Google Search
Google Penelusuran (bahasa Inggris: Google Search) adalah mesin pencari web yang dimiliki Google LLC. Google Penelusuran adalah mesin pencari yang paling banyak digunakan di dunia maya.[4] Sekian ratus juta kueri dimasukkan setiap harinya oleh para peselancar web melalui berbagai macam layanan yang disediakan.[5] Urutan hasil pencarian Google sebagian didasarkan pada peringkat prioritas bernama "PageRank". Google Penelusuran memberikan banyak pilihan pencarian kustom dengan operator Boolean seperti: pengecualian ("-xx"), alternatif ("xx OR yy"), dan kartu liar ("x * x").[6] Tujuan utama Google Penelusuran adalah mencari teks di dokumen-dokumen publik yang tersedia di server web (dalam format HTML, PDF, dll.), berbeda dengan data-data lain yang dapat dicari menggunakan layanan semacam Google Image Search. Google Penelusuran awalnya dikembangkan oleh Larry Page dan Sergey Brin pada tahun 1997.[7] Google Penelusuran menyediakan sedikitnya 22 fitur istimewa selain pencarian kata,[8] yaitu sinonim, ramalan cuaca, zona waktu, pergerakan saham, peta, data gempa, jadwal bioskop, bandar udara, daftar rumah, dan skor olahraga. Ada pula fitur istimewa untuk penanggalan, termasuk rentang angka (70..73),[9] harga, suhu, konversi mata uang ("10.5 cm in inches"), perhitungan ("3*4+sqrt(6)-pi/2"), pelacakan paket, paten, kode wilayah,[8] dan penerjemahan bahasa. Pada bulan Juni 2011, Google meluncurkan "Google Voice Search" dan "Search by Image" yang memungkinkan pengguna mencari sesuatu dengan perintah suara dan gambar.[10] Bulan Mei 2012, Google memperkenalkan fitur pencarian semantik Knowledge Graph untuk kawasan Amerika Serikat. Frekuensi pemakaian sejumlah kueri pencarian telah mencapai tingkatan volume tertentu yang menunjukkan tren ekonomi, sosial, dan kesehatan yang lebih luas.[11] Data mengenai frekuensi pemakaian kueri pencarian di Google (tersedia melalui Google Adwords, Google Trends, dan Google Insights for Search) telah dipakai untuk mengaitkan wabah flu dengan tingkat pengangguran dan menyampaikan informasi lebih cepat daripada metode reportase tradisional dan survei pemerintah. Pesaing utama Google Penelusuran adalah Baidu dan Soso.com di Tiongkok dan Korea Selatan; Naver.com di Korea Selatan; Yandex di Rusia; Seznam.cz di Ceko; Yahoo! di Jepang dan Taiwan. Pesaing potensial selanjutnya adalah Bing.[12] Kode MerahPada bulan November 2022, Sundar Pichai, CEO Google LLC mendeklarasikan "Kode Merah" ke seluruh perusahaan atas "ancaman" dari chatbot ChatGPT.[13][14][15] Kenaikan besar dari ChatGPT dianggap sebagai ancaman terhadap Google Penelusuran karena jika berkembang pesat, ChatGPT dapat memberikan cara baru untuk mencari informasi di internet yang lebih efisien. Oleh karena itu, Google berencana mengimplementasikan AI mereka sendiri untuk Google Penelusuran. Sebuah lab AI milik Google yang bernama DeepMind mengusulkan AI chatbot "Sparrow"[16], akan tetapi Sparrow dapat membuat kesalahan, menghalusinasikan fakta, dan memberikan jawaban yang tidak relevan.[13] Walaupun begitu, Google tidak ingin terlalu gegabah karena tidak ingin AI yang mereka rilis berdampak buruk pada masyarakat karena tidak dapat membedakan rasisme, bias dan misinformasi seperti kejadian pada Tay milik Microsoft pada tahun 2016.[14] Namun pada akhirnya, Google mengumumkan kemunculan Bard yang akan menjadi pesaing ChatGPT dan copilot Google Penelusuran. Bard menggunakan LaMDA (Language Model of Dialogue Applications) untuk menghasilkan respon kreatif seperti ChatGPT, bahkan Bard bisa menelusuri internet untuk mendapat jawaban yang up-to-date.[17] Akan tetapi pada demo pertamanya, Bard sudah melakukan kesalahan faktual saat menjawab tentang James Webb Space Telescope (JWST) dengan menyatakan bahwa JWST mengambil gambar planet ekstrasurya pertama pada tahun 2023, tapi pada kenyataannya gambar planet ekstrasurya pertama diambil pada tahun 2004 oleh Very Large Telescope (VLT) di Chili.[18] Lihat pula
Referensi
Bacaan lanjutan
Pranala luar |