Hermawi Taslim
Hermawi Franziskus Taslim, S.H. (lahir 6 Oktober 1961) adalah seorang politikus berkebangsaan Indonesia.[1] Saat ini, ia memegang jabatan sebagai Seketaris Jenderal Partai NasDem Setelah Hasil Kongres III memilih Surya Paloh sebagai ketua Umum Partai Nasdem. Kemudian Partai NasDem Menunjuk Hermawi Taslim sebagai Sekertaris Jenderal Partai NasDem.[1] Sebelum bergabung dengan NasDem, Hermawi merupakan anggota Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan diberhentikan pada 2013.[2] Latar belakang dan pendidikanDia dilahirkan dengan nama Hermawi Fransiskus Taslim di Padang, Sumatera Barat pada 6 Oktober 1961. Ia memiliki darah keturunan Tionghoa Padang.[3] Ia penganut agama Katolik.[4] Pada 2013, Hermawi dinobatkan sebagai salah satu 21 Tokoh Kristiani oleh majalah Narwastu.[5] Ia juga pernah menjabat Ketua Umum Forum Komunikasi Alumni Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia.[6] Hermawi mengenyam pendidikan di SD BNKP Pulau Tello, Kabupaten Nias Selatan (1974), SMP Frater Padang (1977), dan SMA Don Bosco Padang (1981). Ia meraih gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara pada 1987. Ia juga pernah menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta pada 2002.[7] Kiprah politikKiprahnya dalam dunia politik bermula ketika Hermawi menjadi anggota Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di masa Orde Baru dan sempat memegang jabatan Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia di Jakarta. Dia memiliki hubungan dekat dengan Abdurrahman Wahid Pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di awal reformasi. Pernah dirinya mengemban jabatan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa di tingkat pusat dalam kurun waktu 2002 sampai 2005. Pasca Pemilu Legislatif 2004, ia bekerja sebagai staf ahli Majelis Permusyawaratan Rakyat hingga tahun 2007. Pada tahun 2005, Hermawi ditunjuk untuk menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa untuk masa jabatan 2005–2010.[7] Hermawi bersama pengurus partai dari kubu Abdurrahman Wahid sempat berkonflik dengan pengurus PKB pimpinan Muhaimin Iskandar.[8] Bahkan, mereka sempat mengajukan gugatan atas keputusan yang dikeluarkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI terkait ditetapkannya kepengurusan PKB pimpinan Muhaimin.[9] Pada 2013, Hermawi diberhentikan dari partainya, PKB pimpinan Muhaimin Iskandar. Tidak lama setelahnya, ia bersama dengan Effendy Choirie—mantan kader PKB—bergabung dengan Partai NasDem.[2] Pada tahun 2015 ia dipercaya menjadi Wasekjend DPP NasDem dan pada Pada Mei 2023, Surya Paloh sebagai ketua umum menunjuk Hermawi sebagai Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Partai NasDem.[10] Pada Kongres III Partai NasDem, Surya Paloh terpilih lagi menjadi Ketua Umum dan Menunjuk Hermawi Taslim menjadi Sekertaris Jenderal Partai NasDem.[2] Ia sendiri juga Ketua umum PERADI Pergerakan Persaudaraan Profesi Advokat Nusantara.[3] Referensi
|