Gimjang (Hangeul: 김장), juga dapat dibaca kimjang[1] adalah tradisi persiapan dan pengawetankimchi atau hidangan acar sayur pedas Korea yang disajikan pada musim dingin yakni di bulan November sampai Desember.[2] Selama berbulan-bulan di musim panas, kimchi dibuat dari sayur-sayuran segar yang kemudian akan difermentasi terlebih dahulu.[2] Selama satu bulan, dari bulan kesepuluh setiap tahunnya, orang-orang mulai menyiapkan kimchi dalam jumlah besar untuk menyediakan nutrisi sepanjang musim dingin.[3][4]Tradisi ini bukan merupakan tradisi perorangan, tetapi tradisi nasional yang dilakukan secara beramai-ramai. Biasanya setiap wilayah akan memiliki giliran untuk mengolah kimchi tersebut.[5]
Dalam cuaca yang lebih dingin di bulan November, proses pembuatan gimjang dimulai. Proses pembuatan ini akan dibagi kepada beberapa keluarga, kerabat, dan tetangga. Selama proses pembuatan, sekelompok orang akan berkumpul untuk memotong sayuran, mencucinya, dan menambahkan garam untuk mengawetkan makanan dan memulai proses fermentasi. Kimchi sulit untuk disimpan dalam waktu lama, karena akan membeku jika suhu terlalu dingin, dan akan terfermentasi berlebihan serta berubah menjadi asam jika suhu terlalu hangat. Solusi tradisional sebelum pendinginan yang efektif adalah dengan menyimpan kimchi dalam toples gerabah di dalam tanah, dikubur hingga setinggi leher toples untuk mencegah isinya membeku. Saat suhu turun di bawah 0 °C, fermentasi dihentikan dan makanan diawetkan, kegiatan itu dilakukan kembali saat suhu meningkat di musim semi.
Kebiasaan gimjang terus diturunkan dari generasi ke generasi. Di daerah perkotaan, orang-orang biasanya menyimpan toples besar berisi kimchi fermentasi di balkon rumah. Banyak masyarakat menggunakan lemari es sekunder yang dirancang khusus untuk menyimpan kimchi, karena aroma kimchi yang kuat dapat mencemari produk lain di lemari es.
Dalam upaya untuk memopulerkan popularitas kimchi dengan pembuatan secara massal dalam kehidupan modern, Seoul telah menciptakan satu-satunya museum kimchi di dunia, di mana wisatawan dan masyarakat lokal dapat mencicipi berbagai jenis hidangan fermentasi, dan belajar tentang proses gimjang tradisional.[2] Meskipun angka konsumsi telah turun, orang Korea masih mengonsumsi 25 kilogram (55 lb) kimchi per orang setiap tahunnya.
^ abcJill DuBois (2004), Korea, Cultures of the world, 7 (edisi ke-2), Marshall Cavendish, ISBN978-0-7614-1786-6, diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-05, diakses tanggal 2010-04-14
^Martin Robinson, Ray Bartlett, Rob Whyte (2007), "Lonely planet Korea", Country Guides, Travel Survival Kit Series (edisi ke-7), Lonely planet, ISBN978-1-74104-558-1, diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-05, diakses tanggal 2010-04-14Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
^Koreana Quarterly, 4 (1), International Research Centre, 1962, diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-05, diakses tanggal 2010-04-14