mengurangi frekuensi siaran dari empat kali seminggu menjadi tiga kali seminggu, dan mengganti pembawa acaranya. Kuniya sendiri menuturkan bahwa sejak Desember 2015 dia tidak dapat menegosiasikan kontrak kerjanya dengan NHK hingga setidaknya Maret 2016.[5][6]
Dalam wawancara dengan majalah Sekai, Kuniya menuturkan bahwa pada masa-masa menjelang akhir tugasnya dengan Close-Up Gendai dia mendapat tekanan untuk tunduk pada kemauan pemerintah Jepang.[7] Rumor beredar bahwa Kuniya dan dua jurnalis lainnya diberhentikan karena mengajukan pertanyaan yang sulit dan kritis terhadap pemerintahan Shinzo Abe.[8]