Helvidius

Helvidius atau Helvesius adalah penulis sebuah risalah menjelang tahun 383 berisi gugatan terhadap keyakinan akan kelestarian keperawanan Maria. Helvidius berpendapat bahwa penyebutan "saudari-saudari" dan "saudara-saudara" Yesus di dalam Alkitab merupakan bukti kuat bahwa Maria menjalani kehidupan berkeluarga yang sewajarnya dengan Yosef sehingga dikaruniai beberapa orang anak lagi sesudah secara ajaib mengandung dan melahirkan Yesus. Pendapatnya itu ia topang dengan risalah-risalah Tertulianus dan Viktorinus.[1] Kadang-kadang Helvidius dipandang sebagai tokoh Purwaprotestan, sama seperti Vigiliansius, Yovinianus, dan Aerius dari Sebaste.[2]

Hieronimus menanggapinya dengan menulis sebuah risalah berjudul Ihwal Keperawanan Lestari Maria Mubarakah.[3] Di dalam risalahnya itu, Hieronimus membantah pendapat Helvidius dengan dengan menandaskan bahwa yang dimaksud dengan "saudari-saudari" dan "saudara-saudara" adalah saudara-saudari tiri, yaitu anak-anak Yosef dari perkawinannya yang terdahulu (bdk. Purwainjil Yakobus), atau saudara-saudara misan, yaitu anak-anak Elisabet, sanak Maria, saudara-saudari kandung Yohanes Pembaptis.[4] Ketika risalah bantahan ini ditulis, baik Hieronimus maupun Helvidius sedang berada di Roma, dan yang sedang menjabat sebagai Uskup Roma adalah Paus Damasus I.

Helvidius juga menuduh Hieronimus mengerjakan Vulgata dengan menerjemahkan naskah-naskah Yunani yang bergalat.[5] Semua karya tulis Helvidius sudah hilang. Keterangan tentang risalahnya yang menentang keyakinan akan kelestarian keperawanan Maria itu hanya dapat diketahui lewat risalah bantahan Hieronimus.[6]

Helvidius menganggap status kawin sebagai suatu kehormatan dan menggugat pengagung-agungan selibat. Anggapan dan gugatan inilah yang diserang Hieronimus.[7] Helvidius adalah salah seorang penentang perdana gerakan rahbaniyat.[8]

Hieronimus berulang kali mencerca Helvidius dengan menyifatkannya sebagai insan kasar tak terpelajar.[7]

Baca juga

Rujukan

  1. ^ "Brothers of Jesus". Biblical Training. Spokane, WA. Diakses tanggal 31 Agustus 2016. 
  2. ^ "Philip Schaff: History of the Christian Church, Jilid III: Nicene and Post-Nicene Christianity. A.D. 311-600 - Christian Classics Ethereal Library". ccel.org. Diakses tanggal 21 Desember 2021. 
  3. ^ Jerome, "The Perpetual Virginity of Blessed Mary - Against Helvidius", dalam Schaff, Philip; Wace, Henry; Knight, Kevin, Nicene and Post-Nicene Fathers, Seri ke-2, 6, Translated by W.H. Fremantle, G. Lewis and W.G. Martley, Buffalo, NY: Christian Literature Publishing Co. – via New Advent 
  4. ^ "Search, Read, Study the Bible in Many Languages". Bible Hub. Diakses tanggal 2015-10-19. 
  5. ^ Les Garret, 1982. Which Bible Can We Trust? Christian Centre Press, hlm. 61
  6. ^ "Brothers of Jesus". BiblicalTraining. Spokane, WA. Diakses tanggal 31 Agustus 2016. Karya-karya tulis Helvidius tidak sintas. Meskipund demikian di dalam tanggapannya kepada Helvidius, Hieronimus membeberkan banyak gagasan Helvidius. 
  7. ^ a b "Philip Schaff: History of the Christian Church, Jilid III: Nicene and Post-Nicene Christianity. A.D. 311-600 - Christian Classics Ethereal Library". ccel.org. Diakses tanggal 26 Januari 2022. 
  8. ^ "Philip Schaff: History of the Christian Church, Jilid III: Nicene and Post-Nicene Christianity. A.D. 311-600 - Christian Classics Ethereal Library". ccel.org. Diakses tanggal 26 Januari 2022. 

Pranala luar