Dr. H. Haswan Yunaz, M.M., M.Si. (lahir 3 Oktober 1960) adalah seorang ilmuwan sosial dan birokrat Indonesia.[1] Ia menjabat sebagai Rektor di Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957 Jakarta. Sebelumnya ia pernah menjabat Deputi Menko PMK serta Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga setelah dilantik pada tanggal 12 April 2013 dan ia pernah menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Tertinggal dan Perbatasan Negara di lembaga yang sama.[2]
Haswan Yunaz merupakan putra keempat di antara 8 bersaudara dari pasangan Nazaruddin Dt. Sati Nan Balapiah (ayah) dan Yuliana (ibu) yang berasal dari Payakumbuh, Sumatera Barat.[3]
Pendidikan
Haswan Yunaz lahir pada tanggal 3 Oktober 1960 di Payakumbuh, Sumatera Barat. Ia menyelesaikan pendidikan dasar pada tahun 1973 di SDN 4 Teladan Payakumbuh dan melanjutkan pendidikan Sekolah Teknik Negeri Payakumbuh pada tahun 1976. Pada tahun 1979, menamatkan pendidikan pada Sekolah Teknik Menengah Negeri Payakumbuh, dan melanjutkan pendidikan pada Akademi Pimpinan Perusahaan Departemen Perindustrian RI tahun 1984. Ia kemudian melanjutkan jenjang pendidikan S1 Ekonomi pada Universitas Krisnadwipayana Jakarta tahun 1987. Gelar Magister Manajemen pada jenjang strata dua S2 diperoleh tahun 1997 pada Universitas Indonusa Esa Unggul dan Gelar Magister Sains Ilmu Lingkungan diperoleh tahun 2001 pada Universitas Indonesia. Gelar Doktor Ilmu Lingkungan diperoleh tahun 2007 di Universitas Indonesia Jakarta.[4]
Karier
Haswan diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil sebagai di Kopertis Wilayah 3 Jakarta tahun 1992. Tahun 1994 diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil sekaligus Staf Khusus Menteri Negara Pemuda dan Olahraga pada tahun 1993-1995. Pada tahun 1998-2001 ia berkesempatan untuk menjadi Sekretaris Pelaksanaan Kerjasama Komite Pemuda ASEAN (Focal Point ASEAN Sub Committee on Youth). Ia pernah menjabat Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup Menko Kesra tahun 2005 dan kemudian diangkat menjadi Kepala
Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri di instansi yang sama. Tahun 2012 ia diangkat menjadi Staf Ahli Menko Kesra Bidang Pembangunan Daerah Tertinggal dan kemudian pada tahun 2012 juga diangkat menjadi Deputi Menko Kesra Bidang Kebudayaan pada Kabinet Indonesia Bersatu dan dilanjutkan sampai Kabinet Kerja hingga tahun 2016. Tahun 2016 ia diangkat menjadi Staf Ahli Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Bidang Multikuturalismen Restorasi Sosial dan Jatidiri Bangsa.[4]
Diklat
Pendidikan dan Latihan yang pernah diikuti Haswan adalah mengikuti Penataran Administrasi Pendidikan di Depdiknas tahun 1990. Pada tahun 1996 ia pernah mengikuti Kursus Singkat Lemhannas serta Pendidikan dan Latihan Administrasi Umum/ADUM tahun 1997 di Sekretariat Negara Republik Indonesia Jakarta dan
berhasil menjadi lulusan 5 besar terbaik. Training for Trainer program kuliah kerja usaha Depdiknas Jakarta tahun 1997 dan tahun yang sama mengikuti Training Strategi Pengembangan Produktivitas Sumber Daya Manusia Menghadapi Era Globalisasi di Jakarta. Tahun 1997 ia juga mengikuti Workshop on Youth Tourism for Young Leader Asia and Pasific di Bangkok. Pendidikan dan Latihan SPAMA diikuti tahun 1997 di Sekretariat Negara Republik Indonesia Jakarta dan berhasil menjadi lulusan 5 terbaik. Kursus Analisis AMDAL A di Universitas Indonesia tahun 2001 dan tahun 2009 mengikuti Diklatpim II di LAN RI serta mengikuti training penyusunan Standard Operating Procedure Tahun 2010.[4]
Karya
- Merajut perdamaian melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat pasca konflik di Poso (2005, bersama H. Samijono, Zainal Arifin) [5]
- Penguatan kapasitas kelembagaan dan semangat kebersamaan menuju rekonsiliasi pasca konflik di Poso (2005, bersama H. Samijono, Zainal Arifin) [6]
- Membangun peradaban baru melalui pendekatan politik kesejateraan untuk merekonstruksi Poso pasca konflik (2010, bersama Rudy B. Setiawan dan Andi Moch. Natsir) [7]
- Percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat melalui pendekatan kesra (2011 ?) [8]
- Peran Indonesia membangun pilar sosial budaya: menuju masyarakat ASEAN, 2015 (2011, bersama Aria Chandra Utama, Dwidoyo Supangkat, Linda Restaningrum, Zulfa Ruhama, Mareta Pratiwi) [9]
Referensi
Pranala luar